Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perseteruan Bawahan dan Atasan di Polres Blitar, Kompolnas: Perlu Dibangun Komunikasi

Kompas.com - 02/10/2020, 23:32 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto menilai, atasan atau pimpinan dan bawahan di Polri perlu membangun komunikasi yang baik.

Hal itu ia sampaikan terkait perseteruan antara Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Tri Susetyo dengan atasannya Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya.

Benny berpandangan, seorang atasan atau pimpinan juga perlu memberi teladan dalam menegur atau menindak personelnya.

"Untuk mencegah ke depan, maka perlu dibangun komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan," kata Benny ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (2/10/2020).

Baca juga: Bersuara soal Atasan, Kasat Sabhara Polres Blitar Dinilai Patut Diapresiasi

"Perlu keteladanan dari atas bagaimana menegur atau menindak anggota yang elok sehingga teguran itu efektif dan berdampak positif," sambung dia.

Diketahui, Agus mengajukan pengunduran diri dari anggota kepolisian karena merasa tidak tahan sering dicaci maki oleh atasannya, Fanani.

Terkait polemik itu, Kompolnas berharap Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Timur mendapatkan informasi lengkap terkait dugaan arogansi Kapolres.

Informasi yang diperoleh itu diharapkan menjadi bahan untuk diklarifikasi kepada Fanani.

Baca juga: Mundur dari Polri, Kasat Sabhara Polres Blitar Harus Kantongi Izin Atasan

Benny menuturkan, pendalaman lebih jauh pun perlu dilakukan apabila penindakan berlebihan tersebut terbukti.

"Bila ditemukan perlakuan yang sama terhadap anggota yang lain, sikap arogansi atau cara menegur atau menindak yang berlebihan, maka perlu didalami lagi, apakah ada faktor masalah pribadi yang bersangkutan sehingga emosinya kurang terkendali," tutur dia.

Selain itu, Kompolnas menilai, bimbingan semacam konseling juga perlu dilakukan terhadap Agus terkait keputusannya untuk mengundurkan diri.

Baca juga: Mabes Polri: Kapolres Blitar Masih Bekerja

"Saya dengar Kasat Sabhara sedang dilakukan konseling. Itu langkah yang tepat karena mungkin keputusan resign itu diambil ketika terjadi akumulasi kemarahan," ucap Benny.

Diberitakan, Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo mengajukan pengunduran diri karena tak tahan dengan makian yang sering dilontarkan atasannya, Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya.

"Saya tidak kuat lagi menjadi bawahan Kapolres (Blitar), dan saya mengajukan pensiun dini tanpa menuntut apa pun dari Polri," ujar Agus saat ditemui di depan Gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolda Jatim, Kamis (1/10/2020) siang.

Selain mengundurkan diri, Agus sekaligus melaporkan Kapolres Blitar atas dugaan pembiaran judi sabung ayam dan penambangan liar di wilayah Kabupaten Blitar.

Baca juga: Kasat Sabhara Polres Blitar Ditarik ke Polda Jatim, Ini Tujuannya...

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani mengaku hanya memberikan teguran yang wajar kepada anak buahnya.

Fanani balik menuding anak buahnya itu tidak masuk dinas sejak 21 September 2020.

"Saya serahkan sepenuhnya kepada Polda Jatim terkait pelanggaran yang dilakukan anak buahnya. Perwira penanganannya langsung oleh Polda Jatim, termasuk apa sanksinya," ucap Ahmad.

Saat ini, tim Bidang Propam Polda Jatim dan Irwasda Polda Jatim telah diturunkan untuk melakukan klarifikasi kepada pihak terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
#jernihberkomentar#melihatharapan. berbahaya bila atasan dan bawahan kurang seirama, selain mengganggu kinerja juga bisa senjata yang berbicara. perlu tindakan yang segera dari polda, untuk menghindari hal lain yang lebih berbahaya.


Terkini Lainnya
Dari 1,3 Juta Warga yang Gagal Dapat Bansos, 580.000 Telah Menerima
Dari 1,3 Juta Warga yang Gagal Dapat Bansos, 580.000 Telah Menerima
Nasional
Lantik Pengurus ADKASI, Tito Tegaskan Peran DPRD dalam Percepatan Realisasi PSN
Lantik Pengurus ADKASI, Tito Tegaskan Peran DPRD dalam Percepatan Realisasi PSN
Nasional
Bursa Calon Ketum PSI dan Personalisasi Politik
Bursa Calon Ketum PSI dan Personalisasi Politik
Nasional
TNI AU Siap Kerahkan Prajurit Bantu Evakuasi WNI di Iran
TNI AU Siap Kerahkan Prajurit Bantu Evakuasi WNI di Iran
Nasional
Jaksa Sebut Izin Impor Eks Mendag Enggartiasto akan Dibuktikan di Sidang 
Jaksa Sebut Izin Impor Eks Mendag Enggartiasto akan Dibuktikan di Sidang 
Nasional
ASN Boleh 'Work From Anywhere', DPR: Jangan Sampai Hilangkan Tugas Pelayanan Publik
ASN Boleh "Work From Anywhere", DPR: Jangan Sampai Hilangkan Tugas Pelayanan Publik
Nasional
Mengintip Barak Praja IPDN, Tempat Tidur Kepala Daerah pada Retreat Gelombang Kedua
Mengintip Barak Praja IPDN, Tempat Tidur Kepala Daerah pada Retreat Gelombang Kedua
Nasional
Bantuan Korban Erupsi Gunung Lewotobi dari Kemensos Mencapai Rp 5,3 Miliar
Bantuan Korban Erupsi Gunung Lewotobi dari Kemensos Mencapai Rp 5,3 Miliar
Nasional
Indonesia dan 22 Negara Kecam Keras Serangan Israel ke Iran
Indonesia dan 22 Negara Kecam Keras Serangan Israel ke Iran
Nasional
BGN Diminta Tak Paksakan MBG Saat Libur Sekolah Hanya agar Anggaran Terserap
BGN Diminta Tak Paksakan MBG Saat Libur Sekolah Hanya agar Anggaran Terserap
Nasional
Projo Dukung Jokowi Gabung Partai, tapi Belum Lihat Tanda-tanda ke PSI
Projo Dukung Jokowi Gabung Partai, tapi Belum Lihat Tanda-tanda ke PSI
Nasional
Alasan Retreat Gelombang Kedua Digelar di Kampus IPDN: Murah dan Efisien
Alasan Retreat Gelombang Kedua Digelar di Kampus IPDN: Murah dan Efisien
Nasional
Jumlah Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Mencapai 4.954 Jiwa
Jumlah Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Mencapai 4.954 Jiwa
Nasional
Antisipasi Dampak Konflik Antar Negara, Panglima Tegaskan Pertahanan Negara Harus Diperkuat
Antisipasi Dampak Konflik Antar Negara, Panglima Tegaskan Pertahanan Negara Harus Diperkuat
Nasional
Prabowo Setujui Pembentukan 5 Pengadilan Militer Baru di Indonesia
Prabowo Setujui Pembentukan 5 Pengadilan Militer Baru di Indonesia
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau