Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Gaungkan Benci Produk dari Luar Negeri

Kompas.com - 04/03/2021, 11:40 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta agar kampanye cinta produk-produk Indonesia terus digaungkan.

Bersamaan dengan itu, ia ingin agar ajakan untuk membenci produk-produk luar negeri disuarakan.

Jokowi menyampaikan hal itu saat membuka rapat kerja nasional Kementerian Perdagangan tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: Hanung Bramantyo Unggah Foto Bareng Ariel Tatum, Zaskia Mecca: Dia Lupa Semua Surat Tanah Atas Nama Aku

"Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri, produk-produk Indonesia, harus terus digaungkan, produk-produk dalam negeri. Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri," kata Jokowi.

Jokowi menyebutkan, kampanye cinta produk Indonesia dan benci produk luar negeri penting dikumandangkan supaya masyarakat loyal terhadap hasil karya anak negeri.

"Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk dari luar negeri. Sehingga, betul-betul masyarakat kita menjadi konsumen yang loyal sekali lagi untuk produk-produk Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Ingin Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen di 2021 Betul-betul Tercapai

Selain kampanye tersebut, kata Jokowi, ada sejumlah langkah yang bisa ditempuh Kementerian Perdagangan untuk mengembangkan pasar produk nasional. Misalnya, memberikan ruang kepada produk-produk hasil usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM).

Jokowi tidak ingin ruang depan atau lokasi-lokasi strategis di pusat perbelanjaan justru diisi oleh merek-merek luar negeri.

Menurut dia, sudah saatnya menggeser produk dari luar ke tempat yang tidak strategis dan mengisi lokasi strategis untuk merek-merek lokal.

Baca juga: Akhir 75 Tahun Kemenag Urus Haji, Ditutup dengan Permintaan Maaf

"Branding harus melekat agar masyarakat lebih mencintai produk Indonesia dibandingkan produk luar negeri," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, dengan jumlah penduduk yang begitu besar, seharusnya Indonesia memiliki konsumen yang loyal terhadap produk-produk dalam negeri.

"Karena penduduk Indonesia, penduduk kita berjumlah lebih dari 270 juta jiwa, seharusnya adalah konsumen yang paling loyal untuk produk-produk kita sendiri, 270 juta adalah jumlah yang besar, pasar yang besar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
sekarang naiknya mobil merek apa pak?
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Hanung Bramantyo Unggah Foto Bareng Ariel Tatum, Zaskia Mecca: Dia Lupa Semua Surat Tanah Atas Nama Aku
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Akhir 75 Tahun Kemenag Urus Haji, Ditutup dengan Permintaan Maaf
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Ngotot Ditembak Saat Judi Sabung Ayam, Kopda Bazarsah "Diskakmat" Hakim
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Ramai soal Indonesia Bakal Di-blacklist oleh Jepang, Ini Tanggapan Kemenlu dan KBRI
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Peran Nadiem Makarim dalam Korupsi Chromebook Diungkap Kejagung, meski Bukan Tersangka
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

29 Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat di Yogyakarta, Apa Alasannya?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Jenderal TNI hingga Pejabat BUMN Alumni Tarnus Defile Dadakan, AHY-Sugiono Terima Penghormatan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

PSI Akan Jadi Partai Super Tbk, Kaesang: Bukan Punya Elite dan Keluarga
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

Resmi: Trump Kenakan Tarif Impor 19 Persen untuk Indonesia, Barang AS Bebas Bea Masuk ke RI
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Edukasi

Kampus Swasta Paling Berprestasi 2025, Cek Biayanya Kuliahnya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Grup WA “Mas Menteri Core Team” Awal Skandal Chromebook Kemendikbudristek
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mentan Sebut Rakyat Rugi Rp 99 Triliun per Tahun akibat Beras Oplosan
api-2 . LATEST


Terkini Lainnya
Mentan Sebut Rakyat Rugi Rp 99 Triliun per Tahun akibat Beras Oplosan
Mentan Sebut Rakyat Rugi Rp 99 Triliun per Tahun akibat Beras Oplosan
Nasional
Menkes Tak Mau Hambat RS Swasta: Nyatanya Swasta Lebih Besar dari Pemerintah
Menkes Tak Mau Hambat RS Swasta: Nyatanya Swasta Lebih Besar dari Pemerintah
Nasional
Mentan Klaim Sejumlah Merek Mulai Tarik Beras Oplosan dan Sesuaikan Harga
Mentan Klaim Sejumlah Merek Mulai Tarik Beras Oplosan dan Sesuaikan Harga
Nasional
Pimpinan Komisi X DPR Kritik Pelibatan TNI dan Polisi di MPLS
Pimpinan Komisi X DPR Kritik Pelibatan TNI dan Polisi di MPLS
Nasional
Komisi VIII: Malu Kita Mendengar Hal Buruk Tentang Haji
Komisi VIII: Malu Kita Mendengar Hal Buruk Tentang Haji
Nasional
Pertamuda Seed and Scale 2025 Dibuka, Pertamina Ajak Mahasiswa Ikuti Program Bisnis Global
Pertamuda Seed and Scale 2025 Dibuka, Pertamina Ajak Mahasiswa Ikuti Program Bisnis Global
Nasional
Kejagung Minta Hotman Paris Tak Buat Gaduh Usai Sebut Tom Lembong Bisa Bebas
Kejagung Minta Hotman Paris Tak Buat Gaduh Usai Sebut Tom Lembong Bisa Bebas
Nasional
Ibrahim Arief Sudah Terlibat Arahkan Pengadaan Laptop Bahkan Sebelum Nadiem Jadi Menteri
Ibrahim Arief Sudah Terlibat Arahkan Pengadaan Laptop Bahkan Sebelum Nadiem Jadi Menteri
Nasional
KPK Periksa Eks Stafsus Menaker Ida Fauziyah dan Hanif Dhakiri Terkait Kasus Pemerasan Izin TKA
KPK Periksa Eks Stafsus Menaker Ida Fauziyah dan Hanif Dhakiri Terkait Kasus Pemerasan Izin TKA
Nasional
Bukan di IKN, Prabowo Bakal Selenggarakan HUT ke-80 RI di Jakarta
Bukan di IKN, Prabowo Bakal Selenggarakan HUT ke-80 RI di Jakarta
Nasional
Siapa Jurist Tan? Eks Stafsus Nadiem yang Jadi Tersangka Korupsi Laptop Chromebook
Siapa Jurist Tan? Eks Stafsus Nadiem yang Jadi Tersangka Korupsi Laptop Chromebook
Nasional
Kuasa Hukum Tom Lembong: Hotman Paris Tak Usah Urus Klien Orang Lain
Kuasa Hukum Tom Lembong: Hotman Paris Tak Usah Urus Klien Orang Lain
Nasional
Prabowo Bakal Umumkan Kesepakatan Tarif Impor dengan AS Setibanya di Indonesia
Prabowo Bakal Umumkan Kesepakatan Tarif Impor dengan AS Setibanya di Indonesia
Nasional
Kajian Teknis Kemendikbudristek Diganti usai Ada Arahan dari Nadiem
Kajian Teknis Kemendikbudristek Diganti usai Ada Arahan dari Nadiem
Nasional
Anggota DPR Soroti Anak SMP Belum Bisa Baca: Indonesia Emas Jadi Cemas
Anggota DPR Soroti Anak SMP Belum Bisa Baca: Indonesia Emas Jadi Cemas
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau