Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Penambahan Pasukan di Papua untuk Beri Rasa Tenang, Bukan Menekan

Baca di App
Lihat Foto
dok BBC Indonesia
Petugas kepolisian dan TNI melakukan pengamanan saat terjadi aksi protes di Mimika, Papua, Rabu (21/8/2019).
Penulis: Ihsanuddin
|
Editor: Diamanty Meiliana

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut, penambahan pasukan ke Papua Barat untuk menciptakan ketenangan bagi masyarakat.

Moeldoko meminta penambahan pasukan ini tidak dipandang sebagai sesuatu yang negatif.

"Justru penambahan pasukan itu, baik polisi maupun TNI, tujuannya ingin memberikan rasa tenang, gitu ya. Bukan upaya untuk menekan, enggak," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019).

Baca juga: LBH Papua: Penambahan Pasukan ke Papua Akan Munculkan Masalah Baru

Moeldoko menilai penambahan pasukan ini wajar mengingat baru saja terjadi kerusuhan di sejumlah wilayah di Bumi Cendrawasih.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Terkini

Dia menjamin, aparat keamanan akan melakukan pendekatan persuasif untuk mencegah kerusuhan tidak kembali terjadi.

Oleh sebab itu, dia meminta warga Papua tak perlu cemas dengan penambahan pasukan tersebut.

"Kami menginginkan penambahan kekuatan dalam rangka masyarakat itu biar tenang. Jangan dibalik-balik, merasa enggak aman, jangan. Salah itu pemahamannya," ujar Moeldoko.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Papua Aman Terkendali, Tapi Tetap Tambah Pasukan

"Karena masyarakat di Papua kan banyak. Bukan hanya Papua, masyarakat etnis-etnis yang lain kan juga banyak. Maka, semua warga yang ada di Papua harus merasa aman, begitu," katanya.

Polri sebelumnya telah mendatangkan pasukan 12 satuan setingkat kompi (SSK) atau 1.200 personel untuk membantu mengamankan sejumlah wilayah Papua dan Papua Barat pasca-demonstrasi.

Demonstrasi tersebut sempat membuat kerusuhan di Manokwari, Sorong, Fakfak, dan Timika.

Baca juga: Menanti Polri Usut Aksi Rasisme ke Mahasiswa Papua Sesuai Perintah Jokowi...

Polisi menegaskan bahwa situasi terkendali dan sudah kondusif. Namun, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra beralasan, pengiriman pasukan tambahan ini tetap dilakukan karena polisi tidak meremehkan situasi.

"Kami dalam konteks pengamanan kan tak boleh underestimate, tetap dalam kondisi overestimate," ucap Asep di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/8/2019).

Kompas TV
<h1>Pasca - kerusuhan di Tanah Papua kondisi mulai berangsur kondusif namun persoalan yang sempat mencuat tak lantas surut begitu saja, dibutuhkan komitmen yang kuat dari pemerintah untuk menyelesaikan persoalan Papua hingga ke akarnya diluar masifnya pembangunan infrastruktur.</h1> Masalah keadilan rasisme diskriminasi dan pelanggaran hak asasi manusia menjadi hal utama yang harus diperjuangkan lantas seberapa serius komitmen Presiden Joko Widodo dalam menuntaskan persoalan Papua dan mengangkat rasa keadilan di Bumi Cendrawasih? KompasTV akan membahasnya bersama narasumber kami sudah hadir Deputi V Kantor Staf Presiden RI yang membawahi bidang kajian politik dan pengelolaan isu hukum pertahanan keamanan dan HAM Jaleswari Pramodhawardani dan Ketua Badan Kehormatan DPD RI asal Papua Barat Mervin Sadipun Komber. <a href="https://www.youtube.com/results?search_query=%23JokoWidodo">#JokoWidodo</a> <a href="https://www.youtube.com/results?search_query=%23HAM">#HAM</a> <a href="https://www.youtube.com/results?search_query=%23Papua">#Papua</a>



Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Video Pilihan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi