Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman: Sistem Zonasi Ditolak karena Fasilitas dan Mutu Sekolah Belum Merata

Kompas.com - 20/06/2019, 07:39 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com â€” Ombudsman Republik Indonesia mendapat banyak pengaduan dari masyarakat yang tidak puas dengan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Komisioner Ombudsman, Ahmad Suaedy, menilai banyak orangtua murid yang ingin anaknya tetap bisa menempuh pendidikan di sekolah yang dianggap favorit meskipun sekolah itu berjarak relatif jauh dari tempat tinggalnya.

Suaedy menilai hal ini disebabkan oleh fasilitas dan mutu sekolah yang belum merata.

"Mentalitas favoritisme itu disebabkan kurangnya penyebaran dan pemerataan fasilitas dan mutu sekolah di seluruh pelosok Indonesia sehingga sebagian masyarakat mengkhawatirkan akan mutu pendidikan anaknya," kata Suaedy dalam keterangan tertulis, Rabu (19/6/2019).

Baca juga: Disdik Jabar: Pendaftar PPDB di Depok Membeludak karena Sekolah Tidak Merata

Suaedy mengatakan, Ombudsman mendukung sistem zonasi untuk pemerataan pendidikan. Namun, pemerintah perlu segera merealisasikan pemerataan fasilitas dan mutu pendidikan yang lebih konkret di Tanah Air.

"Pemerintah juga secara keseluruhan perlu bekerja sama lebih koordinatif dengan pemerintah daerah dalam usaha pemerataan fasilitas dan mutu pendidikan tersebut," kata dia.

Selain itu, Ombudsman RI juga menyoroti Kemendikbud yang kurang melakukan sosialisasi terkait sistem zonasi ini. Menurut dia, seharusnya Kemendikbud melakukan sosialisasi yang lebih gencar agar masyarakat bisa paham.

"Kemendikbud seharusnya tegas dalam menegakkan aturan tentang sistem zonasi, tetapi juga komunikatif dengan masyarakat dan Kementerian Dalam Negeri serta pemerintah daerah sehingga tujuan yang baik dalam penerapan zonasi tersebut akan dipahami oleh masyarakat dan pemerintah daerah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
segera kembalikan ke sistem awal (pakai nem) sebelum terlambat dan jangan lupa copot menteri terkait karena sangat tidak layak jadi menteri pendidikan ! beliau alergi dgn istilah "sekolah favorit" sehingga berusaha menghapus dan menyamaratakan semua, bukannya berusaha mengangkat sekolah non favorit
Baca tentang


Terkini Lainnya
Prabowo Gunakan Dokumen Pemprov Aceh hingga Setneg untuk Putuskan Nasib 4 Pulau
Prabowo Gunakan Dokumen Pemprov Aceh hingga Setneg untuk Putuskan Nasib 4 Pulau
Nasional
Kontak Tembak dengan TNI, 2 Anggota OPM Tewas di Yahukimo
Kontak Tembak dengan TNI, 2 Anggota OPM Tewas di Yahukimo
Nasional
Libur Panjang Idul Adha, Pengunjung Hotel Milik Waskita Karya Realty Naik Signifikan
Libur Panjang Idul Adha, Pengunjung Hotel Milik Waskita Karya Realty Naik Signifikan
Nasional
Mensesneg Bantah Ada Provinsi yang Ingin Tarik 4 Pulau Aceh ke Wilayahnya
Mensesneg Bantah Ada Provinsi yang Ingin Tarik 4 Pulau Aceh ke Wilayahnya
Nasional
Rapat Putuskan Nasib 4 Pulau Aceh-Sumut Dihadiri Mendagri Tito hingga Dasco
Rapat Putuskan Nasib 4 Pulau Aceh-Sumut Dihadiri Mendagri Tito hingga Dasco
Nasional
Dalam Perjalanan ke Rusia, Prabowo Pimpin Langsung Ratas yang Putuskan 4 Pulau Masuk Aceh
Dalam Perjalanan ke Rusia, Prabowo Pimpin Langsung Ratas yang Putuskan 4 Pulau Masuk Aceh
Nasional
Perang Iran-Israel, Puan Ingatkan Potensi Harga Minyak Meroket
Perang Iran-Israel, Puan Ingatkan Potensi Harga Minyak Meroket
Nasional
Peradi Usul Bukti Petunjuk dan Keterangan Ahli Dihapus dari RKUHAP
Peradi Usul Bukti Petunjuk dan Keterangan Ahli Dihapus dari RKUHAP
Nasional
Kejagung Masukkan Uang Sitaan Rp 11 T ke Memori Kasasi Kasus Korupsi Ekspor CPO
Kejagung Masukkan Uang Sitaan Rp 11 T ke Memori Kasasi Kasus Korupsi Ekspor CPO
Nasional
Babak Baru Politik Amien Rais: Digugat DPD-DPW Partai Ummat
Babak Baru Politik Amien Rais: Digugat DPD-DPW Partai Ummat
Nasional
Konten Negatif Bikinan Marcella Santoso: Isu Kehidupan Pribadi Jaksa Agung hingga Pemerintah Prabowo
Konten Negatif Bikinan Marcella Santoso: Isu Kehidupan Pribadi Jaksa Agung hingga Pemerintah Prabowo
Nasional
Prabowo Putuskan 4 Pulau yang Disengketakan Masuk Wilayah Aceh
Prabowo Putuskan 4 Pulau yang Disengketakan Masuk Wilayah Aceh
Nasional
Marcella Santoso Minta Maaf Bikin Konten Negatif untuk Serang Kejagung
Marcella Santoso Minta Maaf Bikin Konten Negatif untuk Serang Kejagung
Nasional
Iran Sebut Serangan Israel Rusak Negosiasi Nuklir dengan Barat
Iran Sebut Serangan Israel Rusak Negosiasi Nuklir dengan Barat
Nasional
Peradi Usul Peninjauan Kembali Dibatasi 2 Kali, Hanya Bisa Diajukan Terpidana
Peradi Usul Peninjauan Kembali Dibatasi 2 Kali, Hanya Bisa Diajukan Terpidana
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau