Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Gelar Belajar Tatap Muka, Sekolah Harus Lakukan Simulasi

Kompas.com - 21/08/2020, 10:13 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, sekolah tak bisa begitu saja menggelar pembelajaran tatap muka meskipun berada di zona hijau atau kuning Covid-19.

Wiku menuturkan, ada banyak hal yang harus lebih dahulu ditinjau, termasuk mensimulasikan pembelajaran tatap muka.

"Itu harus melalui proses di mana ada prakondisi, ada timing, ada prioritas, dan itu harus dilakukan simulasi dan koordinasi pusat dan daerah," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (20/8/2020).

Baca juga: Satgas Ungkap 20 Kota Dengan Kasus Covid-19 Terbanyak

Wiku menuturkan, jika infrastruktur sekolah memadai dan simulasi menunjukkan hasil yang baik, seharusnya pembelajaran tatap muka di zona hijau atau kuning Covid-19 berjalan aman.

Namun demikian, jika pembelajaran tatap muka menimbulkan klaster baru penularan virus corona, maka pelaksanaannya dapat dihentikan sementara.

"Apabila disepakati dan disetujui oleh orang tua murid, oleh sekolah, dan juga oleh seluruh infrastruktur pendukung untuk sekolah dan itu dirasa aman dan sudah disimulasikan, harusnya bisa berjalan dengan aman," ujar Wiku.

"Dan bila tidak, itu juga bisa dilakukan penghentian sementara," tuturnya.

Baca juga: Data Satgas: Angka Kasus Aktif Covid-19 di Dua Kota Ini Masih Tinggi

Wiku mengatakan, perihal pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini bakal terus dipantau dan dievaluasi oleh pemerintah pusat maupun daerah.

Ia berharap, sekolah yang hendak membuka kembali pembelajaran tatap muka dapat betul-betul bertanggung jawab melaksanakan protokol kesehatan dan mencegah penularan virus.

"Kami mohon agar seluruh daerah betul-betul bertanggung jawab dalam membuka fasilitas sekolahnya dan selalu melaporkan kepada petugas pusat sehingga kita bisa selalu memonitor apabila perlu bantuan atau dapat dilanjutkan dengan baik," kata Wiku.

Baca juga: IDI: Belajar Tatap Muka Harus Ditunda, Generasi Bangsa Jangan Dikorbankan

Sebelumnya, Kemendikbud bersama Satuan Tugas Nasional Covid-19 serta sejumlah kementerian terkait mengumumkan sekolah di zona hijau dan kuning kini boleh melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.

Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ainun Naim kembali menegaskan pembukaan sekolah tatap muka di zona hijau dan kuning harus melalui protokol kesehatan yang ketat.

Ainun juga menyampaikan bahwa Kemendikbud meminta pemerintah daerah untuk mengawasi bagaimana perjalanan siswa dari rumah ke sekolah, termasuk proses pembelajaran di kelas dan jumlah siswa di kelas.

"Kemendikbud, Kemendagri, Kemenag, dan Kemenkes serta Satuan Tugas Penanganan Penyebaran Covid-19 akan terus melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala. Jika ada indikasi tidak aman atau zonanya berubah warna maka sekolah tersebut wajib ditutup," kata Ainun dalam konferensi media, Senin (10/8/2020).

Baca juga: Kemendikbud Didesak Pertimbangkan Belajar Tatap Muka di Tengah Pandemi

Pembukaan kembali satuan pendidikan untuk pelaksanaan tatap muka, kata dia, harus dilakukan secara bertahap.

Untuk satuan pendidikan umum dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) dan SMK, tatap muka dilaksanakan dengan jumlah peserta didik sebanyak 30-50 persen dari kapasitas kelas.

Sementara itu, untuk sekolah luar biasa (SLB) dan pendidikan anak usia dini (PAUD)/taman kanak-kanak (TK), jumlah maksimal di dalam satu kelas sebanyak lima peserta didik.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Prabowo Puji Perancis, Kanada, hingga Inggris yang Akui Negara Palestina
Prabowo Puji Perancis, Kanada, hingga Inggris yang Akui Negara Palestina
Nasional
Wamendagri Bima Arya Dorong Lahirnya Pemimpin Berkarakter dan Visioner di Lingkungan ASN
Wamendagri Bima Arya Dorong Lahirnya Pemimpin Berkarakter dan Visioner di Lingkungan ASN
Nasional
IKN Akan Jadi Ibu Kota Politik 2028, Apa Maksudnya?
IKN Akan Jadi Ibu Kota Politik 2028, Apa Maksudnya?
Nasional
Di KTT PBB, Prabowo Nyatakan Siap Sediakan Pasukan Perdamaian untuk Palestina
Di KTT PBB, Prabowo Nyatakan Siap Sediakan Pasukan Perdamaian untuk Palestina
Nasional
Langkah Kapolri Bikin Tim Jenderal dan Perwira untuk Perbaiki Diri Sendiri
Langkah Kapolri Bikin Tim Jenderal dan Perwira untuk Perbaiki Diri Sendiri
Nasional
Kemlu RI: Mikrofon Prabowo di PBB Mati karena Pidato Melebihi Batas Waktu
Kemlu RI: Mikrofon Prabowo di PBB Mati karena Pidato Melebihi Batas Waktu
Nasional
Ini Pidato Lengkap Prabowo di KTT PBB, Dukung Kemerdekaan Palestina
Ini Pidato Lengkap Prabowo di KTT PBB, Dukung Kemerdekaan Palestina
Nasional
Mikrofon Prabowo Sempat Mati Saat Pidato di KTT PBB soal Palestina-Israel
Mikrofon Prabowo Sempat Mati Saat Pidato di KTT PBB soal Palestina-Israel
Nasional
Bergaya Kasual, Prabowo Sapa Diaspora Indonesia Usai Hadiri Kegiatan di PBB
Bergaya Kasual, Prabowo Sapa Diaspora Indonesia Usai Hadiri Kegiatan di PBB
Nasional
Pemerintah Didesak Jelaskan Istilah Baru 'Ibu Kota Politik' untuk IKN
Pemerintah Didesak Jelaskan Istilah Baru "Ibu Kota Politik" untuk IKN
Nasional
Anggota DPR soal Garuda: Suntik Dana tanpa Perubahan Budaya, Sulit Sehat Lagi
Anggota DPR soal Garuda: Suntik Dana tanpa Perubahan Budaya, Sulit Sehat Lagi
Nasional
Mahfud MD Nilai Djamari Chaniago Representasi Prabowo di Bidang Polkam
Mahfud MD Nilai Djamari Chaniago Representasi Prabowo di Bidang Polkam
Nasional
Eks Ketua Pansus UU IKN Pertanyakan Arti Ibu Kota Politik
Eks Ketua Pansus UU IKN Pertanyakan Arti Ibu Kota Politik
Nasional
Di Majelis Umum PBB, Prabowo Ajak Dunia Akhiri Tragedi di Gaza
Di Majelis Umum PBB, Prabowo Ajak Dunia Akhiri Tragedi di Gaza
Nasional
Badan Gizi Tak Ingin Ganti MBG dengan Bantuan Uang Tunai: Sudah Ada BLT
Badan Gizi Tak Ingin Ganti MBG dengan Bantuan Uang Tunai: Sudah Ada BLT
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kompas.com

Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru! Jangan lewatkan update berita dari Kompas.com.