Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Belum Ada yang Mampu Menjamin Covid-19 Hilang Seutuhnya meski Herd Immunity Tercapai

Kompas.com - 28/01/2021, 18:47 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 masih terjadi di Indonesia dan banyak negara di dunia.

Ia menyebut, tak ada ahli yang bisa menjamin berakhirnya pandemi, sekalipun kekebalan komunitas atau herd immunity telah tercapai melalui vaksinasi.

"Perlu saya tegaskan bahwa sampai saat ini belum ada ahli yang mampu menjamin virus ini dapat hilang seutuhnya dari Indonesia dan secara global, bahkan setelah kekebalan komunitas tercapai," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Satgas: Kekebalan Komunitas Dicapai dengan Vaksinasi, Bukan Penularan Tak Terkendali

Wiku mengatakan, tercapainya kekebalan komunitas dipengaruhi sejumlah faktor.

Mulai dari tingkat penularan penyakit, efektivitas vaksin, cakupan vaksinasi, hingga lama imunitas bertahan di suatu populasi atau masyarakat.

Sementara, hingga saat ini belum diketahui seberapa lama imun atau kekebalan yang ditimbulkan vaksin Covid-19 dapat bertahan di suatu populasi.

Kendati demikian, Wiku meminta masyarakat tetap optimistis dengan turut menyukseskan program vaksinasi.

Ia menyebut, peran satu orang dalam vaksinasi sangat berdampak pada pembentukan kekebalan komunitas.

Baca juga: Satgas: Angka Kematian Bukan Sekadar Abstrak, Ada Jiwa yang Sangat Berharga

"Yakin bahwa semakin banyak yang divaksinasi, maka risiko penularannya akan semakin kecil," ujarnya.

Menurut Wiku, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah menegaskan bahwa kekebalan komunitas seharusnya dicapai melalui vaksinasi, bukan dengan membiarkan penyakit menyebar secara tidak terkendali pada suatu populasi.

Selain vaksinasi, Wiku juga meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, rajin mencuci tangan, hingga menjaga jarak.

"Penentuan tercapainya kekebalan komunitas ada di tangan kita. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memastikan keberhasilan pencapaian kekebalan komunitas," kata Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kemenhan: Belum Ada Kontrak Pembelian Mobil Taktis 'Pandu'
Kemenhan: Belum Ada Kontrak Pembelian Mobil Taktis "Pandu"
Nasional
Retreat Kepala Daerah Gelombang II Akan Digelar di IPDN Jatinangor 22 Juni
Retreat Kepala Daerah Gelombang II Akan Digelar di IPDN Jatinangor 22 Juni
Nasional
Kunjungi Singapura, Prabowo Nantikan Kolaborasi Danantara dan Temasek
Kunjungi Singapura, Prabowo Nantikan Kolaborasi Danantara dan Temasek
Nasional
Hampir 7 Jam Diperiksa KPK, Kepala BPH Migas Dikonfirmasi soal Aturan Penyaluran Gas Bumi
Hampir 7 Jam Diperiksa KPK, Kepala BPH Migas Dikonfirmasi soal Aturan Penyaluran Gas Bumi
Nasional
Korupsi Rp 377 M, Eks Dirut PT Indofarma Dihukum 10 Tahun Bui
Korupsi Rp 377 M, Eks Dirut PT Indofarma Dihukum 10 Tahun Bui
Nasional
Kepala BGN: 60 Persen Anak Indonesia Tak Punya Akses Penuhi Gizi Seimbang
Kepala BGN: 60 Persen Anak Indonesia Tak Punya Akses Penuhi Gizi Seimbang
Nasional
Prabowo Akui Tiru Program Unggulan Singapura: Rumah Murah dan Danantara
Prabowo Akui Tiru Program Unggulan Singapura: Rumah Murah dan Danantara
Nasional
Prabowo Ajak Singapura Tambah Investasi pada Sektor Kesehatan dan Pertanian Modern di Indonesia
Prabowo Ajak Singapura Tambah Investasi pada Sektor Kesehatan dan Pertanian Modern di Indonesia
Nasional
Lelang Frekuensi 1,4 GHz Rampung Juli, Pemerintah Ingin Internet Cepat-Murah
Lelang Frekuensi 1,4 GHz Rampung Juli, Pemerintah Ingin Internet Cepat-Murah
Nasional
Usul DPR ke Pemerintah soal Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut: Revisi dan Hati-hati
Usul DPR ke Pemerintah soal Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut: Revisi dan Hati-hati
Nasional
Prabowo-PM Singapura Sepakat soal Gaza, Iran Vs Israel, dan Krisis Myanmar
Prabowo-PM Singapura Sepakat soal Gaza, Iran Vs Israel, dan Krisis Myanmar
Nasional
Mendagri Tito Absen dalam Rapat Bahas Sengketa Pulau Aceh Masuk Sumut
Mendagri Tito Absen dalam Rapat Bahas Sengketa Pulau Aceh Masuk Sumut
Nasional
Minyak Jelantah Bekas MBG Dijual Rp 7.000, Kepala BGN: Daripada Dibuang
Minyak Jelantah Bekas MBG Dijual Rp 7.000, Kepala BGN: Daripada Dibuang
Nasional
Bima Arya Buka Peluang Ubah Kepmendagri soal Pulau Aceh Masuk Sumut
Bima Arya Buka Peluang Ubah Kepmendagri soal Pulau Aceh Masuk Sumut
Nasional
Pengurus Partai Ummat DIY Bubarkan Diri, DPP: Kecewa ke Majelis Syura
Pengurus Partai Ummat DIY Bubarkan Diri, DPP: Kecewa ke Majelis Syura
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau