Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa 7,3 Magnitudo Guncang Fukushima, Kemenlu: Tidak Ada WNI Jadi Korban

Kompas.com - 14/02/2021, 09:47 WIB
Devina Halim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dari gempa berkekuatan 7,3 magnitudo di pantai timur Jepang pada Sabtu (13/2/2021) malam waktu setempat.

"KBRI Tokyo telah menjangkau simpul-simpul masyarakat dan sejauh ini tidak terdapat laporan WNI yang menjadi korban," tulis Kemenlu di lamannya seperti diakses Kompas.com, Minggu (14/2/2021).

Gempa berpusat di kedalaman 60 kilometer di bawah permukaan laut di Fukushima. Gempa ini tidak berisiko tsunami.

Baca juga: Gempa Jepang 7,3 Magnitudo Lukai 100 Orang, Picu Tanah Longsor

Pusat gempa berada dekat episentrum tahun 2011 yang memicu tsunami dahsyat dan merobohkan tiga reaktor nuklir.

Namun, Kemenlu mengungkapkan, pemerintah Jepang sudah mengecek reaktor tersebut.

"Pemerintah Jepang telah melakukan pemeriksaan atas Reaktor Nuklir Fukushima dan sejauh ini tidak ada laporan kerusakan," ungkap Kemenlu.

Berdasarkan data Imigrasi Jepang per Juni 2020, sebanyak 1.524 WNI berada di dua wilayah paling terdampak gempa tersebut, yaitu Fukushima (540 WNI) dan Miyagi (984 WNI).

Kemenlu mengungkapkan bakal terus berkomunikasi dengan simpul-simpul masyarakat untuk memantau kondisi WNI yang terdampak gempa.

Baca juga: Kenapa Jepang Sering Mengalami Gempa Bumi?

Masyarakat yang membutuhkan dapat menghubungi KBRI Tokyo di nomor hotline +81 80 3506 8612 dan + 81 80 4940 7419.

Badan meteorologi Jepang awalnya melaporkan kekuatan gempa 7,1 magnitudo, tetapi kemudian merevisinya.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan kepada wartawan, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Baca juga: 6 Dokumen Kependudukan yang Tidak Perlu Lagi Surat Pengantar RT/RW

Kemudian kantor berita Kyodo melaporkan, lebih dari 50 orang terluka tetapi tidak ada rincian lebih lanjut.

Gempa susulan terus mengguncang wilayah itu beberapa jam kemudian, para warga diperingatkan untuk tetap waspada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kampung Haji di Mekkah Bakal Dibangun oleh Danantara?
Kampung Haji di Mekkah Bakal Dibangun oleh Danantara?
Nasional
Soal Pembelian PT DNP, Kubu Dahlan Iskan: Tunjukkan Bukti, jika Tidak Jawa Pos Tak Tahu Malu
Soal Pembelian PT DNP, Kubu Dahlan Iskan: Tunjukkan Bukti, jika Tidak Jawa Pos Tak Tahu Malu
Nasional
PGN Perkuat Peran Strategis Energi Nasional, Siap Kawal Akses Gas Bumi hingga Penjuru Negeri
PGN Perkuat Peran Strategis Energi Nasional, Siap Kawal Akses Gas Bumi hingga Penjuru Negeri
Nasional
Pertamina Youth Program 2025, Upaya Bekali Mahasiswa dengan Pemahaman Mendalam Sektor Energi
Pertamina Youth Program 2025, Upaya Bekali Mahasiswa dengan Pemahaman Mendalam Sektor Energi
Nasional
Bakamla Janji Insiden Nelayan RI Diterpa Ombak Kapal Coast Guard Singapura Tak Terulang
Bakamla Janji Insiden Nelayan RI Diterpa Ombak Kapal Coast Guard Singapura Tak Terulang
Nasional
Puan Sebut Pimpinan DPR Tengah Kaji Surat Usulan Pemakzulan Gibran
Puan Sebut Pimpinan DPR Tengah Kaji Surat Usulan Pemakzulan Gibran
Nasional
Puan Ingatkan Sekolah Rakyat Jangan Jadi Eksklusif dan Pesaing Sekolah Eksisting
Puan Ingatkan Sekolah Rakyat Jangan Jadi Eksklusif dan Pesaing Sekolah Eksisting
Nasional
Pengacara Dahlan Iskan: Perundingan Sedang Diupayakan, Jawa Pos Malah Lapor Polisi
Pengacara Dahlan Iskan: Perundingan Sedang Diupayakan, Jawa Pos Malah Lapor Polisi
Nasional
Puan soal Pertemuan Internal PDI-P Bahas Putusan MK: Baru Diskusi, Belum Ada Keputusan
Puan soal Pertemuan Internal PDI-P Bahas Putusan MK: Baru Diskusi, Belum Ada Keputusan
Nasional
Kejagung Jemput Paksa Eks Konsultan Kemendikbudristek Ibrahim Arief
Kejagung Jemput Paksa Eks Konsultan Kemendikbudristek Ibrahim Arief
Nasional
Puan Bakal Diskusi dengan Pimpinan DPR soal Pendelegasian Pembahasan RUU Pemilu
Puan Bakal Diskusi dengan Pimpinan DPR soal Pendelegasian Pembahasan RUU Pemilu
Nasional
Puan Harap Sekolah Rakyat Tak Jadi Pesaing Sekolah Eksisting, tapi Pelengkap Sistem Pendidikan
Puan Harap Sekolah Rakyat Tak Jadi Pesaing Sekolah Eksisting, tapi Pelengkap Sistem Pendidikan
Nasional
Eks Stafsus Menaker Hanif Dhakiri Bungkam Usai Diperiksa KPK Terkait Pemerasan Izin TKA
Eks Stafsus Menaker Hanif Dhakiri Bungkam Usai Diperiksa KPK Terkait Pemerasan Izin TKA
Nasional
Satgas Pangan Polri Sudah Periksa 22 Saksi Dugaan Beras Oplosan
Satgas Pangan Polri Sudah Periksa 22 Saksi Dugaan Beras Oplosan
Nasional
PSI Bakal Resmi Umumkan Logo Baru Saat Kongres di Solo
PSI Bakal Resmi Umumkan Logo Baru Saat Kongres di Solo
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau