Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irman Gusman Akan Hadirkan Hamdan Zoelva dalam Sidang Permohonan PK

Kompas.com - 24/10/2018, 11:48 WIB
Abba Gabrillin,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -Mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman akan menghadirkan sejumlah ahli hukum dalam sidang permohonan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung. Salah satunya, Irman akan menghadirkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Hamdan Zoelva.

"Ada bebrapa ahli yang kami akan hadirkan, ada Pak Hamdan Zoelva," ujar pengacara Irman, SF Marbun di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Menurut Marbun, ahli hukum yang nantinya dihadirkan akan memberikan keterangan yang memperkuat bukti baru dalam pengajuan PK.

Dalam sidang pendahuluan, pengacara Irman melampirkan banyak keterangan ahli hukum yang menilai putusan hakim terhadap Irman tidak tepat.

Irman Gusman sebelumnya divonis 4,5 tahun penjara oleh majelis hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta, pada Februari 2017.

Baca juga: Irman Gusman Bagi-bagi Buku Saat Sidang Pengajuan PK

Menurut majelis hakim, Irman terbukti melanggar Pasal 12 huruf b Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Dalam pertimbangannya, majelis hakim berpendapat bahwa Irman telah mencederai amanat sebagai Ketua DPD RI. Irman tidak mendukung pemerintah dalam pemberantasan korupsi. Selain itu, Irman tidak berterus terang dalam persidangan.

Irman terbukti menerima suap sebesar Rp 100 juta dari Direktur CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto dan Memi.

Baca juga: Jual Beli Pengaruh dan Pencabutan Hak Politik Irman Gusman

Irman terbukti menggunakan pengaruhnya sebagai Ketua DPD untuk mengatur pemberian kuota gula impor dari Perum Bulog kepada perusahaan milik Xaveriandy.

Dalam persidangan, Irman terbukti bersedia membantu Memi dengan meminta keuntungan sebesar Rp 300 dari setiap kilogram gula yang diberikan Perum Bulog.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Profil Netanyahu, Khamenei, Trump, Putin, dan Xi Jinping: 5 Orang Kuat yang Disebut SBY
Profil Netanyahu, Khamenei, Trump, Putin, dan Xi Jinping: 5 Orang Kuat yang Disebut SBY
Nasional
Fase Kepulangan, Sebanyak 53.156 Jemaah dan Petugas Telah Tiba di Tanah Air
Fase Kepulangan, Sebanyak 53.156 Jemaah dan Petugas Telah Tiba di Tanah Air
Nasional
Kejagung Periksa Petinggi Zyrex Indonesia  di Kasus Korupsi Chromebook
Kejagung Periksa Petinggi Zyrex Indonesia di Kasus Korupsi Chromebook
Nasional
Direktur Independen Sritex Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Korupsi Pemberian Kredit
Direktur Independen Sritex Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Korupsi Pemberian Kredit
Nasional
Perkuat Portofolio EBT, Pertamina NRE dan Perusahaan Filipina Teken Kerja Sama Investasi Saham
Perkuat Portofolio EBT, Pertamina NRE dan Perusahaan Filipina Teken Kerja Sama Investasi Saham
Nasional
Prabowo-Putin Saling Tukar Cendera Mata: Dari Buku, Pedang Perwira, Patung Garuda, hingga Keris Pattimura
Prabowo-Putin Saling Tukar Cendera Mata: Dari Buku, Pedang Perwira, Patung Garuda, hingga Keris Pattimura
Nasional
Evaluasi Kritis Evakuasi WNI dari Iran dan Israel
Evaluasi Kritis Evakuasi WNI dari Iran dan Israel
Nasional
Kala Pansus Cak Imin Endus Dugaan Korupsi Kuota Haji Era Gus Yaqut
Kala Pansus Cak Imin Endus Dugaan Korupsi Kuota Haji Era Gus Yaqut
Nasional
Kawal SPMB di Daerah, Kemendikdasmen Perkuat Koordinasi dengan Pemda
Kawal SPMB di Daerah, Kemendikdasmen Perkuat Koordinasi dengan Pemda
Nasional
Retreat Kepala Daerah Gelombang Kedua, Parade Senja Diganti Apel Manggala
Retreat Kepala Daerah Gelombang Kedua, Parade Senja Diganti Apel Manggala
Nasional
Ancang-ancang Evakuasi WNI dari Teheran di Tengah Serangan Israel...
Ancang-ancang Evakuasi WNI dari Teheran di Tengah Serangan Israel...
Nasional
Pemerintah Diminta Lebih Serius Cegah Pungutan Liar Setelah Bubarkan Saber Pungli
Pemerintah Diminta Lebih Serius Cegah Pungutan Liar Setelah Bubarkan Saber Pungli
Nasional
Kata KPK Usai Gubernur Khofifah Disebut Tahu Kasus Dana Hibah Jatim
Kata KPK Usai Gubernur Khofifah Disebut Tahu Kasus Dana Hibah Jatim
Nasional
Filsafat Moral Pancasila dan Tantangan Penulisan Sejarah Kebangsaan Indonesia
Filsafat Moral Pancasila dan Tantangan Penulisan Sejarah Kebangsaan Indonesia
Nasional
Pemuda Pancasila Minta Dibina Pemerintah jika Dianggap Meresahkan Masyarakat
Pemuda Pancasila Minta Dibina Pemerintah jika Dianggap Meresahkan Masyarakat
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau