Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Bursa Capres 2024, AHY Dianggap Masa Depan Demokrat

Kompas.com - 05/07/2019, 09:52 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei politik Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut, Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpotensi maju sebagai kontestan di Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Menanggapi hal itu, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinad Hutahaean mengatakan masuknya AHY dalam kategori kandidat potensial di Pilpres 2024 adalah harapan besar bagi partai dan seluruh kader.

Baca juga: Puan Disebut Capres Potensial, PDI-P Sebut Tunggu Tanggal Mainnya

Ia mengatakan, hal itu akan semakin membuka kesempatan bagi partai Demokrat untuk kembali memimpin bangsa dan negara, seperti pada saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Munculnya nama AHY ini tentu akan membuka pintu kembali Partai Demokrat untuk bisa memimpin bangsa, dan menghadirkan kesejahtetaan bagi rakyat sebagaimana selama 10 tahun SBY memerintah. Dan tentu cita-cita Partai Demokrat akan memberikan yang lebih baik lagi," kata Ferdinand saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/7/2019).

Ferdinand menyoroti perjalanan politik AHY saat menjadi salah satu kandidat di Pilkada DKI Jakarta dan menjadi cawapres potensial di Pilpres 2019.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Ferdinand Hutahaean di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Ferdinand Hutahaean di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Baca juga: PKB: Cak Imin Memang Sudah Pantas Jadi Capres 2024

Menurut dia, sosok AHY telah menunjukkan kualitasnya sebagai calon pemimpin.

"Jadi intinya, AHY adalah masa depan partai Demokrat dan akan menjadi bagian dari masa depan bangsa ke depan. Sejarah akan mencatat perjalanan itu nantinya," ujarnya.

Selanjutnya, Ferdinand mengatakan, saat ini partai Demokrat belum mempersiapkan AHY untuk maju di Pilpres 2024. Ia mengatakan, seiring berjalannya waktu AHY akan dipersiapkan menjadi calon pimpinan bangsa.

"Belum mempersiapkan, biarlah waktu yang mempersiapkan AHY," pungkasnya.

Baca juga: Disebut Jadi Kandidat Capres 2024, Begini Jawaban Ganjar Pranowo

Diberitakan, lembaga survei politik LSI Denny JA merilis 15 nama tokoh yang dinilai berpotensi akan bertarung pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Dari jumlah tersebut, enam di antaranya adalah elite partai politik. Keenamnya yaitu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto; eks Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Ada pula Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono; eks Ketua Fraksi PDI-P Puan Maharani; dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Kompas TV Penetapan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024 pada hari Minggu (30/6) lalu memunculkan sejumlah harapan. Melalui wawancara khusus dengan pemimpin redaksi Harian Kompas, Ninuk Mardiana Pambudi, presiden terpilih Joko Widodo menyatakan terbuka untuk siapa pun yang ingin bersama membangun Indonesia. #PresidenJokowi #ProgramJokowi #JokowiMaruf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Putusan Sengketa Pilpres Diterima, Elite Politik Dianggap Ingin 'Move On'

Putusan Sengketa Pilpres Diterima, Elite Politik Dianggap Ingin "Move On"

Nasional
Partai Gelora Keberatan Jika PKS Masuk Gerbong Prabowo-Gibran

Partai Gelora Keberatan Jika PKS Masuk Gerbong Prabowo-Gibran

Nasional
Gugat Praperadilan, Eks Karutan KPK Minta Dibebaskan dari Rutan

Gugat Praperadilan, Eks Karutan KPK Minta Dibebaskan dari Rutan

Nasional
KPK Sebut PT Taspen Investasi Rp 1 Triliun, sebagiannya Diduga Fiktif

KPK Sebut PT Taspen Investasi Rp 1 Triliun, sebagiannya Diduga Fiktif

Nasional
Kementan Tanggung Operasional Harian Rumah Dinas SYL

Kementan Tanggung Operasional Harian Rumah Dinas SYL

Nasional
Puja-puji Jokowi, Prabowo: Saya Kalah Dua Kali, Makanya Belajar dari yang Menang

Puja-puji Jokowi, Prabowo: Saya Kalah Dua Kali, Makanya Belajar dari yang Menang

Nasional
Kuasa Hukum Klaim Achmad Fauzi Tak Pernah Diperiksa KPK Sebelum Ditetapkan Tersangka

Kuasa Hukum Klaim Achmad Fauzi Tak Pernah Diperiksa KPK Sebelum Ditetapkan Tersangka

Nasional
Kasus Satelit Bakamla, KPK Setor Rp 126 Miliar Uang Pengganti dari PT Merial Esa ke Kas Negara

Kasus Satelit Bakamla, KPK Setor Rp 126 Miliar Uang Pengganti dari PT Merial Esa ke Kas Negara

Nasional
Cerita Prabowo Kian Akrab dengan Jokowi: Kemarin Dipanggil 'Menhan', Sekarang 'Mas Bowo'

Cerita Prabowo Kian Akrab dengan Jokowi: Kemarin Dipanggil "Menhan", Sekarang "Mas Bowo"

Nasional
PPP Klaim Lebih dari 3.000 Suara Mereka Pindah ke Gerindra dan PAN di Jatim

PPP Klaim Lebih dari 3.000 Suara Mereka Pindah ke Gerindra dan PAN di Jatim

Nasional
Usai Pertemuan Delapan Mata, PM Lee Yakin Prabowo Akan Lanjutkan Hubungan Baik dengan Singapura

Usai Pertemuan Delapan Mata, PM Lee Yakin Prabowo Akan Lanjutkan Hubungan Baik dengan Singapura

Nasional
PKS Beri Sinyal Siap Gabung Prabowo, Gerindra: Masih Dikaji, Mohon Bersabar

PKS Beri Sinyal Siap Gabung Prabowo, Gerindra: Masih Dikaji, Mohon Bersabar

Nasional
Jokowi Undang Singapura Investasi Manufaktur Tekstil di Kendal Industrial Park

Jokowi Undang Singapura Investasi Manufaktur Tekstil di Kendal Industrial Park

Nasional
Sengketa Pileg, Irman Gusman Minta Dimasukkan Jadi Calon Anggota DPD dan Pemungutan Suara Ulang di Sumbar

Sengketa Pileg, Irman Gusman Minta Dimasukkan Jadi Calon Anggota DPD dan Pemungutan Suara Ulang di Sumbar

Nasional
Hakim Jadwalkan Putusan Praperadilan Eks Karutan KPK Rabu Pekan Depan

Hakim Jadwalkan Putusan Praperadilan Eks Karutan KPK Rabu Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com