JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan, terduga teroris berinisial SHS yang menusuk empat anggota polisi merupakan bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Barat.
"SHS termasuk anggota kelompok JAD Jawa Barat bersama terduga teroris berinisial A yang sebelumnya kita tangkap juga," ujar Dedi lewat pesan singkat, Kamis (4/4/2019).
Penangkapan SHS di kampung Cibungur, desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, merupakan pengembangan dari tertangkapnya teroris berinial WP alias Sahid dan A yang bertugas mengkoordinasikan kelompok JAD di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Baca juga: Empat Anggota Polisi Ditusuk Terduga Teroris Berinisial SHS di Bandung
SHS, WP, dan A, lanjutnya, juga terkait dengan teroris AH yang ditangkap di Sibolga, Sumatera Utara. Mereka terkait dengan pendanaan maupun akan melakukan amaliyah di sejumlah wilayah di Indonesia.
"SHS itu bagian dari kelompok JAD Jawa Barat yang kami kejar, kelompok mereka kan jumlahnya 6-8 orang," ungkapnya kemudian.
Dedi menjelaskan, SHS juga sudah mengikuti latihan dan terpapar paham radikal. Tak pelak, ia berani melukai empat anggota polisi dengan senjata tajam yang sengaja dipersiapkan.
Baca juga: Kata Warga, Terduga Teroris Melawan saat Dibekuk Densus di Bandung Barat
Kronologi penusukan yang dilakukan SHS terjadi saat polisi mengedepankan langkah-langkah persuasif.
Langkah represif, lanjutnya Dedi, belum dilakukan kepolisian. Kemudian, SHS sengaja pura-pura menyerah dan tidak melakukan perlawanan, namun kemudian ia menusuk anggota polisi.
"Polisi melakukan upaya paksa untuk melumpuhkan pelaku," ungkap Dedi.
Saat ini, lanjutnya, kondisi keempat anggota tersebut sedang mendapatkan mendapatkan perawatan di beberapa rumah sakit yang ada di Bandung.