Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPP Golkar: Kekalahan PDI-P Bukan Kekalahan Pak Jokowi

Kompas.com - 29/06/2018, 20:44 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menilai bahwa kekalahan PDI-P di Jawa pada Pilkada 2018 berdasarkan hasil hitung cepat, tak akan memengaruhi perolehan suara Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Ia tak sepakat dengan anggapan bahwa kekalahan PDI-P pada Pilkada kali ini merupakan kekalahan Jokowi pada Pilpres mendatang.

"Ada yang menilai bahwa Pilkada kali ini PDIP kalah itu adalah kekalahan Pak Jokowi. Saya katakan, tidak," ujar Ace saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (29/6/2018).

Baca juga: Amien Rais: Saat Pilkada Ada yang Jumawa tetapi Hasilnya Mengecewakan

Hasil hitung cepat beberapa lembaga menunjukkan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur yang diusung PDI-P di Jawa Barat dan Jawa Timur tak mampu meraih perolehan suara tertinggi.

Hanya di Jawa Tengah, PDI-P meraih kemenangan melalui pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin.

Menurut Ace, meskipun PDI-P kalah di dua provinsi, namun pasangan calon yang menang diusung oleh partai lain yang menyatakan dukungan untuk Jokowi pada Pilpres 2019.

Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum di Jawa Barat didukung oleh PPP, PKB), Nasdem, dan Hanura.

Sementara, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Jawa Timur didukung oleh Demokrat, Golkar, Nasdem, PPP, Hanura, dan PAN.

Baca juga: Pilkada Serentak 2018, Golkar Klaim Menang di 91 Daerah

"Jadi yang ingin saya katakan tidak betul asumsi atau anggapan bahwa kekalahan PDI-P adalah kekalahan Pak Jokowi. Karena pendukung Pak Jokowi ada Golkar, Nasdem, Hanura, PPP dan PKB," kata Ace.

Pasangan Tb Hasanudin-Anton Charliyan berada di urutan paling buncit dari total empat pasangan di Pilkada Jawa Barat. Berdasarkan hitung cepat Litbang Kompas, pasangan yang diusung PDI-P sendirian ini hanya mendapat 12,29 persen suara. 

Sementara pasangan di Jawa Timur, pasangan calon Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno yang diusung PDI-P dan PKB mendapat 46,64 persen suara. Perolehan itu kalah dari pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak (53,36 persen). 

Kompas TV Partai Demokrat kecewa dengan keputusan Presiden Jokowi mengangkat Komjen M Iriawan sebagai penjabat Gubernur Jawa Barat.


  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Legislator NasDem soal Deal Tarif Trump: Kedaulatan Data Itu Martabat Bangsa
Legislator NasDem soal Deal Tarif Trump: Kedaulatan Data Itu Martabat Bangsa
Nasional
Perusahaan Dapat 'Super Deduction Tax' jika Bikin Pendidikan Vokasi
Perusahaan Dapat "Super Deduction Tax" jika Bikin Pendidikan Vokasi
Nasional
KPK Akan Dalami Asal Motor yang Dititipkan di Rumah Ridwan Kamil
KPK Akan Dalami Asal Motor yang Dititipkan di Rumah Ridwan Kamil
Nasional
Baja Impor Banjiri Pasar, Anggota DPR: Dapat Menghancurkan Industri Nasional
Baja Impor Banjiri Pasar, Anggota DPR: Dapat Menghancurkan Industri Nasional
Nasional
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tiba di Jakarta, Disambut Tito hingga Rano Karno
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tiba di Jakarta, Disambut Tito hingga Rano Karno
Nasional
Demokrat soal Pembuat Isu Partai Biru Terkait Ijazah Jokowi: Gila atau Mabuk
Demokrat soal Pembuat Isu Partai Biru Terkait Ijazah Jokowi: Gila atau Mabuk
Nasional
KPK Sebut Ridwan Kamil Bakal Secepatnya Dipanggil Terkait Kasus Bank BJB
KPK Sebut Ridwan Kamil Bakal Secepatnya Dipanggil Terkait Kasus Bank BJB
Nasional
Usai Hasto Divonis, KPK Sebut Donny Tri Istiqomah Segera Diproses Hukum
Usai Hasto Divonis, KPK Sebut Donny Tri Istiqomah Segera Diproses Hukum
Nasional
Siswa Sekolah Rakyat Surati Prabowo: Berkat Bapak, Kami Bisa Sekolah
Siswa Sekolah Rakyat Surati Prabowo: Berkat Bapak, Kami Bisa Sekolah
Nasional
Wasekjen Demokrat ke Kader: Isu Ijazah Jokowi Bukan Arena Perang Kita
Wasekjen Demokrat ke Kader: Isu Ijazah Jokowi Bukan Arena Perang Kita
Nasional
Wamenlu Akan Hadiri KTT Bahas 'Two State Solution' Palestina di Markas PBB
Wamenlu Akan Hadiri KTT Bahas "Two State Solution" Palestina di Markas PBB
Nasional
Cak Imin Kumpulkan Pebisnis, Dapat Saran agar Pendidikan 'Link and Match' dengan Industri
Cak Imin Kumpulkan Pebisnis, Dapat Saran agar Pendidikan "Link and Match" dengan Industri
Nasional
Legislator Gerindra: Negara Harus Tegas Sikapi Perusakan Rumah Doa di Padang
Legislator Gerindra: Negara Harus Tegas Sikapi Perusakan Rumah Doa di Padang
Nasional
2.002 Bencana hingga Juli 2025, BNPB: Setiap Tahun Bertambah
2.002 Bencana hingga Juli 2025, BNPB: Setiap Tahun Bertambah
Nasional
Demokrat: Kalau Isu Ijazah Jokowi Ada Kaitan dengan “Partai Biru”, Buka Saja BAP
Demokrat: Kalau Isu Ijazah Jokowi Ada Kaitan dengan “Partai Biru”, Buka Saja BAP
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau