JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden DPP Golkar, Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menilai, bergabungnya Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok ke PDI-P mampu menaikkan elektabilitas pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Jadi ketika kerja kolektif (partai pengusung Jokowi-Ma'ruf) itu bergerak dengan bergabungnya Pak BTP, ya insyaAllah menaikkan elektabilitas," ujar TGB ketika ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu (9/2/2019).
Ia yakin, bergabungnya Ahok ke PDI-P menjadi salah satu elemen yang bisa menaikkan elektabilitas Jokowi karena memiliki kesamaan visi dan misi dalam membangun Indonesia.
PDI-P merupakan partai pengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Baca juga: Ahok Jadi Kader PDI-P Naikkan Elektabilitas Jokowi? Ini Kata Ketua DPP...
"Saya pikir elektabilitas Pak Jokowi, selain faktor figur beliau, kerja beliau juga menjadi kerja efektif dari seluruh elemen yang merasa satu visi dengan beliau," ungkapnya kemudian.
Sebelumnya, kemarin, Ahok mengunjungi kantor DPD PDI-P Bali. Dalam kunjungannya itu, Ahok sempat memamerkan kartu tanda anggota (KTA) PDI-P.
Tak hanya pamer KTA, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengenakan jaket merah dengan angka 3 pada dada bagian kiri.
Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno membenarkan Ahok sudah resmi menjadi kader partainya.
Baca juga: Hasto: Biarlah Pak BTP Sibuk dengan Agenda Pribadinya Dulu
"Saya mendapat info, Ahok sudah punya KTA (Kartu Tanda Anggota). Jadi secara administratif sudah tak ada soal," kata Hendrawan.
Hal senada disampaikan staf Ahok Ima Mahdiah. Ia mengatakan Ahok sudah menjadi kader PDI-P sejak 26 Januari lalu.
"Dari 26 Januari udah punya (KTA). Sebelumnya sudah menghadap ke Bu Megawati (Soekarnoputri). Langsung minta ijin masuk PDI-P. Masuk keinginan sendiri," tutur Ima.