Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wapres Kalla Minta Bantuan PLN untuk Hidupkan Listrik

Kompas.com - 06/08/2019, 18:40 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla turut menjadi korban saat Jabodetabek mengalami mati lampu pada Minggu (6/8/2019).

Saat itu, Kalla tengah berada di kediaman pribadinya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mati lampu, membuat Kalla dan keluarga uring-uringan lantaran tak bisa beraktifitas secara normal. 

"Kalau (rumah dinas) di Jalan Diponegoro sendiri enggak soal, karena ada back up generator. Tapi kalau di rumah saya di Kebayoran enggak ada," ungkap Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Hingga akhirnya, Kalla meminta bantuan PLN agar listrik di rumahnya yang tak memiliki generator, menyala. PLN pun langsung mengirim generator ke rumah Kalla.

Baca juga: Komisi VII Minta PLN Prioritaskan Kompensasi Pemadaman Listrik

Rumah Kalla pun kembali terang. Namun, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini merasa tak enak hati lantaran banyak rumah tetangganya dan banyak masyarakat Indonesia lainnya yang masih padam.

"PLN kemudian bantulah. Jadi ada generator. Tetapi yang lain tidak bisa," lanjut Wapres.

Ia pun menyesalkan kejadian tersebut dan berharap tak terulang.

"Semua kita merasa menyesalkan kejadian itu karena kita kemudian kita sadar, saya kira juga Anda semua (kesulitan)," lanjut dia.

Sebelumnya, Jabodetabek, Banten, dan sebagian Jawa Barat serta Jawa Tengah mengalami mati listrik lebih dari enam jam. Bahkan, hingga Senin (5/6/2019) malam, masih ada sejumlah wilayah yang belum teraliri listrik secara normal.

Listrik baru kembali normal pada Selasa pagi.  

Baca juga: PLN Bakal Pangkas Gaji Karyawan untuk Bayar Ganti Rugi Mati Listrik

Senin malam, Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat Haryanto WS menjelaskan bahwa terjadi gangguan pada jaringan penyalur listrik murah dari timur ke barat. 

"Kemudian terjadi gangguan di dua titik secara bersamaan antara Ungaran-Pemalang dan itu kemudian itu menjadikan tinggal 1 sirkuit, sehingga aliran listrik dari timur ke barat ini terhenti," ungkap Haryanto di kantor PLN Pusat, Jakarta Selatan.

"Alhamdullilah sudah bisa kita perbaiki dan kemudian normal kembali," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Hari Anak Nasional, Ketum TP-PKK Tekankan Penguatan Pendidikan Anak untuk Sambut Indonesia Emas 2045
Hari Anak Nasional, Ketum TP-PKK Tekankan Penguatan Pendidikan Anak untuk Sambut Indonesia Emas 2045
Nasional
Transfer Data RI ke AS, Anggota DPR: Berpotensi Langgar Privasi
Transfer Data RI ke AS, Anggota DPR: Berpotensi Langgar Privasi
Nasional
Kementerian Imipas Buka Seleksi Pejabat Eselon I, TNI dan Polri Bisa Daftar
Kementerian Imipas Buka Seleksi Pejabat Eselon I, TNI dan Polri Bisa Daftar
Nasional
Eks Pimpinan KPK Pertanyakan Pengawasan KY di Sidang Tom Lembong
Eks Pimpinan KPK Pertanyakan Pengawasan KY di Sidang Tom Lembong
Nasional
Elite Golkar Tawarkan 2 Opsi: Kepala Daerah Dipilih DPRD atau Pilkada Asimetris
Elite Golkar Tawarkan 2 Opsi: Kepala Daerah Dipilih DPRD atau Pilkada Asimetris
Nasional
Angka Kemiskinan Turun, Gus Ipul: Buah Strategi Besar Presiden Prabowo
Angka Kemiskinan Turun, Gus Ipul: Buah Strategi Besar Presiden Prabowo
Nasional
Pertamina Hadirkan Pelumas Ramah Lingkungan di GIIAS 2025 untuk Mobil Masa Depan
Pertamina Hadirkan Pelumas Ramah Lingkungan di GIIAS 2025 untuk Mobil Masa Depan
Nasional
KPK Sebut Ridwan Kamil Samarkan Kepemilikan Kendaraan Pakai Nama Ajudan
KPK Sebut Ridwan Kamil Samarkan Kepemilikan Kendaraan Pakai Nama Ajudan
Nasional
Prabowo Perintahkan Basuki Kebut Proyek IKN, Target Rampung dalam 3 Tahun
Prabowo Perintahkan Basuki Kebut Proyek IKN, Target Rampung dalam 3 Tahun
Nasional
Indonesia, Berhentilah Naif soal Kedaulatan Data
Indonesia, Berhentilah Naif soal Kedaulatan Data
Nasional
KPK Duga Topan Ginting Tak Kerja Sendiri, Dapat Perintah untuk Terima Suap
KPK Duga Topan Ginting Tak Kerja Sendiri, Dapat Perintah untuk Terima Suap
Nasional
Pertamina Group Kembangkan Pusat Rehabilitasi Orang Utan di Kalimantan Timur
Pertamina Group Kembangkan Pusat Rehabilitasi Orang Utan di Kalimantan Timur
Nasional
Kemenhan Ungkap Kontrak Pengadaan Kapal Selam Scorpene Sudah Aktif
Kemenhan Ungkap Kontrak Pengadaan Kapal Selam Scorpene Sudah Aktif
Nasional
Polemik Transfer Data Pribadi RI ke AS, Apakah Ada yang Salah?
Polemik Transfer Data Pribadi RI ke AS, Apakah Ada yang Salah?
Nasional
Wamenkomdigi Ungkap Perempuan dan Anak Jadi Sasaran Penyalahgunaan AI dan Deepfake
Wamenkomdigi Ungkap Perempuan dan Anak Jadi Sasaran Penyalahgunaan AI dan Deepfake
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau