Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi, Jokowi Berterima Kasih atas Hadiah Masjid di Solo

Kompas.com - 13/01/2020, 08:25 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed.

Seperti dikutip dari siaran pers resmi, pertemuan dilakukan di Istana Kepresidenan Qasr Al Watan di Abu Dhabi, pada Minggu (12/1/2020) waktu setempat.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Mohamed atas dukungan dan bantuan dalam pembangunan masjid dan Islamic Center di Kota Solo.

Baca juga: Keakraban Jokowi-Pangeran Abu Dhabi, dan Hadiah Masjid di Solo

Sebaliknya, Putra Mahkota Mohamed juga menyampaikan apresiasi atas kunjungan Presiden Jokowi dan delegasi Indonesia.

“Selamat datang di rumah kedua,” kata Mohamed.

Sebelumnya, Mohamed juga pernah bertemu Jokowi saat berkunjung ke Indonesia pada Juli 2019 lalu.

Selama kunjungannya di Indonesia, Zayed merasa terkesan dengan penyambutan yang ia terima.

“Bahkan kami meniru apa yang dilakukan di Indonesia, di sini juga kita bertemu dengan anak-anak yang membawa bendera UEA dan Indonesia,” ungkap Zayed.

Baca juga: Wali Kota Sambut Baik Rencana Putra Mahkota Abu Dhabi Bangun Masjid di Solo

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengapresiasi kemajuan yang signifikan dalam hubungan kerjasama antara Indonesia dan UEA.

Kedua negara melakukan kesepakatan di sejumlah bidang.

Adapun bantuan pembangunan masjid ini diberikan saat Mohamed berkunjung ke Indonesia pada Juli 2019 lalu.

Saat itu Mohamed berjanji memberi hadiah masjid di kampung halaman Jokowi di Solo.

Baca juga: Siapa Pangeran Abu Dhabi yang Hadiahi Jokowi Masjid di Solo?

Sebulan kemudian, tim dari Abu Dhabi kembali mendatangi Indonesia untuk melakukan survei lokasi pembangunan masjid.

Tenaga Ahli Madya Kedeputian V Kantor Staf Presiden Munajat mengatakan, hadiah itu diberikan sebagai bentuk penghormatan serta tanda persahabatan dengan Indonesia.

"Ia benar pembangunan masjid dari UEA sebagai tanda persahabatan dengan Indonesia," kata Munajat, kepada Kompas.com, Selasa (20/8/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
sini kepalamu aku hancurkan, membalas komentar eful bakrie : pencitraan lagi....jaman soekarno & soeharto banyak masjid di dirikan.jaman jokodok banyak masjid di hancurkan.


Terkini Lainnya
Menag Sebut Arab Saudi Penuhi Semua Permintaan Presiden Prabowo
Menag Sebut Arab Saudi Penuhi Semua Permintaan Presiden Prabowo
Nasional
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola ASN Profesional Jadi Kunci Kesejahteraan Masyarakat
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola ASN Profesional Jadi Kunci Kesejahteraan Masyarakat
Nasional
Hingga 31 Juli, Anak-anak Bisa Nikmati Liburan Seru di Bandara InJourney Airports
Hingga 31 Juli, Anak-anak Bisa Nikmati Liburan Seru di Bandara InJourney Airports
Nasional
Kompas.com ke Para Kolumnis: Terima Kasih telah Beri Warna Baru
Kompas.com ke Para Kolumnis: Terima Kasih telah Beri Warna Baru
Nasional
Hukuman Setya Novanto Disunat, ICW: Korupsi Besar Harusnya Hukuman Diperberat
Hukuman Setya Novanto Disunat, ICW: Korupsi Besar Harusnya Hukuman Diperberat
Nasional
Hasto Dituntut 7 Tahun, Pengacara Sebut Tak Lepas dari Peran Eks Penguasa
Hasto Dituntut 7 Tahun, Pengacara Sebut Tak Lepas dari Peran Eks Penguasa
Nasional
Kepala BP Haji: Kami Siap Jalankan Amanah Haji 2026
Kepala BP Haji: Kami Siap Jalankan Amanah Haji 2026
Nasional
Soal Pemilu Dipisah, Wamendagri: Sejauh Mana Kewenangan MK dalam Pembentukan Undang-Undang?
Soal Pemilu Dipisah, Wamendagri: Sejauh Mana Kewenangan MK dalam Pembentukan Undang-Undang?
Nasional
Sentil Putusan MK, Bima Arya: Kita Butuh Sistem Pemilu yang Melembaga, Bukan Berubah Secara Ekstrem
Sentil Putusan MK, Bima Arya: Kita Butuh Sistem Pemilu yang Melembaga, Bukan Berubah Secara Ekstrem
Nasional
Wamendagri Tegaskan Revisi UU Pemilu Jadi Agenda Prolegnas 2025
Wamendagri Tegaskan Revisi UU Pemilu Jadi Agenda Prolegnas 2025
Nasional
BKKBN Sebut Fenomena Childfree di Perkotaan, Terpengaruh Tren Medsos
BKKBN Sebut Fenomena Childfree di Perkotaan, Terpengaruh Tren Medsos
Nasional
Pigai Usul Individu hingga Pebisnis Bisa Ditetapkan Jadi Pelaku Pelanggar HAM
Pigai Usul Individu hingga Pebisnis Bisa Ditetapkan Jadi Pelaku Pelanggar HAM
Nasional
KPK Cegah Eks Sekjen MPR Ma'ruf Cahyono ke Luar Negeri
KPK Cegah Eks Sekjen MPR Ma'ruf Cahyono ke Luar Negeri
Nasional
Natalius Pigai Sebut Revisi UU HAM Bakal Perkuat Komnas HAM
Natalius Pigai Sebut Revisi UU HAM Bakal Perkuat Komnas HAM
Nasional
Muncul Fenomena 'Childfree', BKKBN: Penyebabnya Trauma dan KDRT
Muncul Fenomena "Childfree", BKKBN: Penyebabnya Trauma dan KDRT
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau