Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Akan Kumpulkan Epidemiolog Rancang Kebijakan Penanganan Covid-19

Kompas.com - 03/02/2021, 13:11 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan segera mengumpulkan ahli Epidemiologi untuk memberi masukan terkait penanganan Covid-19 di Indonesia.

Upaya tersebut dilakukan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo Sabtu (29/1/2021) pekan lalu, yang meminta agar sebanyak-banyaknya melibatkan epidemiolog untuk mendesain kebijakan yang komprehensif terkait penanganan pandemi Covid-19.

"Akan segera dikumpulkan, untuk menampung lebih banyak lagi masukan dari epidemiolog untuk efektifitas PPKM, dan desain kebijakan yang lebih komprehensif," ujar Juru Bicara Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Jodi Mahardi kepada Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Baca juga: Saat Jokowi Minta Luhut, Menag, Kapolri, hingga Panglima TNI Tegas soal Implementasi PPKM

Pengumpulan para ahli epidemiologi ini, terang Jodi, akan segera dilakukan untuk menentukan kebijakan guna menekan penyebaran kasus Covid-19 dan menghindari adanya mutasi virus corona yang dapat mengurangi efektivitas vaksin.

"Penyebaran kasus perlu ditekan untuk menghindari adanya mutasi virus berbahaya yang dapat mengurangi efektivitas vaksin seperti kasus yang terjadi di Afrika Selatan," papar Jodi.

Selain itu, Jodi menjelaskan, Luhut juga sudah berkoordinasi dengan Kapolri, Panglima TNI, serta Gubernur dan Bupati dari 13 provinsi yang memiliki angka penularan Covid-19 tinggi.

"(koordinasi) untuk dilakukan penegakan aturan PPKM dalam bentuk operasi yustisi dan simpatik, terutama pada aspek kewajiban 75 persen WFH (work from home), 25 persen kapasitas maksimal restoran dan tempat-tempat kerumunan massa seperti pasar dan mal," tutur Jodi.

Jodi menyebut evaluasi atas penegakan aturan akan dilakukan dua minggu ke depan untuk melihat perkembangan kasus penyebaran virus corona.

"Jika perkembangan kasus masih belum turun atau melandai, perlu ada opsi-opsi pengetatan lebih lanjut untuk menekan laju penambahan kasus," turunya.

Adapun sebelumnya Presiden Jokowi meminta Menkominves, Menag, TNI dan Polri untuk bersikap tegas dalam mengimplementasikan perlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Baca juga: Luhut Sebut 22 Persen Penduduk RI Tidak Percaya Adanya Covid-19

Menurut Jokowi impelementasi kebijakan yang berjalan saat ini tidak efektif untuk menekan laju penularan virus corona.

"Yang ingin saya dengar adalah implementasi lapangannya seperti apa," kata Jokowi, dikutip dari siaran pers setneg.go.id, Senin (1/2/2021).

Untuk diketahui pada Selasa (2/2/2021), penambahan pasien terinfeksi Covid-19 sebanyak 10.379 orang. Penambahan pasien itu menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 1.099.687.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com