Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Ulama GNPF Sampaikan, Ustaz Abdul Somad Bersedia Jadi Cawapres Prabowo

Kompas.com - 07/08/2018, 18:52 WIB
Yoga Sukmana,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA. KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade mengungkapkan isi pertemuan antara Prabowo Subianto dengan sejumlah ulama dan tokoh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) ulama pada Senin (6/8/2018) malam.

Menurut dia, sejumlah ulama dan tokoh GNPF mendorong agar Prabowo memilih Ustaz Abdul Somad sebagai calon wakil presiden (cawapres). Tak hanya itu, Prabowo juga diberi informasi lain.

"Menurut info yang kami dapatkan, ulama menyampaikan bahwa Ustaz Abdul Somad sudah bersedia maju menjadi cawapres Pak Prabowo," ujarnya di Hotel Ibis Budget, Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Baca juga: PAN Akui Awalnya Ingin Abdul Somad Jadi Cawapres bagi Prabowo

Andre mengatakan, Prabowo mendengarkan informasi dan aspirasi ulama serta tokoh GNPF tersebut dan akan segera mengkomunikasikannya ke pimpinan partai koalisi.

Hari ini, Selasa, Prabowo mulai melakukan komunikasi atas informasi dan aspirasi para ulama dan tokoh GNPF kepada pimpinan partai pilitik koalisinya yakni Demokrat, PAN, dan PKS.

"Hari ini komunikasi itu dimulai, kita lihat responnya seperti apa. Insallah 1-2 hari ini akan ada keputusan," kata dia.

Baca juga: Sekjen PKS: Hanya Ada 2 Opsi Cawapres Prabowo, Salim Segaf atau Ustaz Abdul Somad

Meski begitu, Andre tak menjamin Prabowo akan memilih Ustaz Abdul Somad sebagai cawapres. Sebab kata dia, keputusan cawapres ditentukan atas kesepakatan pimpinan partai koalisi.

Hingga hari ini pula tuturnya, Prabowo belum pernah bertemu dengan Ustaz Abdul Somad. Keinginan itu ada namun selalu terbentur jadwal dakwah Ustaz Abdul Somad yang padat.

Sebelumnya, Ustaz Abdul Somad memberikan isyarat menolak untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Ia beralasan hendak fokus di bidang pendidikan dan dakwah.

Baca juga: Abdul Somad Diusulkan Jadi Cawapres Prabowo, Ini Kata Fahri Hamzah

Hal itu disampaikan Abdul Somad melalui akun resmi Instagramnya, @ustadzabdulsomad, Senin (30/7/2018).

"Setelah Sayyidina Umar bin Khattab wafat, sebagian Sahabat ingin membaiat Abdullah (anak Sayyidina Umar) sebagai pengganti. Beliau menolak lembut, karena bidang pengabdian ada banyak pintu. Fokus di pendidikan dan dakwah," katanya.

Ia pun menyarankan agar Prabowo berpasangan dengan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri yang namanya juga direkomendasikan dalam Ijtima (Pertemuan) Ulama sebagai cawapres pendamping Prabowo.

Baca juga: Digadang-gadang Jadi Cawapres Prabowo, Bagaimana Elektabilitas Abdul Somad dan Salim Segaf?

Menurut dia, pasangan Prabowo-Salim merupakan perpaduan yang tepat. Sebab, keduanya mewakili pemilih Jawa dan luar Jawa serta mewakili kalangan nasionalis dan religius.

Seperti diketahui, Ustaz Abdul Somad dan Salim Segaf adalah dua tokoh yamng diusulkan ijtima ulama menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Selian keduanya, kandidat cawapres Prabowo lainnya yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang diusulkan Demokrat dan Zulkifli Hasan yang diusulkan PAN.

Kompas TV pertemuan membahas pertimbangan hasil Ijtima Ulama terkait rekomendasi Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan Abdul Somad sebagai Cawapres Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Koperasi Desa Merah Putih Bisa Apa Saja? Ini Peluang Usahanya
Koperasi Desa Merah Putih Bisa Apa Saja? Ini Peluang Usahanya
Nasional
Banggar DPR Yakin Pembangunan IKN Tidak Akan Mangkrak
Banggar DPR Yakin Pembangunan IKN Tidak Akan Mangkrak
Nasional
Saksi Sebut Dirut BUMN Minta Direksi Patungan Beli Emas, Diserahkan ke Kementerian BUMN
Saksi Sebut Dirut BUMN Minta Direksi Patungan Beli Emas, Diserahkan ke Kementerian BUMN
Nasional
Usut Kasus CSR BI, KPK Periksa Ketua Yayasan hingga Wiraswasta di Cirebon
Usut Kasus CSR BI, KPK Periksa Ketua Yayasan hingga Wiraswasta di Cirebon
Nasional
Kisah Eks Marinir Satria Arta Terlilit Utang dan Terjerat Judol hingga Desersi, Akhirnya Jadi Tentara Rusia
Kisah Eks Marinir Satria Arta Terlilit Utang dan Terjerat Judol hingga Desersi, Akhirnya Jadi Tentara Rusia
Nasional
Gibran Diusulkan Berkantor di IKN, Cak Imin Serahkan ke Prabowo
Gibran Diusulkan Berkantor di IKN, Cak Imin Serahkan ke Prabowo
Nasional
Komandan Marinir Tegaskan Satria Arta di Rusia Bukan Tanggung Jawab TNI AL
Komandan Marinir Tegaskan Satria Arta di Rusia Bukan Tanggung Jawab TNI AL
Nasional
Eks Marinir Satria Arta Terjebak Judi Online dan Terlilit Utang Sebelum Jadi Tentara Rusia
Eks Marinir Satria Arta Terjebak Judi Online dan Terlilit Utang Sebelum Jadi Tentara Rusia
Nasional
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan, Muzani: Tak Ada Kewajiban Dilaksanakan
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan, Muzani: Tak Ada Kewajiban Dilaksanakan
Nasional
Usut Beras Oplosan, Polri Pakai Pasal Perlindungan Konsumen-Pencucian Uang
Usut Beras Oplosan, Polri Pakai Pasal Perlindungan Konsumen-Pencucian Uang
Nasional
Pemerintah Didesak Segera Terbitkan Keppres IKN, jika Tidak Kaji Ulang Pemindahan Ibu Kota
Pemerintah Didesak Segera Terbitkan Keppres IKN, jika Tidak Kaji Ulang Pemindahan Ibu Kota
Nasional
Polri Sita 201 Ton Beras Saat Sidik Kasus Beras Oplosan
Polri Sita 201 Ton Beras Saat Sidik Kasus Beras Oplosan
Nasional
DPR Sahkan 10 UU Kabupaten/Kota Pelbagai Daerah di Sulawesi
DPR Sahkan 10 UU Kabupaten/Kota Pelbagai Daerah di Sulawesi
Nasional
Ini 3 Produsen dan 5 Merek Beras yang Diduga Langgar Kualitas Mutu
Ini 3 Produsen dan 5 Merek Beras yang Diduga Langgar Kualitas Mutu
Nasional
DPR Sahkan 9 Calon Anggota Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana, Siapa Saja?
DPR Sahkan 9 Calon Anggota Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana, Siapa Saja?
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau