Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Sayangkan Ada Pihak yang Libatkan Anak di Unjuk Rasa Menolak RUU Cipta Kerja

Kompas.com - 16/10/2020, 10:01 WIB
Sania Mashabi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto menyayangkan adanya pihak yang menggerakkan anak untuk ikut demonstrasi penolakan RUU Cipta Kerja.

Berdasarkan hasil pemantauan, KPAI menemukan anak dengan usia 10 hingga 17 tahun ikut dalam aksi demonstrasi tersebut.

"Kami menyayangkan kepada semua pihak yang kemudian permisif apalagi diduga misalnya menggerakkan anak-anak untuk kepentingan demonstrasi," kata Susanto dalam konferensi persnya, Kamis (15/10/2020).

Baca juga: Ada UU Cipta Kerja, Kemenaker Ajak Anak-anak Muda Berwirausaha

Merujuk pada Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, tepatnya Pasal 1, yang dimaksud anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan.

Susanto mengatakan, anak memang memiliki hak untuk menyampaikan pendapat. Hal itu juga sudah diatur dalam Undang-Undang.

Namun, menyampaikan pendapat dengan cara demonstrasi tidak aman bagi anak-anak.

"Tetapi yang harus dipastikan adalah, proses menyampaikan pendapat itu harus aman, harus nyaman, dan tidak beresiko bagi keselamatan anak kita," ujar dia.

Diketahui, sebanyak 1.377 orang ditangkap polisi imbas dari demo tolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung ricuh di Jakarta, Selasa (13/10/2020).

Dari jumlah tersebut, ada lima orang pelajar yang masih berada di tingkat Sekolah Dasar (SD).

Baca juga: Polisi Tangkap 10 Orang Perusak Kantor Kementerian ESDM, 8 Orang Masih Anak-anak

"Dari 1.377, dievaluasi 75-80 persen adalah anak-anak sekolah. Bahkan ada 5 anak SD yang umurnya sekitar 10 tahun," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (14/10/2020).

Yusri menjelaskan, jumlah pelajar yang diamankan setidaknya ada 900 orang, sedangkan sisanya berstatus mahasiswa dan pengangguran.

"Sisanya pengangguran, ada mahasiswa. Mereka menyampaikan 'saya diundang dan diajak untuk melakukan kerusuhan'," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
kpai mohon riset lebih dalam lagi. itu perilaku social generasi z yg digital native, terjadi dimana2 (us, bangkok, dsb). dibanding millenials yg cenderung explorasi gaya hidup untuk kepuasan pribadi, gen z lebih kritis dan sensitif terhadap dinamika sosial.


Terkini Lainnya
Istana Wapres Sebut Gibran Sudah 'Unfollow' Akun Terkait Judol Usai Viral
Istana Wapres Sebut Gibran Sudah "Unfollow" Akun Terkait Judol Usai Viral
Nasional
Penjelasan Istana Wapres soal Instagram Gibran Follow Akun Judi Online
Penjelasan Istana Wapres soal Instagram Gibran Follow Akun Judi Online
Nasional
Relasi PKS-Prabowo Dinilai Tak Akan Berubah di Bawah Kepemimpinan Al Muzzammil Yusuf
Relasi PKS-Prabowo Dinilai Tak Akan Berubah di Bawah Kepemimpinan Al Muzzammil Yusuf
Nasional
Ketum PSSI Harap Prabowo Nonton Langsung Timnas Indonesia Vs China: Presiden Bawa Hoki
Ketum PSSI Harap Prabowo Nonton Langsung Timnas Indonesia Vs China: Presiden Bawa Hoki
Nasional
Puan Minta Komisi VIII Kawal Penyelesaian Visa Haji Furoda: Pastikan Semua Dilindungi
Puan Minta Komisi VIII Kawal Penyelesaian Visa Haji Furoda: Pastikan Semua Dilindungi
Nasional
Mendagri Tito Soroti Pertumbuhan Ekonomi Negatif NTB
Mendagri Tito Soroti Pertumbuhan Ekonomi Negatif NTB
Nasional
Idul Adha Bertepatan Hari Lingkungan, Muhammadiyah dan BPKH Gaungkan 'Green Kurban'
Idul Adha Bertepatan Hari Lingkungan, Muhammadiyah dan BPKH Gaungkan "Green Kurban"
Nasional
Al Muzzammil Yusuf Presiden PKS Baru: Dikenal Dekat dengan 'Faksi Keadilan' yang Konservatif
Al Muzzammil Yusuf Presiden PKS Baru: Dikenal Dekat dengan "Faksi Keadilan" yang Konservatif
Nasional
Panggil Erick Thohir, Prabowo Minta Diskon Kereta hingga Pesawat Segera Berjalan
Panggil Erick Thohir, Prabowo Minta Diskon Kereta hingga Pesawat Segera Berjalan
Nasional
Indo Defence 2025 Akan Dibuka Presiden Prabowo, Dihadirkan 55 Negara dan 1.180 Perusahaan
Indo Defence 2025 Akan Dibuka Presiden Prabowo, Dihadirkan 55 Negara dan 1.180 Perusahaan
Nasional
Tahun Depan Indonesia Mulai Uji Mandiri Perangkat Telekomunikasi dan Elektronik
Tahun Depan Indonesia Mulai Uji Mandiri Perangkat Telekomunikasi dan Elektronik
Nasional
Megawati-Gibran Bertemu di Forum Formal, Pertemuan Megawati-Jokowi Dinilai Lebih Rumit
Megawati-Gibran Bertemu di Forum Formal, Pertemuan Megawati-Jokowi Dinilai Lebih Rumit
Nasional
Prabowo Beri Pengarahan ke Petugas Dapur Umum MBG, Tekankan Kebersihan MBG
Prabowo Beri Pengarahan ke Petugas Dapur Umum MBG, Tekankan Kebersihan MBG
Nasional
Megawati-Gibran Bercanda, Residu Pilpres 2024 Perlahan Hilang?
Megawati-Gibran Bercanda, Residu Pilpres 2024 Perlahan Hilang?
Nasional
Profil Tyasno Sudarto, Eks KSAD Penandatangan Surat Pemakzulan Gibran
Profil Tyasno Sudarto, Eks KSAD Penandatangan Surat Pemakzulan Gibran
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau