Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Tunjuk 5 Asisten Khusus dari Purnawirawan, Ada Mantan Komandan Tim Mawar

Kompas.com - 31/12/2019, 19:08 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menunjuk lima purnawirawan jenderal sebagai asisten khusus Kemenhan.

Salah satu nama yang ditunjuk Prabowo sebagai asisten ialah mantan komandan Tim Mawar yakni Mayjen (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirussalam Nusyirwan.

Penunjukkan itu didasari Keputusan Menteri Pertahanan No. KEP/1869/M/IX/2019.

"Terhitung sejak mulai 6 Desember 2019 mengangkat sebagai Asisten Khusus Menteri Pertahanan yang namanya tersebut masing-masing," demikian bunyi kutipan Keputusan Menhan yang diperoleh Kompas.com.

Baca juga: Ditunjuk Prabowo Jadi Penasihat Khusus, Ini Profil Sjafrie Sjamsoeddin

Selain Chairawan, ada pula Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin yang penunjukkan lebih dulu dibenarkan oleh Staf Khusus Menhan bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar-lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak.

Adapun tiga purnawirawan jenderal sisanya yang ditunjuk sebagai Asisten Khusus Menhan ialah Letjen (Purn) Hotmangaradja Pandjaitan, Laksdya (Purn) Didit Herdiawan, dan Marsda (Purn) Bonar H Hutagaol.

Untuk diketahui, Tim Mawar dikenal sebagai sebuah tim dalam Kesatuan Komando Pasukan Khusus Grup IV TNI AD. Tim ini diduga melakukan penculikan aktivis dalam tragedi 1998.

Baca juga: Prabowo Tunjuk Sjafrie Sjamsoeddin Jadi Penasihat Khusus Menhan

Sebelumnya Dahnil mengatakan, Prabowo menunjuk penasehat khusus lantaran pihak yang ditunjuk memiliki kapasitas mumpuni di bidang pertahanan.

Salah satunya ialah Sjafrie yang tercatat pernah menjabat Wakil Menteri Pertahanan dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan di era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Pak Sjafrie punya latar belakang pengalaman yang panjang sebagai Wamenhan (Wakil Menteri Pertahanan) dan Sekjen Kemhan (Kementerian Pertahanan) serta pengalaman lain sebagai mantan perwira TNI," kata Dahnil melalui pesan singkat, Senin (30/12/2019).

"Kapasitas beliau sangat dibutuhkan oleh Pak Menhan memberikan berbagai masukan dan asistensi khusus untuk kerja-kerja Pak Prabowo sebagai Menhan," lanjut Dahnil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com