Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugus Tugas Covid-19: Negara Jamin Ketersediaan Alkes

Kompas.com - 30/04/2020, 17:18 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Marsama TNI Jorry S Koloay menegaskan bahwa pemerintah melalui Gugus Tugas Covid-19 terus mendistrusikan alat kesehatan untuk penanggulangan Covid-19 ke seluruh penjuru Tanah Air. 

Menurut Jorry Wakil Asisten Operasi Panglima TNI, pemerintah berupaya agar alat kesehatan bisa terdistribusi dengan baik selama Pandemi Covid-19. 

"Negara menjamin ketersediaan logistik alat material kesehatan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Jorry dalam konferensi pers di BNPB, Kamis (30/4/2020).

Jorry mengatakan, pemerintah telah melaksanakan serangkaian upaya terkait pendistribusian alat kesehatan. 

Baca juga: Pingsan karena Diputus Pacar, Gadis di Garut Dievakuasi Petugas dengan APD Lengkap

Mekanisme penyalurannya dikoordinasikan dengan banyak pihak, mulai dari Kementerian Kesehatan, BNPB, TNI, distributor alat kesehatan serta pihak-pihak ekspedisi dan swasta.

Penyalurannya pun menggunakan seluruh jalur baik darat, laut, maupun udara dengan menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara (AU) dan dilaksanakan dengan tepat sasaran baik kepada masyarakat terdampak maupun rumah sakit yang membutuhkan.

Hal tersebut, kata dia, berkat kerja sama yang baik antara BNPB, Kementerian Luar Negeri, Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, dan instansi terkait lainnya.

Pihaknya juga telah menerima sumbangan dari berbagai pihak dan instansi baik berupa alat dan material kesehatan maupun bahan makanan.

"Bantuan atau pengadaan alat kesehatan dari luar negeri atau swasta, BUMN itu dikoordinasikan dan didaftarkan, dikelola oleh Gugus Tugas Covid-19," kata dia.

Baca juga: Menlu Retno Usulkan Platform Berbagi Informasi Kapasitas Produksi Alkes

Berdasarkan data yang dihimpun dari tim logistik sejak 22 Maret hingga 28 April pukul 23.30 WIB, Gugus Tugas menerima 1.826.000 APD.

Kemudian menerima pula kacamata pengaman (Gogle) sebanyak 3.000, masker bedah 846.334, masker N95 38.000, rapid test 285.000, dan sarung tangan medis 402.000.

Setelah didistribusikan, hingga Kamis (30/4/2020) APD yang tersisa di gudang sebanyak 334.600, sementara yang sudah didistribusikan 1.492.150.

Kemudian untuk kacamata pengaman sudah didistribusikan seluruhnya, masker bedah tersisa 71.500, setelah 774.000 didistribusikan.

"Sedangkan rapid test semuanya sudah didistribusikan dan sarung tangan medis sejumlah 304.000 yang didistribusikan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
saat pandemi covid 19 asuransi pilihan investasi tepat bersama pt sun life financial indonesia karena : 1.pt slfi perush multinational (kanada) berdiri 1865. 2 rbc nya s/d 485% (angka yg sgt sehat utk perush asuransi). 3.aman.4.benefit ckp tinggi.5. sustainable.6. diawasi ojk. hub fc 082136637689 wa


Terkini Lainnya
Kapolri Sebut Kasus Kematian Diplomat Kemenlu Menunggu Hasil Labfor
Kapolri Sebut Kasus Kematian Diplomat Kemenlu Menunggu Hasil Labfor
Nasional
Eks Ketua KPK Singgung Inkonsistensi Penerapan Pasal UU Tipikor di Sidang MK
Eks Ketua KPK Singgung Inkonsistensi Penerapan Pasal UU Tipikor di Sidang MK
Nasional
KPK Catat 17 Poin Bermasalah di RUU KUHAP
KPK Catat 17 Poin Bermasalah di RUU KUHAP
Nasional
Bukan Perang Dagang dengan China, Ini Alasan Amerika Tetapkan Tarif Impor Tinggi ke Beberapa Negara
Bukan Perang Dagang dengan China, Ini Alasan Amerika Tetapkan Tarif Impor Tinggi ke Beberapa Negara
Nasional
KPK Sita Hasil Produksi Lahan Sawit Rp 3 Miliar Milik Eks Sekretaris MA Nurhadi
KPK Sita Hasil Produksi Lahan Sawit Rp 3 Miliar Milik Eks Sekretaris MA Nurhadi
Nasional
Pakar: Indonesia Harus Ikat Kesepakatan dengan AS, Jika Tak Ingin Disanksi WTO
Pakar: Indonesia Harus Ikat Kesepakatan dengan AS, Jika Tak Ingin Disanksi WTO
Nasional
Besok, Kejagung Bakal Periksa Lagi Bos Sritex Iwan Kurniawan Lukminto
Besok, Kejagung Bakal Periksa Lagi Bos Sritex Iwan Kurniawan Lukminto
Nasional
Ketua Komisi III Protes Usai Situs DPR Sempat Down: Ini Penting Untuk Transparansi RUU KUHAP
Ketua Komisi III Protes Usai Situs DPR Sempat Down: Ini Penting Untuk Transparansi RUU KUHAP
Nasional
Gedung Sekolah Rakyat dan SLB Berdampingan di Kota Bandung, Kemensos Pastikan Aktivitas Keduanya Tak Saling Menganggu
Gedung Sekolah Rakyat dan SLB Berdampingan di Kota Bandung, Kemensos Pastikan Aktivitas Keduanya Tak Saling Menganggu
Nasional
Situs DPR Kembali Normal Usai Down, Draf RUU KUHAP Tetap Tak Ditemukan
Situs DPR Kembali Normal Usai Down, Draf RUU KUHAP Tetap Tak Ditemukan
Nasional
Komitmen Lindungi Karyawan Berbuah Hasil, Pegadaian Raih Paritrana Award 2025
Komitmen Lindungi Karyawan Berbuah Hasil, Pegadaian Raih Paritrana Award 2025
Nasional
Prabowo Jadi Presiden Ke-2 yang Datangi Kediaman Presiden Belarus
Prabowo Jadi Presiden Ke-2 yang Datangi Kediaman Presiden Belarus
Nasional
Mendiktisaintek Batasi PTN Terima Mahasiswa Baru hingga Juli
Mendiktisaintek Batasi PTN Terima Mahasiswa Baru hingga Juli
Nasional
Produk Amerika Bebas Bea Masuk, Hikmahanto: Waspada China, Uni Eropa, Jepang Minta yang Sama
Produk Amerika Bebas Bea Masuk, Hikmahanto: Waspada China, Uni Eropa, Jepang Minta yang Sama
Nasional
Mendagri Buka Rakor Pengawasan Kompolnas Bersama Polri Tahun 2025
Mendagri Buka Rakor Pengawasan Kompolnas Bersama Polri Tahun 2025
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kejagung Jelaskan Status Hukum Nadiem Makarim di Kasus Pengadaan Chromebook
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau