Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Kejanggalan Kecelakaan Novanto Menurut Generasi Muda Golkar

Kompas.com - 17/11/2017, 18:40 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Generasi Muda Partai Golkar  Ahmad Doli Kurnia mencatat setidaknya ada empat kejanggalan dari kecelakaan yang menimpa Ketua DPR sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.

"Banyak sekali kejanggalan yang bisa kita saksikan dengan peristiwa kecelakaan SN tadi malam itu," ujar Doli melalui keterangan tertulis, Jumat (17/11/2017).

Pertama, jenis mobil yang ditumpangi Novanto menurutnya bukan level Novanto. Saat kecelakaan terjadi, Novanto berada di dalam mobil Toyota Fortuner hitam.

"Selama ini SN itu hidup dengan kemewahan dan harta melimpah. Saya tidak pernah melihat dia memiliki atau mau berkendaraan mobil sekelas Fortuner," kata dia.

(Baca juga: Keberadaan Novanto Diketahui setelah Mobil Tabrak Tiang, Siapa Pemenang Sayembara Rp 10 Juta?)

Kedua, lanjut Doli, Novanto selalu didampingi banyak ajudan serta dikawal patroli dan pengawalan polisi lalu lintas jika bepergian kemana-mana. Sementara saat itu mobil yang ditumpangi Novanto tak mendapat pengawalan.

Ketiga, pihak Novanto beralasan terburu-buru mau pergi ke KPK. Padahal, satu hari sebelum kejadian, Novanto justru tak ditemukan keberadaannya karena menghindari penjemputan paksa.

Keempat, jika dilihat dari kerusakan mobil yang ditumpangi Novanto, Doli menilai, hal itu  tergolong kecelakaan ringan. Dari kerusakannya, bahkan seperti disengaja ditabrakkan.

Ia pun menilai aneh Novanto bisa terluka parah dengan kategori kecelakaan ringan seperti itu.

"Sulit untuk tidak bisa kita simpulkan bahwa semua itu adalah rekayasa untuk SN kembali menghambat proses hukum yang sedang berjalan," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menduga Novanto akan menampilkan skenario baru agar dia terbebas dari proses hukum.

(Baca juga: Fahri Hamzah Batal Jenguk Setya Novanto)

"Saya menduga skenario berikutnya setelah kecelakaan ini adalah SN akan menyatakan dirinya gegar otak, amnesia, lupa ingatan, dan berharap kasusnya tidak dapat diteruskan," kata Doli.

Ia menambahkan, bukan tidak mungkin setelah itu Novanto berupaya meminta izin berobat ke luar negeri sebagai bagian dari upaya melarikan diri.

Namun, Doli meyakini masyarakat sudah cerdas dan mampu menganalisis berbagai informasi yang ada.

"Memang tidak perlu terlalu cerdas juga untuk menganalisis akal bulus SN itu," tuturnya.

(Baca juga: Golkar Yakin Kerja DPR Tak Terganggu Meski Novanto Ditahan)

Diberitakan, Novanto mengalami kecelakaan pada Kamis (16/11/2017) malam. Ia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Permata Hijau, Jakarta Selatan.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kerap Absen, DPR Disebut Tidak Serius dan Remehkan Sidang Uji Formil UU TNI di MK
Kerap Absen, DPR Disebut Tidak Serius dan Remehkan Sidang Uji Formil UU TNI di MK
Nasional
Prabowo Hadiri Bastille Day di Paris, Didampingi Didit dan Hashim Djojohadikusumo
Prabowo Hadiri Bastille Day di Paris, Didampingi Didit dan Hashim Djojohadikusumo
Nasional
Sekolah Rakyat Resmi Dibuka, Cak Imin: Untuk Putus Rantai Kemiskinan
Sekolah Rakyat Resmi Dibuka, Cak Imin: Untuk Putus Rantai Kemiskinan
Nasional
Pengacara Hasto Sebut Replik Jaksa KPK Terbantahkan oleh Fakta Sidang
Pengacara Hasto Sebut Replik Jaksa KPK Terbantahkan oleh Fakta Sidang
Nasional
Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat Papua, Mendagri Tito Dorong Kolaborasi Pemda, TP-PKK dan Posyandu
Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat Papua, Mendagri Tito Dorong Kolaborasi Pemda, TP-PKK dan Posyandu
Nasional
Anies Kritik Presiden RI Jarang Hadir Sidang PBB, PDI-P: Forum yang Diikuti Jokowi Banyak
Anies Kritik Presiden RI Jarang Hadir Sidang PBB, PDI-P: Forum yang Diikuti Jokowi Banyak
Nasional
Lewat Pertamina Pertapreneur Aggregator, Batik Muria Kudus Latih Kemandirian Disabilitas dan Kaum Rentan
Lewat Pertamina Pertapreneur Aggregator, Batik Muria Kudus Latih Kemandirian Disabilitas dan Kaum Rentan
Nasional
Perusahaan Sawit Dihukum Ganti Rugi Rp 282,8 M akibat Kebakaran Lahan
Perusahaan Sawit Dihukum Ganti Rugi Rp 282,8 M akibat Kebakaran Lahan
Nasional
PGRI Minta Guru PPPK Berpengalaman dan Berprestasi Bisa Naik Status Jadi PNS
PGRI Minta Guru PPPK Berpengalaman dan Berprestasi Bisa Naik Status Jadi PNS
Nasional
3 Anak Polisi Raih Adhi Makayasa 2025, Ini Daftarnya
3 Anak Polisi Raih Adhi Makayasa 2025, Ini Daftarnya
Nasional
Kuasa Hukum Hasto: Audit CDR Tak Mampu Dijawab Jaksa, Delik Perintangan Penyidikan Harus Gugur
Kuasa Hukum Hasto: Audit CDR Tak Mampu Dijawab Jaksa, Delik Perintangan Penyidikan Harus Gugur
Nasional
 KPK Panggil Notaris dan Pengelola Sawit Terkait TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi
KPK Panggil Notaris dan Pengelola Sawit Terkait TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi
Nasional
Ini 2 Paslon Baru PSU Barito Utara, Usai MK Diskualifikasi Semua Kontestan
Ini 2 Paslon Baru PSU Barito Utara, Usai MK Diskualifikasi Semua Kontestan
Nasional
Uni Eropa Puji Pertumbuhan Ekonomi RI Salah Satu yang Tercepat di Dunia
Uni Eropa Puji Pertumbuhan Ekonomi RI Salah Satu yang Tercepat di Dunia
Nasional
Penyitaan 72 Mobil Sritex Dipersoalkan, Kejagung: Ada Hak Negara Perlu Dilindungi
Penyitaan 72 Mobil Sritex Dipersoalkan, Kejagung: Ada Hak Negara Perlu Dilindungi
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau