Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks dan Fakta soal Audrey Yu Jia Hui yang Diketahui hingga Saat Ini

Kompas.com - 09/07/2019, 06:22 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Informasi viral mengenai seorang pelajar genius asal Indonesia, Audrey Yu Jia Hui, yang disebut pernah bekerja di Badan Antariksa Amerika (NASA) menyebar di media sosial sejak Minggu (7/7/2019).

Tak hanya itu informasi yang menyebar. Informasi lain menyebutkan, Audrey disebut bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G-20) yang dilaksanakan di Jepang pada 28-29 Juni 2019. Selain itu, ada sejumlah informasi lain.

Awalnya, informasi soal Audrey diunggah oleh salah satu akun di media sosial Twitter, @nithasist. Namun, saat diakses pada Senin (8/7/2019) petang, twit tersebut sudah tidak ditemukan.

Konfirmasi dilakukan Kompas.com kepada sejumlah pihak terkait untuk memastikan informasi yang beredar soal Audrey.

Baca juga: Viral soal Audrey Yu Jia Hui, Ini Klarifikasi Lengkapnya

Pertama, dari pihak Istana dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan kedua, kepada Penerbit Bentang Pustaka, yang pernah menerbitkan dua buku karya Audrey.

Dari pihak Bentang Pustaka didapatkan pula klarifikasi orangtua Audrey seputar informasi tidak benar soal anaknya.

Berikut hoaks dan fakta mengenai Audrey yang sudah terklarifikasi:

Fakta

1. Pendidikan Audrey

Dalam twit yang ditulis oleh @nithasist, ia menjabarkan sederet prestasi dan jenjang pendidikan Audrey dengan masa tempuh studi yang lebih cepat dari biasanya.

Selain itu, disebutkan pula bahwa Audrey mendaftarkan diri menjadi TNI dengan modal ijazah S-2 miliknya.

Namun, pihak TNI menolak karena usia Audrey saat itu masih kurang dari 17 tahun.

Berikut bunyi twitnya:

"Audrey Yu Jian Hui, arek Suroboyo asli. Kecerdasan dan kepintarannya luar biasa. SD ditempuh 5 tahun, SMP ditempuh 1 tahun, SMA ditempuh 11 bulan semuanya di Surabaya. Usia 13 tahun dia mau masuk Universitas Indonesia, tidak ada yang mau menerima. Akhirnya dia memutuskan kuliah di AS tepatnya di Virginia. S1 dan S2 ditempuh hanya 3 tahun. Dengan ijazah S2-nya, ia mau masuk ke TNI, tidak bisa diterima karena usianya kurang dari 17 tahun. Dia punya 2 gelar sarjana, Fisika dan Bahasa".

Mengenai informasi ini, Bentang Pustaka mengklarifikasi bahwa kegeniusan Audrey merupakan kebenaran.

Adapun pihak Bentang Pustaka menuliskan klarfikasi melalui akun Twitter Bentang Pustaka, @bentangpustaka pada Senin (8/7/2019).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Komentar
ini "generasi y", sangat tepat kalau menteri riset dan teknologi dari generasi "y". tantangan kedepan adalah "cyber war"..!


Terkini Lainnya
Apa Hasil Tim Evaluasi Internal Komdigi Usut Kasus PDNS?
Apa Hasil Tim Evaluasi Internal Komdigi Usut Kasus PDNS?
Nasional
Sidang Hasto, Ahli UGM Sebut Suap Bisa Dilakukan Lewat Perantara
Sidang Hasto, Ahli UGM Sebut Suap Bisa Dilakukan Lewat Perantara
Nasional
Eks Dirjen dan Pegawai Kemenaker Tersangka Pemerasan, Terima Rp 53,7 Miliar buat Urus Izin TKA
Eks Dirjen dan Pegawai Kemenaker Tersangka Pemerasan, Terima Rp 53,7 Miliar buat Urus Izin TKA
Nasional
Prajurit TNI AL Selamatkan Warga Tenggelam di Laut Aceh Selatan
Prajurit TNI AL Selamatkan Warga Tenggelam di Laut Aceh Selatan
Nasional
Dulu Dukung Anies, PKS: Majelis Syura Full Mendukung Koalisi Prabowo
Dulu Dukung Anies, PKS: Majelis Syura Full Mendukung Koalisi Prabowo
Nasional
Prabowo ke Pihak yang Mencoba Adu Domba: Rakyat Tidak Bodoh
Prabowo ke Pihak yang Mencoba Adu Domba: Rakyat Tidak Bodoh
Nasional
Kementerian Komdigi Hapus Akun Judol yang Sempat “Difollow” Gibran
Kementerian Komdigi Hapus Akun Judol yang Sempat “Difollow” Gibran
Nasional
Kubu Hasto Tak Terima, Sentil Ahli yang Sebut Laporkan Penyidik Termasuk Halangi Penyidikan
Kubu Hasto Tak Terima, Sentil Ahli yang Sebut Laporkan Penyidik Termasuk Halangi Penyidikan
Nasional
Seskab Teddy Soroti Tambang Nikel di Raja Ampat: Segera Kita Selesaikan!
Seskab Teddy Soroti Tambang Nikel di Raja Ampat: Segera Kita Selesaikan!
Nasional
Al Muzzamil Yusuf Dulu Ketum PKS, Kini Jadi Presiden PKS
Al Muzzamil Yusuf Dulu Ketum PKS, Kini Jadi Presiden PKS
Nasional
Ramai Tambang Nikel Rusak Raja Ampat, Gerindra Minta Pemerintah Evaluasi Menyeluruh
Ramai Tambang Nikel Rusak Raja Ampat, Gerindra Minta Pemerintah Evaluasi Menyeluruh
Nasional
Ahli Pemerintah Sebut Pekerja Punya Rumah Tak Berhak Dapat Kredit Tapera, tapi Harus Bayar Iuran
Ahli Pemerintah Sebut Pekerja Punya Rumah Tak Berhak Dapat Kredit Tapera, tapi Harus Bayar Iuran
Nasional
MK: UU Tapera Wajibkan Iuran, tapi Tak Tegas Wajibkan Negara Sediakan Rumah
MK: UU Tapera Wajibkan Iuran, tapi Tak Tegas Wajibkan Negara Sediakan Rumah
Nasional
PKS: Sebagai Mitra Koalisi, Kami Akan Berupaya Program Prabowo Berhasil
PKS: Sebagai Mitra Koalisi, Kami Akan Berupaya Program Prabowo Berhasil
Nasional
Proses Panjang Pemakzulan, HNW: DPR Dulu Setelah Itu ke MK
Proses Panjang Pemakzulan, HNW: DPR Dulu Setelah Itu ke MK
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau