Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GP Ansor: Konflik Geopolitik adalah Akar Tragedi Rohingya

Kompas.com - 01/09/2017, 18:10 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal PP GP Ansor, Mahmud Syaltout menyatakan, konflik yang dialami etnis Rohingya di Myanmar merupakan tragedi kemanusiaan terparah di Asia Tenggara.

"GP Ansor menilai bahwa ini merupakan tragedi kemanusiaan terparah di kawasan Asia Tenggara saat ini," kata Mahmud, melalui keterangan tertulis, Jumat (1/9/2017).

GP Ansor, lanjut Mahmud, menduga tindak kekerasan inii dilakukan tangan negara, baik aparat militer, keamanan, kepolisian maupun pemerintah Myanmar.

Dugaan itu, menurut dia, didasarkan pada laporan penginderaan satelit UNOSAT maupun HRW.

Baca: PBB: Sudah 27.000 Warga Muslim Rohingya Lari dari Myanmar

Dalam citra satelit itu terlihat pola-pola serangan terhadap sejumlah desa etnis Rohingya yang memang telah ditargetkan. 

GP Ansor menyatakan telah membaca dengan seksama laporan UN Office of the High Commissioner for Human Rights (OHCHR) 2017 maupun laporan-laporan lembaga terpercaya lainnya.

Dari berbagai laporan tersebut tercatat setidaknya 60.000 orang warga etnis Rohingya yang merasa terancam memilih pergi dari daerah konflik.

Ribuan lebih korban disebut telah tewas dibunuh secara keji, ribuan orang pula telah dihilangkan secara paksa.

Sebanyak 64 persen etnis Rohingya melaporkan pernah mengalami penyiksaan fisik maupun mental.

Sementara 52 persen perempuan Rohingya melaporkan mengalami pemerkosaan dan atau pelecehan seksual lainnya.

"Ditambah lagi dengan penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang sekaligus penyiksaan selama penahanan terhadap ribuan warga Rohingya, perusakan maupun penjarahan terhadap rumah, harta benda, makanan, dan sumber makanan warga Rohingya secara masif, serta pengabaian maupun ketiadaan perawatan kesehatan terhadap para korban," ujar Mahmud.

Baca: 6.000 Warga Rohingya Terdampar di Perbatasan Banglades

Atas semua fakta ini, GP Ansor menilai tragedi Rohingya merupakan konflik geopolitik, yakni masalah perebutan kekuasaan, dengan dugaan didasari pada perebutan secara paksa tanah dan sumber daya, khususnya minyak dan gas di wilayah itu.

GP Ansor mempelajari, fenomena seperti itu juga terjadi di daerah lain di dunia. Perebutan sumber daya itu kemudian ditutupi dengan konflik antaretnis, antaragama, dan antarkelompok masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com