Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Unjuk Rasa di Sorong, Empat WNA Australia Dideportasi

Kompas.com - 02/09/2019, 12:02 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com â€” Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusa mendeportasi empat warga negara asing asal Australia dari Sorong, Papua, Senin (2/9/2019).

"Benar (ada pendeportasian WNA Australia)," kata Kepala Subbagian Humas Ditjen Imigrasi Kemenkumham Sam Fernando saat dikonfirmasi Kompas.com.

Empat WNA asal Australia yang dideportasi tersebut adalah Baxter Tom (37 tahun), Davidson Cheryl Melinda (36), Hellyer Danielle Joy (31), dan Cobbold Ruth Irene (25).

Baca juga: Polri: Pihak Asing Diduga Memprovokasi Agar Masalah Papua Bisa Dibawa ke PBB

Dalam keterangan yang diterima Kompas.com, keempat WNA tersebut dideportasi karena kedapatan mengikuti aksi unjuk rasa menuntut kemerdekaan Papua.

"Terpantau mengikuti aksi demonstrasi OAP (orang asli Papua) menuntut Papua merdeka di Wali Kota Sorong pada 27 Agustus 2019," bunyi keterangan tersebut yang telah dikonfirmasi oleh Sam.

Keempat WNA itu dideportasi melalui Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, sekitar pukul 07.00 WIT. Mereka didampingi empat petugas imigrasi.

Baca juga: Rusuh di Papua, Kapolri Duga Ada Keterlibatan Pihak Asing

Menurut rencana, dari Papua, keempat WNA itu akan dibawa ke Bandara Hasanuddin Makassar sebelum diterbangkan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Baxter, Hellyer, dan Cobbold akan diterbangkan ke Sydney menggunakan penerbangan maskapai Qantas pada Senin malam nanti.

Adapun Davidson baru dipulangkan pada Rabu (4/9/2019) menggunakan penerbangan Virgin Australian Airline.

Kompas TV Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Bambang Soesatyo, menyatakan rentetan kericuhan di Papua adalah ulah pihak asing di luar Indonesia, yang ingin melepaskan Papua dari Indonesia.<br /> Bambang meminta Panglima TNI dan Kapolri, supaya memulihkan keamanan agar agenda pihak asing, tak terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
mungkin dideportasi utk alasan pengamanan diri,bukan utk maksud yg lain #jernihberkomentar


Terkini Lainnya
Seskab Teddy: Momen Penting Indonesia Ikut KTT BRICS untuk Pertama Kalinya...
Seskab Teddy: Momen Penting Indonesia Ikut KTT BRICS untuk Pertama Kalinya...
Nasional
Nasdem Minta MPR Berikan Tafsir soal Putusan MK Pisahkan Pemilu Nasional dan Daerah
Nasdem Minta MPR Berikan Tafsir soal Putusan MK Pisahkan Pemilu Nasional dan Daerah
Nasional
Prabowo Lanjutkan Lawatan ke Brasilia Usai Hadiri KTT BRICS
Prabowo Lanjutkan Lawatan ke Brasilia Usai Hadiri KTT BRICS
Nasional
KTT BRICS, Prabowo Nyatakan Komitmen Hadapi Perubahan Iklim dan Krisis Kesehatan Global
KTT BRICS, Prabowo Nyatakan Komitmen Hadapi Perubahan Iklim dan Krisis Kesehatan Global
Nasional
Kegundahan Pemisahan Pemilu dan Ujian Kenegarawanan
Kegundahan Pemisahan Pemilu dan Ujian Kenegarawanan
Nasional
Trump Ancam Naikkan Tarif, Wamenlu Sebut Pertemuan BRICS Bukan untuk Lawan AS
Trump Ancam Naikkan Tarif, Wamenlu Sebut Pertemuan BRICS Bukan untuk Lawan AS
Nasional
Momen Prabowo Foto Keluarga BRICS, Berdiri di Barisan Depan dan Pakai Peci
Momen Prabowo Foto Keluarga BRICS, Berdiri di Barisan Depan dan Pakai Peci
Nasional
KPPOD: Kalau Masa Jabatan DPRD Diperpanjang, Kepala Daerah Juga Harus
KPPOD: Kalau Masa Jabatan DPRD Diperpanjang, Kepala Daerah Juga Harus
Nasional
KPPOD Sebut Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal Berdampak Positif ke Pembangunan Daerah
KPPOD Sebut Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal Berdampak Positif ke Pembangunan Daerah
Nasional
Anggota DPR Usul Demokrasi 5.0, Pemilu Pakai 'E-Voting' hingga 'Face Recognition'
Anggota DPR Usul Demokrasi 5.0, Pemilu Pakai "E-Voting" hingga "Face Recognition"
Nasional
Anggota DPR Kritik Evakuasi Juliana di Rinjani: Sangat Tradisional, Digotong Agam
Anggota DPR Kritik Evakuasi Juliana di Rinjani: Sangat Tradisional, Digotong Agam
Nasional
Hasto Ulang Tahun, Karangan Bunga Berjejer di Depan Gedung KPK
Hasto Ulang Tahun, Karangan Bunga Berjejer di Depan Gedung KPK
Nasional
Prabowo Hadiri Hari Kedua KTT BRICS, Bahas Isu Lingkungan dan Kesehatan Global
Prabowo Hadiri Hari Kedua KTT BRICS, Bahas Isu Lingkungan dan Kesehatan Global
Nasional
Singgung soal Lemahnya Tindakan Tegas Terhadap Mafia Haji, DPR: Tidak Ada Efek Jera
Singgung soal Lemahnya Tindakan Tegas Terhadap Mafia Haji, DPR: Tidak Ada Efek Jera
Nasional
Mensos Laporkan Progres Sekolah Rakyat ke DPR, 100 Lokasi Siap Beroperasi 14 Juli 2025
Mensos Laporkan Progres Sekolah Rakyat ke DPR, 100 Lokasi Siap Beroperasi 14 Juli 2025
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau