Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perkenalkan Peluncur Roket R-HAN 122B, Kabalitbang Kemhan: Ini Langkah Strategis.

Kompas.com - 10/03/2021, 10:13 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kementerian pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia (RI) Marsekal Muda (Marsda) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Julexi Tambayong mengatakan, Indonesia punya potensi untuk memproduksi senjata secara mandiri.

Hal tersebut, kata Marsda Julexi, terbukti lewat sejumlah jalinan kerja sama yang dilakukan antara Balitbang Kemhan dengan badan usaha milik negara (BUMN) dan badan usaha milik swasta (BUMS) terkait pengembangan alat utama sistem senjata TNI (alutsista).

Tak hanya itu, kerja sama tersebut merupakan bagian dari triple helix yang mewakili pemerintah, akademisi, dan industri pertahanan.

“Ini merupakan langkah strategis bagi sistem pertahanan Indonesia dalam upaya mewujudkan kemandirian,” ujar Marsda Julexi dalam presentasi mengenai prototipe alutsista TNI terbaru kepada Kompas.com, di kantor Balitbang Kemhan, Jakarta, Senin (1/3/2021).

Baca juga: Wamenhan Sebut Pembebasan Bea Impor Pengadaan Senjata untuk Peningkatan Alutista

Adapun langkah ini sebagai komitmen Kemhan dalam meningkatkan dan mengembangkan industri pertahanan dalam negeri dan penguatan modernisasi alutsista.

Upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap persenjataan produksi luar negeri.

Pemanfaatan produk dalam negeri untuk pertahanan, tambah Marsdya Julexi, dapat mewujudkan strategic autonomi atau kebebasan mengambil keputusan dan aksi ketika Indonesia harus melindungi kepentingan nasionalnya tanpa tekanan negara lain. Seperti embargo, misalnya.

Kendati demikian, Kabalitbang Kemhan menekankan bahwa masih ada tantangan dalam mengembangkan alpalhan.

“Produk yang dihasilkan kegiatan penelitian dan pengembangan alpalhan tersebut baru sampai pada tahap prototipe. Masih perlu pengembangan dan penyempurnaan sebelum sampai pada tahap first article dan mass product sehingga tidak bisa disamakan dengan produk siap jual” jelasnya.

Tombol kendali Peluncur Roket R-HAN122B Fikri Tombol kendali Peluncur Roket R-HAN122B

Adapun salah satu prototipe senjata yang berhasil dikembangkan oleh Balitbang Kemhan adalah kendaraan Peluncur Roket R-HAN 122B.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Kapuslitbang) Alat Peralatan Pertahanan (Alpalhan) Balitbang Kemhan Brigjen TNI Rosidin MSi (Han) MSc mengatakan, Roket R-HAN 122B dapat memperkuat satuan marinir dan TNI angkatan laut (AL) yang saat ini menggunakan kendaraan Roket 122 MM, RM70, dan GRAD 40 buatan Cekoslovakia.

Selain itu, alutsista karya anak bangsa tersebut juga dilengkapi tabung launcher bertipe PL R-HAN 122B dengan kaliber 122 milimeter (mm) dan mampu memuat sebanyak 40 laras.

Brigjen Rosidin (tengah) saat mengarahkan kunjungan di museum Balitbang KemhanBalitbang Kemhan Brigjen Rosidin (tengah) saat mengarahkan kunjungan di museum Balitbang Kemhan

“Untuk pengoperasian, R-HAN 122B memiliki sistem otomatis pada bagian loading, elevasi, azimuth, firing dan kalkulator balistik. R-HAN 122B juga memiliki daya luncur sejauh 30 kilometer (km),” ujar Brigjen Rosidin.

Soal kemandirian persenjataan, Sekretaris Balitbang Kemhan Brigjen TNI Abdullah Sani menyampaikan bahwa 2021 akan menjadi momen bagi Balitbang Kemhan untuk fokus membangun prototipe alutsista.

Dengan begitu, Indonesia diharapkan mampu memproduksi senjata secara mandiri yang berkualitas pada 2024. Bahkan, kualitas senjata bisa setara dengan produk alutsista dari luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com