Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

All England Paksa Mundur Tim Indonesia, Komisi X: Sangat Menyakitkan

Kompas.com - 18/03/2021, 11:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menilai, tindakan sepihak dari panitia All England 2021 yang mencoret semua pemain bulu tangkis Indonesia, sangat menyakitkan para atlet.

Menurut dia, para atlet bulu tangkis Indonesia tentu sangat kecewa atas putusan yang diambil panitia di tengah turnamen berlangsung.

"Pengusiran paksa para atlet di tengah turnamen berlangsung tentu sangat menyakitkan. Para pemain tentu sangat kecewa," kata Huda saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/3/2021).

Baca juga: Sejarah All England yang Menyakiti Indonesia

Para atlet Indonesia telah datang jauh-jauh ke Inggris untuk mengikuti turnamen.

Bahkan, kata dia, ada beberapa dari mereka yang sudah memenangkan pertandingan babak pertama kemudian tidak boleh melanjutkannya.

Atas insiden tersebut, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meminta agar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyiapkan langkah khusus kepada para pemain.

"Langkah ini diperlukan sehingga pemain tidak mengalami trauma psikologis akibat peristiwa ini," ujar dia. 

Di sisi lain, Huda berpandangan agar kasus tersebut menjadi pelajaran bagaimana penyelenggara turnamen atau event olahraga harus benar-benar memperhatikan regulasi Covid-19 di satu negara.

All England 2021 terselenggara di Inggris. Namun, Huda mengaku semua pihak tidak bisa menyalahkan Pemerintah Inggris sebagai tempat penyelenggara turnamen.

Sebab, menurutnya, Inggris memiliki regulasi ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah mereka.

Baca juga: All England 2021 - Satu Pesawat dengan Tim Indonesia, Tunggal Putri Turki Tetap Main

Sebaliknya, Huda menilai yang seharusnya menyesuaikan adalah panitia atau penyelenggara turnamen All England 2021.

"Mereka harus menyiapkan SOP sesuai dengan regulasi tersebut. Pun kita di Indonesia yang sedang menyiapkan turnamen olah raga seperti Piala Menpora," ucap dia.

Berkaca insiden All England 2021, Huda berharap agar turnamen Menpora yang tengah disiapkan Indonesia benar-benar memperhatikan regulasi dari pemerintah utamanya terkait protokol kesehatan.

Menurut dia, hal tersebut penting dilakukan agar kasus seperti dialami tim Indonesia All England 2021 tidak terulang, yaitu diberhentikan di tengah jalan.

Diberitakan, tim bulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen All England 2021.

Hal tersebut diketahui dari unggahan Marcus Fernaldi Gideon di akun Instagram-nya pada Kamis (18/3/2021) pagi WIB.

Baca juga: Tim Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur, All England Bergema di Twitter

Dalam unggahannya, Marcus Fernaldi Gideon menerangkan bahwa seluruh tim Indonesia, termasuk pelatih dan ofisial, dipaksa mundur dari All England 2021.

Alasannya adalah pada saat penerbangan tim bulu tangkis Indonesia dari Istanbul ke Birmingham, Sabtu (13/3/2021), terdapat salah satu penumpang pesawat yang dinyatakan positif Covid-19.

 

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Komentar
sakitnya dimana bos


Terkini Lainnya
Prabowo dan Sekjen PBB Gelar Pertemuan Bilateral Usai Pidato di KTT soal Palestina
Prabowo dan Sekjen PBB Gelar Pertemuan Bilateral Usai Pidato di KTT soal Palestina
Nasional
Canda Kepala BGN yang Kini Punya 3 Wamen
Canda Kepala BGN yang Kini Punya 3 Wamen
Nasional
BGN Hormati Keputusan Anak yang Tak Mau Makan MBG Sementara Waktu karena Trauma
BGN Hormati Keputusan Anak yang Tak Mau Makan MBG Sementara Waktu karena Trauma
Nasional
Pimpinan Komisi IX DPR: Keracunan MBG Juga Terjadi di Jakarta, Korban 79 Anak
Pimpinan Komisi IX DPR: Keracunan MBG Juga Terjadi di Jakarta, Korban 79 Anak
Nasional
KPK Pastikan Pengusutan Korupsi DJKA terkait Bupati Pati Tak Ada Kendala
KPK Pastikan Pengusutan Korupsi DJKA terkait Bupati Pati Tak Ada Kendala
Nasional
Putusan Praperadilan Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Digelar Siang Ini
Putusan Praperadilan Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo Digelar Siang Ini
Nasional
Babak Baru Gugatan Perdata terhadap Wapres Gibran: Menuju Tahap Mediasi
Babak Baru Gugatan Perdata terhadap Wapres Gibran: Menuju Tahap Mediasi
Nasional
Temui Perkebunan Besar Tebu, Mentrans Ajak Kolaborasi Riset dan Usaha
Temui Perkebunan Besar Tebu, Mentrans Ajak Kolaborasi Riset dan Usaha
Nasional
Diminta Desak Prabowo Setop MBG, Komisi IX: Prioritas Kita Selamatkan Anak dari Keracunan
Diminta Desak Prabowo Setop MBG, Komisi IX: Prioritas Kita Selamatkan Anak dari Keracunan
Nasional
Prabowo Puji Perancis, Kanada, hingga Inggris yang Akui Negara Palestina
Prabowo Puji Perancis, Kanada, hingga Inggris yang Akui Negara Palestina
Nasional
Wamendagri Bima Arya Dorong Lahirnya Pemimpin Berkarakter dan Visioner di Lingkungan ASN
Wamendagri Bima Arya Dorong Lahirnya Pemimpin Berkarakter dan Visioner di Lingkungan ASN
Nasional
IKN Akan Jadi Ibu Kota Politik 2028, Apa Maksudnya?
IKN Akan Jadi Ibu Kota Politik 2028, Apa Maksudnya?
Nasional
Di KTT PBB, Prabowo Nyatakan Siap Sediakan Pasukan Perdamaian untuk Palestina
Di KTT PBB, Prabowo Nyatakan Siap Sediakan Pasukan Perdamaian untuk Palestina
Nasional
Langkah Kapolri Bikin Tim Jenderal dan Perwira untuk Perbaiki Diri Sendiri
Langkah Kapolri Bikin Tim Jenderal dan Perwira untuk Perbaiki Diri Sendiri
Nasional
Kemlu RI: Mikrofon Mati Saat Pidato Prabowo di PBB karena Melebihi Batas Waktu
Kemlu RI: Mikrofon Mati Saat Pidato Prabowo di PBB karena Melebihi Batas Waktu
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kompas.com

Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru! Jangan lewatkan update berita dari Kompas.com.