Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandingkan Kasus Covid-19 dengan Jumlah Penduduk, Satgas: Indonesia Peringkat 142

Kompas.com - 27/07/2020, 20:56 WIB
Ihsanuddin,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta kasus Covid-19 di Indonesia, yang sudah mencapai lebih dari 100.000, tidak dibandingkan mentah-mentah dengan negara lain.

Sebab, negara lain juga memiliki jumlah penduduk yang beragam. Ada yang lebih besar, tapi banyak juga yang lebih kecil dari Indonesia.

Baca juga: UPDATE: Kasus Covid-19 Indonesia Lewati 100.000, Bertambah 1.525

Wiku mengatakan, jika dilihat berdasarkan jumlah kasus Covid-19, saat ini Indonesia berada di urutan 24. Namun jika menggunakan rasio penduduk, maka peringkat Indonesia tidak terlalu buruk.

"Apabila kita bandingkan kasus di dunia per 1 juta penduduk, sebenarnya posisi Indonesia di 142 dari 215 negara," kata Wiku dalam konferensi pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/7/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus 100.000, Pemerintah Tegaskan Kondisi Masih Krisis

Sementara, jika dibandingkan dengan negara di Asia, hasilnya juga sama. Berdasarkan total jumlah kasus, maka Indonesia dengan 100.303 kasus menempati peringkat kesembilan di Asia.

Namun, dengan melihat dan membandingkan populasi jumlah penduduk, maka Indonesia berada di peringkat 28 dari total 49 negara di Asia.

Baca juga: Jumlah Kasus Covid-19 RI Dekati 100.000, Jakarta Masih Catat Penambahan Tertinggi

Meski demikian, Wiku menegaskan, angka kasus Covid-19 yang telah menembus 100.000 menunjukkan Indonesia masih dalam situasi krisis kesehatan.

Angka ini tak bisa dianggap enteng dan membuktikan bahwa kasus Covid-19 di Tanah Air masih terus bertambah.

"Kondisi ini tidak serta-merta mengatakan Indonesia aman, tapi masih dalam krisis dan kita tidak boleh lengah dalam menghadapi kondisi Covid-19 ini," kata Wiku.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
masih kurang banyak pakde ?


Terkini Lainnya
Kasus Keracunan MBG di NTT, BGN Didesak Evaluasi Penyedia Makanan
Kasus Keracunan MBG di NTT, BGN Didesak Evaluasi Penyedia Makanan
Nasional
Natalius Pigai: Pertukaran Data dengan AS Tak Melanggar HAM
Natalius Pigai: Pertukaran Data dengan AS Tak Melanggar HAM
Nasional
Ma'ruf Amin: Kalau Ada Perpecahan, Program Apapun Tidak Bisa Dilaksanakan
Ma'ruf Amin: Kalau Ada Perpecahan, Program Apapun Tidak Bisa Dilaksanakan
Nasional
Pemerintah RI Diharapkan Proaktif Damaikan Konflik Thailand-Kamboja
Pemerintah RI Diharapkan Proaktif Damaikan Konflik Thailand-Kamboja
Nasional
Ma'ruf Amin: MUI Jangan Berhenti Doakan Pemerintah
Ma'ruf Amin: MUI Jangan Berhenti Doakan Pemerintah
Nasional
Dukung Program Pemerintah yang Baik, Ma'ruf Amin: Tak Usah Takut Dikatakan Antek
Dukung Program Pemerintah yang Baik, Ma'ruf Amin: Tak Usah Takut Dikatakan Antek
Nasional
Ma'ruf Amin Puji Prabowo yang Mau Terima Kritik, Asal Jangan Nyinyir
Ma'ruf Amin Puji Prabowo yang Mau Terima Kritik, Asal Jangan Nyinyir
Nasional
UU PDP Lindungi Data WNI dalam Kesepakatan Dagang RI-AS
UU PDP Lindungi Data WNI dalam Kesepakatan Dagang RI-AS
Nasional
Jasa Raharja Gelar Peringatan Hari Anak Nasional 2025, Jadikan 3.000 Anak sebagai Duta Informasi Keselamatan Lalu Lintas
Jasa Raharja Gelar Peringatan Hari Anak Nasional 2025, Jadikan 3.000 Anak sebagai Duta Informasi Keselamatan Lalu Lintas
Nasional
Prabowo Kumpulkan 82 Profesional Muda, Bahas Ekonomi dan Teknologi hingga 5 Jam
Prabowo Kumpulkan 82 Profesional Muda, Bahas Ekonomi dan Teknologi hingga 5 Jam
Nasional
Kemenag Buka Pendaftaran KIP Kuliah 2025 untuk 21.490 Mahasiswa
Kemenag Buka Pendaftaran KIP Kuliah 2025 untuk 21.490 Mahasiswa
Nasional
Kasus Kekerasan Seksual 9 Santri di Sumenep, Menteri PPPA: Langgar Nilai Kemanusiaan
Kasus Kekerasan Seksual 9 Santri di Sumenep, Menteri PPPA: Langgar Nilai Kemanusiaan
Nasional
Konflik Thailand-Kamboja, Komisi I Harap Adanya Gencatan Senjata
Konflik Thailand-Kamboja, Komisi I Harap Adanya Gencatan Senjata
Nasional
Kejagung Cekal Dua Bos Sugar Group Pergi Ke Luar Negeri
Kejagung Cekal Dua Bos Sugar Group Pergi Ke Luar Negeri
Nasional
Sorot Pembangunan IKN, Anggota DPR: Jangan Jadi Ambisi dan Beban Jangka Panjang
Sorot Pembangunan IKN, Anggota DPR: Jangan Jadi Ambisi dan Beban Jangka Panjang
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau