Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Buka Data Hasil Tracing Corona, Pemerintah Khawatir Ada yang Kabur

Kompas.com - 10/03/2020, 17:37 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah belum bisa membuka rincian data pelacakan orang yanag melakukan kontak dekat atau contact tracing dari para pasien yang kini positif tertular virus corona.

Yuri mengungkapkan sejumlah alasannya.

"Mohon maaf kita masih belum bisa membuka seperti halnya yang dilakukan oleh Singapura," ujar Yuri dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2020).

"Sebab tracing yang kita lakukan bukan berputar di wilayah yang kecil," kata Achmad Yurianto. 

Baca juga: Italia Lockdown akibat Corona, Ini Langkah Kemenlu RI

Pemerintah mengaku sudah pernah mengejar orang-orang yang melakukan kontak dekat pasien Covid-19 hingga ke luar Jawa.

Menurut Yuri, mobilitas dari kontak dekat ini sangat tinggi.

"Ada yang sudah kami kejar lalu kabur. Jadi mohon maaf tidak bisa kami buka lebar (informasinya), karena responsnya macam-macam," tutur Yuri.

Dia mengakui, saat ini belum ada pemahaman yang sama di kalangan masyarakat luas terkait penularan virus corona.

Baca juga: Hasil Laboratorium Pasien 01 Covid-19 Masih Positif Virus Corona

Sehingga, pemerintah juga khawatir jika masih terjadi penolakan sebagaimana yang terjadi di Natuna.

"Pengalaman kemarin ditolak mentah-mentah ketika memutuskan Natuna di awal sebagai tempat pemantauan. Oleh karena itu kita hati-hati, tetapi tetap melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan yang membantu melaksanakan tracing," kata Yuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
indonesia seharusnya sudah berpatisipasi membantu negara yg terkena corona karna ini adalah masalah global,karna kita gak tau sejauh mana indonesia bisa mengatasi urusan corona ini


Terkini Lainnya
Pakar Usul Penyelidikan Tak Diatur dalam Revisi KUHAP
Pakar Usul Penyelidikan Tak Diatur dalam Revisi KUHAP
Nasional
Di Sidang Hasto, Eks Hakim MK Ibaratkan Alat Bukti Tak Sah Layaknya Pohon Beracun
Di Sidang Hasto, Eks Hakim MK Ibaratkan Alat Bukti Tak Sah Layaknya Pohon Beracun
Nasional
Alasan Prabowo Bubarkan Satgas Saber Pungli: Sudah Tak Efektif
Alasan Prabowo Bubarkan Satgas Saber Pungli: Sudah Tak Efektif
Nasional
Jasa Raharja Kanwil DKI Jakarta Raih Penghargaan atas Kontribusi Optimalisasi Pajak Kendaraan
Jasa Raharja Kanwil DKI Jakarta Raih Penghargaan atas Kontribusi Optimalisasi Pajak Kendaraan
Nasional
Kemenko PMK Pantau dan Evaluasi Pemulangan Jemaah Haji
Kemenko PMK Pantau dan Evaluasi Pemulangan Jemaah Haji
Nasional
Pakar Soroti Definisi Penyidikan di KUHAP: Seolah Harus Ada Tersangka, Kalau Perlu sampai Nyiksa
Pakar Soroti Definisi Penyidikan di KUHAP: Seolah Harus Ada Tersangka, Kalau Perlu sampai Nyiksa
Nasional
Menlu Ungkap Alasan WNI di Iran Bakal Dievakuasi Jalur Darat: Pesawat Sudah Tak Bisa
Menlu Ungkap Alasan WNI di Iran Bakal Dievakuasi Jalur Darat: Pesawat Sudah Tak Bisa
Nasional
Mensos: Total Bantuan untuk Pengungsi Gunung Lewotobi Capai Rp 4,8 Miliar
Mensos: Total Bantuan untuk Pengungsi Gunung Lewotobi Capai Rp 4,8 Miliar
Nasional
Retret Kepala Sekolah Rakyat di Barak, Apa Materi yang Diberikan?
Retret Kepala Sekolah Rakyat di Barak, Apa Materi yang Diberikan?
Nasional
Menlu Jalin Komunikasi ke Negara Tetangga Iran, Minta Kemudahan Evakuasi WNI
Menlu Jalin Komunikasi ke Negara Tetangga Iran, Minta Kemudahan Evakuasi WNI
Nasional
KPK Panggil Deputi Gubernur BI, Ketua Panja OJK, dan Anggota DPR Terkait Kasus Dana CSR
KPK Panggil Deputi Gubernur BI, Ketua Panja OJK, dan Anggota DPR Terkait Kasus Dana CSR
Nasional
Momen Prabowo 'Ditodong' Belikan Lego untuk Anak Diaspora RI di Rusia
Momen Prabowo "Ditodong" Belikan Lego untuk Anak Diaspora RI di Rusia
Nasional
KPK Telusuri Aliran Uang Kasus Pemerasan TKA ke Stafsus Eks Menaker
KPK Telusuri Aliran Uang Kasus Pemerasan TKA ke Stafsus Eks Menaker
Nasional
PDI-P Sebut Massa Kontra Hasto Dibayar: Kami Sudah Menemukan Siapa yang Mengerahkan
PDI-P Sebut Massa Kontra Hasto Dibayar: Kami Sudah Menemukan Siapa yang Mengerahkan
Nasional
WNI di Iran Bakal Dievakuasi Lewat Jalur Darat
WNI di Iran Bakal Dievakuasi Lewat Jalur Darat
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau