Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Siapa Sosok Kapolri Pertama Soekanto?

Kompas.com - 04/11/2020, 08:06 WIB
Devina Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian RI (Kapolri) pertama Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Raden Said Soekanto, segera menyandang gelar pahlawan nasional.

Dari informasi yang dibagikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, penganugerahan gelar tersebut akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 10-11 November 2020.

Lalu, bagaimana kiprah Soekanto dalam sejarah kepolisian di Tanah Air?

Baca juga: Jokowi Bakal Anugerahkan SM Amin dan Soekanto Pahlawan Nasional, Gatot Nurmantyo Bintang Mahaputera

Soekanto dilantik sebagai Kepala Kepolisian Negara (KKN) oleh Presiden Soekarno pada 29 September 1945.

Posisi Kapolri pun tetap ia jabat setelah Negara Kesatuan RI dibentuk pada 17 Agustus 1950 dan diberlakukannya UUDS 1950 dengan sistem parlementer.

Soekanto bertanggung jawab kepada perdana menteri/presiden.

Pria kelahiran Bogor, 7 Juni 1908, tersebut adalah orang di balik berdirinya Markas Besar Kepolisian RI di Jakarta Selatan yang kita kenal sekarang.

Soekanto yang merencanakan pembangunan kantor kepolisian di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan sebutan Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN).

Gedung itu kemudian diresmikan Soekanto pada 17 Agustus 1952. Saat itu, kantor tersebut menjadi gedung perkantoran termegah setelah Istana Negara.

Selama kepemimpinannya, pada tahun 1955, ia yang meresmikan motto Polri, yaitu Tri Brata dan Catur Prasetya. Motto itu adalah ciptaan Prof Djoko Sutono SH.

Pendirian Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta juga tak lepas dari campur tangan Soekanto.

Bersama Prof Djoko Sutono SH, Prof Supomo, dan Sultan Hamengku Buwono IX, Soekanto mendirikan PTIK yang dulu disebut Akademi Polisi di Mertoyudan.

Baca juga: Wakil Ketua MPR Nilai KH Ahmad Sanusi Patut Dapat Gelar Pahlawan Nasional

Tujuan dibentuknya Akademi Polisi kala itu adalah untuk mencetak polisi yang pandai, modern, dan tanggap pada kemajuan zaman.

Masih terkait pendidikan, Soekanto mengirimkan banyak perwira Polri untuk belajar kepolisian di Amerika Serikat.

Perwira tersebut antara lain Hoegeng Imam Santoso, Awaloedin Djamin, Mohammad Hasan, dan Widodo Budidarmo, yang semuanya pernah menjadi Kapolri.

Halaman:
Komentar
dia adalah sosok yang mengabdi kepada negara mengorbankan raga bahkan nyawanya demi keamanan nkri dan


Terkini Lainnya
Siapa Saja Pejabat dan Dubes yang Dilantik Prabowo? Ini Daftarnya Lengkapnya
Siapa Saja Pejabat dan Dubes yang Dilantik Prabowo? Ini Daftarnya Lengkapnya
Nasional
'Shutdown' dan 'Slowdown': Gelap di Washington, Irit di Indonesia
"Shutdown" dan "Slowdown": Gelap di Washington, Irit di Indonesia
Nasional
Pimpinan Komisi X Minta Polisi Tangkap Pelaku Teror Bom di 3 Sekolah Internasional
Pimpinan Komisi X Minta Polisi Tangkap Pelaku Teror Bom di 3 Sekolah Internasional
Nasional
Praperadilan Nadiem, Ahli Sebut Kerugian Negara Bisa Dihitung Jaksa, Tak Harus BPK
Praperadilan Nadiem, Ahli Sebut Kerugian Negara Bisa Dihitung Jaksa, Tak Harus BPK
Nasional
Arif Nuryanta Bantah Komplain Uang Suap Kasus CPO Tak Cukup
Arif Nuryanta Bantah Komplain Uang Suap Kasus CPO Tak Cukup
Nasional
Hakim Ali Muhtarom Klaim Cetuskan Ide Vonis Lepas untuk Korporasi CPO
Hakim Ali Muhtarom Klaim Cetuskan Ide Vonis Lepas untuk Korporasi CPO
Nasional
Isi Pembicaraan Prabowo dan Patrick Kluivert Jelang Laga Indonesia Vs Arab Saudi
Isi Pembicaraan Prabowo dan Patrick Kluivert Jelang Laga Indonesia Vs Arab Saudi
Nasional
Hakim Ali Akui Terima Uang Suap Rp 6,2 M untuk Vonis Lepas Korporasi CPO
Hakim Ali Akui Terima Uang Suap Rp 6,2 M untuk Vonis Lepas Korporasi CPO
Nasional
Prabowo Tambah Wamendagri, Istana Sebut untuk Pastikan Pembangunan Daerah Lancar
Prabowo Tambah Wamendagri, Istana Sebut untuk Pastikan Pembangunan Daerah Lancar
Nasional
PDI-P Tolak Kehadiran Atlet Israel ke Kejuaraan Dunia Senam di Jakarta
PDI-P Tolak Kehadiran Atlet Israel ke Kejuaraan Dunia Senam di Jakarta
Nasional
KPK Sebut Kerugian Negara Kasus Kuota Haji Masih Dihitung BPK
KPK Sebut Kerugian Negara Kasus Kuota Haji Masih Dihitung BPK
Nasional
Hakim Cecar Wahyu Gunawan Dekati Hakim Djuyamto dan Arif Nuryanta untuk Urus Perkara CPO
Hakim Cecar Wahyu Gunawan Dekati Hakim Djuyamto dan Arif Nuryanta untuk Urus Perkara CPO
Nasional
KKB Tembak Mati Pekerja Jalan di Intan Jaya, Satgas Damai Cartenz Kejar Pelaku
KKB Tembak Mati Pekerja Jalan di Intan Jaya, Satgas Damai Cartenz Kejar Pelaku
Nasional
BPKH Pastikan Kawal Danantara Kelola Pembiayaan Kampung Haji di Arab Saudi
BPKH Pastikan Kawal Danantara Kelola Pembiayaan Kampung Haji di Arab Saudi
Nasional
Dilantik Prabowo, Gubernur Papua Ingin Percepat Pembangunan agar Jadi Barometer Wilayah
Dilantik Prabowo, Gubernur Papua Ingin Percepat Pembangunan agar Jadi Barometer Wilayah
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Kompas.com

Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru! Jangan lewatkan update berita dari Kompas.com.

Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau