Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Ajak Nasdem Kerja Sama Bangun Parpol Berintegritas

Kompas.com - 13/09/2017, 17:45 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menawarkan kerja sama dengan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) untuk membangun sistem partai politik yang berintegritas.

Deputi Bidang Pencegahan KPK Pahala Nainggolan mengatakan, suka atau tidak suka, partai politik di Indonesia harus diperkuat.

Salah satu penguatannya dengan cara membangun sistem parpol yang berintegritas.

"Kami tawarkan kerja sama untuk mulai membangun sistem integritas di partai. Partai politik adalah pilar yang penting, itu kami sepakat," kata Pahala, di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Rabu (13/9/2017).

Melalui sistem parpol yang berintegritas, kata Pahala, korupsi yang selama ini menjadi citra negatif parpol akan bisa ditekan atau bahkan dicegah sejak awal.

"Sejak 2012 parpol menjadi bagian yang penting untuk pemberantasan korupsi di Indonesia. Paling besar kasusnya penyuapan, pengadaan dan perijinan. Meski kami percaya tidak ada single factor korupsi, pasti selalu ada multi factor," kata dia.

Menanggapi itu, Ketua DPP Bidang Informasi dan Komunikasi Nasdem, Willy Aditya mengatakan, partainya menyambut baik tawaran kerja sama KPK tersebut. Apalagi, Nasdem juga sudah bekerja sama dengan dua institusi penegak hukum lainnya yakni Kepolisian dan Kejaksaan.

"Kami sambut baik kedatangan KPK untuk bangun sistem integritas kepartaian. Sejauh ini Nasdem sudah kerja sama dengan dua institusi hukum negeri ini. Kepolisian dan Kejaksaan dalam proses pengusungan bakal calon Pilkada 2015 dan 2017," kata dia.

Menurut Willy, melalui kerja sama tersebut, Nasdem akan memberikan semua data anggota DPR dari Nasdem dan data calon kepala daerah yang akan maju kontestasi Pilkada.

"Sehingga kita dapat pemimpin yang berintegritas," kata dia.

"Nasdem juga akan surati semua anggota DPRD dari Nasdem untuk serahkan LHKPN. DPR kan sudah. Tapi kami juga minta KPK ada instrumen lain tak hanya LHKPN, untuk pencegahan korupsi," kata dia.

Kompas TV Komisi III DPR Gelar Rapat Dengar Pendapat dengan KPK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com