Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Satgas, 2 Hal Ini yang Tunjukkan Kemajuan Indonesia Tangani Covid-19

Kompas.com - 09/11/2020, 11:03 WIB
Sania Mashabi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, ada dua hal yang menunjukkan bahwa Indonesia mengalami kemajuan dalam menangani pandemi Covid-19 menurut pemerintah

Kemajuan pertama, menurut Reisa, adalah persentase kasus aktif Covid-19 yang berada di bawah pesentase dunia.

"Jumlah kasus aktif kita sudah di bawah 60.000 atau 12,7 persen dari total kasus," kata Reisa dalam siaran YouTube FMB9 yang dikutip Kompas.com, Senin (9/11/2020).

"Jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata dunia yang berada di angka sekitar 25 persen dari total kasus," kata dia.

Baca juga: Dampak Covid-19 Sadarkan TNI Pentingnya Miliki Satuan Antiserangan Biologi

Sementara itu, kemajuan yang kedua yakni pesentase angka kesembuhan dari Covid-19 juga lebih tinggi dari dunia.

Reisa mengatakan, berdasarkan data Satgas hingga 6 November 2020, ada 360.705 kasus sembuh atau sekitar 84 persen dari total kasus positif.

"Lebih tinggi dari kasus sembuh dunia yakni sebesar 71,3 persen," ujar dia.

Baca juga: Bupati dan Walkot di Jabar Bolehkan "Study Tour", Dedi Mulyadi: Pendidikan Harus Bebas dari Eksploitasi Siswa

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia tercatat sebagai negara yang mampu menangani pandemi Covid-19 secara berimbang dengan kontraksi ekonomi yang menjadi dampaknya.

Bahkan, Indonesia termasuk dalam lima besar jajaran negara yang mampu secara seimbang mengatasi dua persoalan itu.

"Indonesia ini kontraksi ekonomi relatif lebih rendah dibanding negara lain. Kita termasuj top lima negara yang bisa menangani secara berimbang antara Covid-19 maupun penurunan kontraksi ekonomi," ujar Airlangga dalam talkshow daring bersama Satgas Penanganan Covid-19 yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB, Senin (12/10/2020).

Baca juga: Dunia Resmi Lampaui 50 Juta Kasus Covid-19 yang Dikonfirmasi

Hal ini, salah satunya dipengaruhi angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia dengan case fatality rate di bawah empat persen.

Ia berharap, nantinya pertumbuhan ekonomi minimal berada di angka nol atau netral.

"Kita harap minimal masuk tren positif atau kurva seperti huruf V. Ujungnya antara minus 1 sampai (minus) 0,6. Minimal target kita netral. Netral itu restart atau nol," ujar Airlangga.

Tes minim 

Baca juga: Heran Pinkan Mambo Seolah Mengeluh Padahal Pesanan Donat Ramai, Raffi Ahmad: Kalau Laku Kan Bersyukur

Sementara itu, Guru Besar Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Ascobat Gani mengatakan, tes Covid-19 di Tanah Air masih kurang.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Hari Anak Nasional, Ketum TP-PKK Tekankan Penguatan Pendidikan Anak untuk Sambut Indonesia Emas 2045
Hari Anak Nasional, Ketum TP-PKK Tekankan Penguatan Pendidikan Anak untuk Sambut Indonesia Emas 2045
Nasional
Transfer Data RI ke AS, Anggota DPR: Berpotensi Langgar Privasi
Transfer Data RI ke AS, Anggota DPR: Berpotensi Langgar Privasi
Nasional
Kementerian Imipas Buka Seleksi Pejabat Eselon I, TNI dan Polri Bisa Daftar
Kementerian Imipas Buka Seleksi Pejabat Eselon I, TNI dan Polri Bisa Daftar
Nasional
Eks Pimpinan KPK Pertanyakan Pengawasan KY di Sidang Tom Lembong
Eks Pimpinan KPK Pertanyakan Pengawasan KY di Sidang Tom Lembong
Nasional
Elite Golkar Tawarkan 2 Opsi: Kepala Daerah Dipilih DPRD atau Pilkada Asimetris
Elite Golkar Tawarkan 2 Opsi: Kepala Daerah Dipilih DPRD atau Pilkada Asimetris
Nasional
Angka Kemiskinan Turun, Gus Ipul: Buah Strategi Besar Presiden Prabowo
Angka Kemiskinan Turun, Gus Ipul: Buah Strategi Besar Presiden Prabowo
Nasional
Pertamina Hadirkan Pelumas Ramah Lingkungan di GIIAS 2025 untuk Mobil Masa Depan
Pertamina Hadirkan Pelumas Ramah Lingkungan di GIIAS 2025 untuk Mobil Masa Depan
Nasional
KPK Sebut Ridwan Kamil Samarkan Kepemilikan Kendaraan Pakai Nama Ajudan
KPK Sebut Ridwan Kamil Samarkan Kepemilikan Kendaraan Pakai Nama Ajudan
Nasional
Prabowo Perintahkan Basuki Kebut Proyek IKN, Target Rampung dalam 3 Tahun
Prabowo Perintahkan Basuki Kebut Proyek IKN, Target Rampung dalam 3 Tahun
Nasional
Indonesia, Berhentilah Naif soal Kedaulatan Data
Indonesia, Berhentilah Naif soal Kedaulatan Data
Nasional
KPK Duga Topan Ginting Tak Kerja Sendiri, Dapat Perintah untuk Terima Suap
KPK Duga Topan Ginting Tak Kerja Sendiri, Dapat Perintah untuk Terima Suap
Nasional
Pertamina Group Kembangkan Pusat Rehabilitasi Orang Utan di Kalimantan Timur
Pertamina Group Kembangkan Pusat Rehabilitasi Orang Utan di Kalimantan Timur
Nasional
Kemenhan Ungkap Kontrak Pengadaan Kapal Selam Scorpene Sudah Aktif
Kemenhan Ungkap Kontrak Pengadaan Kapal Selam Scorpene Sudah Aktif
Nasional
Polemik Transfer Data Pribadi RI ke AS, Apakah Ada yang Salah?
Polemik Transfer Data Pribadi RI ke AS, Apakah Ada yang Salah?
Nasional
Wamenkomdigi Ungkap Perempuan dan Anak Jadi Sasaran Penyalahgunaan AI dan Deepfake
Wamenkomdigi Ungkap Perempuan dan Anak Jadi Sasaran Penyalahgunaan AI dan Deepfake
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau