Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut Perlu Kerja Keras Tingkatkan Pemahaman Masyarakat soal Ekonomi Syariah

Kompas.com - 25/08/2020, 14:51 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah perlu bekerja keras meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah.

Apalagi, saat ini pemerintah tengah fokus untuk mengembangkan ekonomi syariah di Tanah Air.

Ma'ruf mengatakan, pemahaman masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah itu diperlukan karena indeks literasi keuangan syariah nasional yang masih rendah.

"Indeks ini mencerminkan bahwa kita perlu bekerja keras untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air," ujar Ma'ruf saat menghadiri penandatangan nota kesepahaman dengan mitra layanan syariah LinkAja secara virtual, Selasa (25/8/2020).

Baca juga: Wapres Harap Sistem Pembayaran Digital Syariah Dorong Pengembangan Ekonomi Syariah

Ia mengatakan, sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, tingkat literasi keuangan syariah nasional masih rendah.

Hal tersebut ditunjukkan dengan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2019 yang menyebut baru mencapai 8,93 persen.

Sementara itu, indeks inklusi keuangan syariah nasional juga terlihat masih rendah, yaitu 9,1 persen.

"Dengan indeks inklusi yang masih rendah memberikan kita peluang untuk melakukan perluasan layanan keuangan syariah," kata dia.

Baca juga: Wapres: Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Harus Disertai Teknologi Digital

Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan menggunakan teknologi digital.

Terutama ditujukan bagi masyarakat di Indonesia yang sama sekali belum terhubung dengan sistem keuangan formal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
sebuah program harus ada rapor kemajuan,,, evaluasi...lanjut atau stop...jgn gara2 dikemas dgn kata"syariah" ,..seolah2 pasti berhasil.ayo bp wapres... evaluasi nya bgmn..?


Terkini Lainnya
Kemenlu Sudah Komunikasi dengan Keluarga Eks Marinir Satria Arta
Kemenlu Sudah Komunikasi dengan Keluarga Eks Marinir Satria Arta
Nasional
Tarif Impor AS Tak Guncang Smelter Nasional, Diversifikasi Ekspor Jadi Kunci Hilirisasi
Tarif Impor AS Tak Guncang Smelter Nasional, Diversifikasi Ekspor Jadi Kunci Hilirisasi
Nasional
Menko Airlangga Sebut Transfer Data Pribadi ke AS Dilakukan dengan Tanggung Jawab
Menko Airlangga Sebut Transfer Data Pribadi ke AS Dilakukan dengan Tanggung Jawab
Nasional
Harta Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun di LHKPN 2025, Ini Daftar Asetnya
Harta Kekayaan Prabowo Capai Rp 2 Triliun di LHKPN 2025, Ini Daftar Asetnya
Nasional
IPDN Wisuda 1.305 Mahasiswa, Mendagri: Hari Bahagia untuk Indonesia
IPDN Wisuda 1.305 Mahasiswa, Mendagri: Hari Bahagia untuk Indonesia
Nasional
KPK Cecar Yuddy Renaldi Terkait Penerimaan Uang dari Agensi ke Bank BJB
KPK Cecar Yuddy Renaldi Terkait Penerimaan Uang dari Agensi ke Bank BJB
Nasional
Prabowo Terima Pimpinan MPR, Bahas Sidang Tahunan hingga PPHN
Prabowo Terima Pimpinan MPR, Bahas Sidang Tahunan hingga PPHN
Nasional
Modus-modus Perdagangan Orang Saat Ini: Pengantin Pesanan hingga Jual Bayi
Modus-modus Perdagangan Orang Saat Ini: Pengantin Pesanan hingga Jual Bayi
Nasional
Sidang Vonis Hasto Akan Disiarkan Langsung, Pengunjung Sidang Dibatasi
Sidang Vonis Hasto Akan Disiarkan Langsung, Pengunjung Sidang Dibatasi
Nasional
Karakter Visual HUT ke-80 RI: Lantang, Lugas, dan Adaptif
Karakter Visual HUT ke-80 RI: Lantang, Lugas, dan Adaptif
Nasional
Pertemuan Prabowo dan Bos Forbes di Istana, Ini Hal-hal yang Dibicarakan
Pertemuan Prabowo dan Bos Forbes di Istana, Ini Hal-hal yang Dibicarakan
Nasional
Diundang Steve Forbes, Prabowo Bakal Jadi Pembicara Utama Konferensi CEO Global Oktober Mendatang
Diundang Steve Forbes, Prabowo Bakal Jadi Pembicara Utama Konferensi CEO Global Oktober Mendatang
Nasional
Menag: Kita Tidak Boleh Ajarkan Kebencian Atas Nama Agama
Menag: Kita Tidak Boleh Ajarkan Kebencian Atas Nama Agama
Nasional
Sambut HUT Ke-80 RI, Prabowo: Kibarkan Bendera Merah Putih di Rumah, Sekolah, Kantor...
Sambut HUT Ke-80 RI, Prabowo: Kibarkan Bendera Merah Putih di Rumah, Sekolah, Kantor...
Nasional
9 Poin Bermasalah RUU KUHAP yang Bisa Ganggu Kerja KPK dari Koalisi Masyarakat Antikorupsi
9 Poin Bermasalah RUU KUHAP yang Bisa Ganggu Kerja KPK dari Koalisi Masyarakat Antikorupsi
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Korsel Berencana Buka Wisata ke Korut, Mulai Berdamai?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau