Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Dorong Tes Covid-19 di Daerah Pilkada Ditingkatkan

Kompas.com - 23/10/2020, 11:57 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono meyakini, pelaksanaan Pilkada 2020 di tengah pandemi Covid-19 akan berdampak pada peningkatan jumlah kasus positif.

Sebab, setiap tahapan pilkada, pasti akan menghimpun banyak orang sehingga terjadi kerumunan dan berpotensi menjadi wadah penularan.

"Jadi menghimpun orang, walaupun itu (menerapkan) protokol kesehatan, tetapi akan ada risiko, risiko ini yang sulit dijaga kalau sudah berkerumun," kata Pandu dalam diskusi virtual bertajuk bertajuk 'Meninjau Kesiapan Pilkada di Tengah Pandemi', Jumat (23/10/2020).

Pandu mengatakan, kerumuman tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah dalam menekan angka Covid-19 selama Pilkada 2020.

Baca juga: Tujuh Bulan Pandemi, Pemerintah Belum Capai Target Tes Usap dari WHO

Ia pun menyarankan agar pemerintah meningkatkan pelaksanaan tes Covid-19 di daerah-daerah peserta pilkada.

"Kita bisa mendorong kepada pemerintah untuk meningkatkan testing di daerah pilkada. Bulan November ini kita ada waktu 30 hari untuk meningkatkan testing," ujar dia.

Pandu menjelaskan, jika pemerintah kesulitan melakukan tes Covid-19 melalui metode real time polymerase chain reaction (PCR), maka bisa dengan tes antigen yang relatif lebih cepat.

"Kenapa test antigen penting? Karena dalam waktu 1-2 jam sudah keluar hasilnya, sehingga kita bisa berkumpul dalam masyarakat yang relatif lebih aman, membuat tidak ada lagi paslon, petugas KPU, bawaslu yang sedang melaksanakan tugas mulia harus terinfeksi," ucap dia.

Baca juga: Pengelola dan Karyawan Restoran Wajib Tes Swab, Ini Kata PHRI Sumbar

Lebih lanjut, Pandu mengatakan, upaya menekan angka Covid-19 tidak hanya dengan meningkatkan tes, tetapi disertai dengan edukasi terhadap masyarakat tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

"Karena eduaksi adalah tulang punggung dalam mengatasinya, masyarakat diajak di sini akan jadi momentum yang baik," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
#dosenpengemis #dosensampah #dosenjualmuka #dosenjualnama #dosenjualanberita #dosenpiaraanwartawan #dosencaripanggung #dosenbutuhduit #carasampahcariduit #wartawankehabisanberita #wartawansampah


Terkini Lainnya
Prabowo Hadiri Hari Kedua KTT BRICS, Bahas Isu Lingkungan dan Kesehatan Global
Prabowo Hadiri Hari Kedua KTT BRICS, Bahas Isu Lingkungan dan Kesehatan Global
Nasional
Singgung soal Lemahnya Tindakan Tegas Terhadap Mafia Haji, DPR: Tidak Ada Efek Jera
Singgung soal Lemahnya Tindakan Tegas Terhadap Mafia Haji, DPR: Tidak Ada Efek Jera
Nasional
Mensos Laporkan Progres Sekolah Rakyat ke DPR, 100 Lokasi Siap Beroperasi 14 Juli 2025
Mensos Laporkan Progres Sekolah Rakyat ke DPR, 100 Lokasi Siap Beroperasi 14 Juli 2025
Nasional
Selasa, PN Jakpus Bacakan Vonis Jaksa yang Tilap Uang Korban Investasi Bodong
Selasa, PN Jakpus Bacakan Vonis Jaksa yang Tilap Uang Korban Investasi Bodong
Nasional
Brigadir Nurhadi Tewas, Polda NTB Didesak Usut Dugaan Penganiayaan
Brigadir Nurhadi Tewas, Polda NTB Didesak Usut Dugaan Penganiayaan
Nasional
Basarnas Curhat Tak Ada Anggaran Perbaiki Alat Pendeteksi Lokasi Kecelakaan
Basarnas Curhat Tak Ada Anggaran Perbaiki Alat Pendeteksi Lokasi Kecelakaan
Nasional
Jaksa: CPIB Singapura Bekukan Rekening Perusahaan Surya Darmadi
Jaksa: CPIB Singapura Bekukan Rekening Perusahaan Surya Darmadi
Nasional
Kemensos: Anggaran Sekolah Rakyat Capai Rp 1,19 Triliun
Kemensos: Anggaran Sekolah Rakyat Capai Rp 1,19 Triliun
Nasional
Emosi Perusahaannya di Singapura Disita Kejagung, Surya Darmadi: Stres
Emosi Perusahaannya di Singapura Disita Kejagung, Surya Darmadi: Stres
Nasional
Perusahaan Surya Darmadi Sudah Buka Lahan untuk Kebun Sawit meski Tak Punya Izin KLHK
Perusahaan Surya Darmadi Sudah Buka Lahan untuk Kebun Sawit meski Tak Punya Izin KLHK
Nasional
Komisi V Sorot Anggaran BMKG-Basarnas Menurun, Padahal Potensi Bencana Meningkat
Komisi V Sorot Anggaran BMKG-Basarnas Menurun, Padahal Potensi Bencana Meningkat
Nasional
Dampingi Presiden Prabowo di KTT BRICS, Menko Airlangga: BRICS Berkomitmen Perkuat Multilateralisme dan Tata Kelola Global
Dampingi Presiden Prabowo di KTT BRICS, Menko Airlangga: BRICS Berkomitmen Perkuat Multilateralisme dan Tata Kelola Global
Nasional
Minta IDI dan Menkes Musyawarah, Saldi Isra: Semuanya Ketemu, Bicara dari Hati ke Hati
Minta IDI dan Menkes Musyawarah, Saldi Isra: Semuanya Ketemu, Bicara dari Hati ke Hati
Nasional
DPR Minta BP Haji Bentuk Penegak Hukum Berantas Oknum pada Pelaksanaan Haji 2026
DPR Minta BP Haji Bentuk Penegak Hukum Berantas Oknum pada Pelaksanaan Haji 2026
Nasional
BMKG: Hujan Ekstrem Masih Akan Terjadi Sepekan ke Depan
BMKG: Hujan Ekstrem Masih Akan Terjadi Sepekan ke Depan
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau