Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tak Bisa Campur Tangan, Menpora Dorong PBSI Komunikasi dengan BWF

Kompas.com - 18/03/2021, 12:34 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memerintahkan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) berkomunikasi dengan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) usai Indonesia dipaksa mundur dari ajang All England 2021.

Komunikasi ini dilakukan untuk mempertanyakan keputusan BWF yang memaksa tim Indonesia mundur.

"Saya mendorong supaya PBSI mempertanyakan itu baik kepada federasi internasional maupun federasi asia. Apalagi tadi kan informasinya bahwa ketua atau presiden BWF Asia adalah Mas Anton Subowo, harusnya beliau ikut mengklarifikasi ini," ujar Amali dalam konferensi pers yang dikutip dari Kompas TV, Kamis (18/3/2021).

Baca juga: Ketum PBSI: Betapa Anehnya Kita yang Sudah Divaksin, Tak Boleh Bertanding

Amali menegaskan, untuk meluruskan permasalahan ini hanya bisa dilakukan oleh federasi ke federasi.

Artinya, komunikasi bisa dilakukan antara PBSI dan BWF selaku penyelenggara All England 2021.

Sebaliknya, kata Amali, pemerintah tidak bisa campur tangan banyak dalam permasalahan ini.

Sebab, ia mengkhawatirkan hal ini akan dianggap sebagai bentuk intervensi dari pemerintah.

"Yang bisa berkomunikasi tentu federasi bukan kita, kalau pemerintah tentu itu tidak jalurnya dan bisa dianggap ikutan atau intervensi," tegas dia.

Baca juga: Langkah PBSI Ketika Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England

Kendati demikian, Amali menegaskan pemerintah tidak lepas tangan begitu saja.

Pihaknya tetap bertanggung jawab terhadap nasib tim Indonesia.

"Tetapi kita bertanggung jawab terhadap warga kita apalagi para atlet. Maka sekali lagi saya ingin mendorong supaya teman-teman di PBSI untuk meminta klarifikasi dan (menyampaikan) sikapnya dan harus dinyatakan," imbuh dia.

Para pebulu tangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen bergengsi All England 2021.

Hal tersebut diketahui dari unggahan Marcus Fernaldi Gideon di akun Instagram-nya pada Kamis (18/3/2021) pagi WIB.

Dalam unggahannya, Marcus Fernaldi Gideon mengungkapkan bahwa seluruh tim Indonesia, termasuk pelatih dan ofisial, dipaksa mundur dari All England 2021.

Baca juga: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, PBSI Sebut Tidak Masuk Akal

Hal ini dikarenakan saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3/2021), terdapat salah satu penumpang pesawat yang dinyatakan positif Covid-19.

"Malam ini, kami terkejut mendengar kabar bahwa kami (pemain Indonesia dan ofisial) harus mundur dari All England karena adanya penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang terbang dalam satu pesawat bersama kami," tulis Marcus dalam unggahan Instagram pribadinya.

Melansir pernyataan PBSI, sesuai dengan regulasi Pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif Covid-19, penumpang lain diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari.

Tim Indonesia pun terpaksa mundur dan menjalani isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre. Meski demikian, PBSI memastikan bahwa seluruh tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam keadaan sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Buka Opsi Perjalanan Haji via Laut, Menag: tapi Mahal
Buka Opsi Perjalanan Haji via Laut, Menag: tapi Mahal
Nasional
Sadapan KPK Harun Masiku di DPP PDI-P, Hasto: Kenapa Penyidik KPK Tak Langsung Datang?
Sadapan KPK Harun Masiku di DPP PDI-P, Hasto: Kenapa Penyidik KPK Tak Langsung Datang?
Nasional
Marcell Siahaan: Musisi Bisa Dikriminalisasi meski Sudah Bayar Royalti karena Kegagalan UU Hak Cipta
Marcell Siahaan: Musisi Bisa Dikriminalisasi meski Sudah Bayar Royalti karena Kegagalan UU Hak Cipta
Nasional
Usut Dana Hibah, KPK Periksa Khofifah di Polda Jatim, Kusnadi di Gedung Merah Putih
Usut Dana Hibah, KPK Periksa Khofifah di Polda Jatim, Kusnadi di Gedung Merah Putih
Nasional
Pimpinan KPK: Mata-Telinga Kami di Semua Wilayah, Bisa Tahu WA Porno Pejabat
Pimpinan KPK: Mata-Telinga Kami di Semua Wilayah, Bisa Tahu WA Porno Pejabat
Nasional
Semprot Pejabat Pemda, Johanis Tanak: Sudah Diberi Mobil, Rumah, Bapak Bilang Tak Cukup?
Semprot Pejabat Pemda, Johanis Tanak: Sudah Diberi Mobil, Rumah, Bapak Bilang Tak Cukup?
Nasional
Hasto: KPK Bilang Tahu Koordinat Harun Masiku, Kenapa Tak Ditangkap?
Hasto: KPK Bilang Tahu Koordinat Harun Masiku, Kenapa Tak Ditangkap?
Nasional
Berdayakan Difabel Bantul, Pegadaian Gelar Pelatihan Membatik dan Pemasaran Digital
Berdayakan Difabel Bantul, Pegadaian Gelar Pelatihan Membatik dan Pemasaran Digital
Nasional
Ada yang Beda Saat Sidang Pleidoi Hasto, Polisi Sediakan 2 Unit X-Ray di PN Jakpus
Ada yang Beda Saat Sidang Pleidoi Hasto, Polisi Sediakan 2 Unit X-Ray di PN Jakpus
Nasional
LMKN Minta MK Tolak Uji Materi UU Hak Cipta yang Dilayangkan Ariel Dkk
LMKN Minta MK Tolak Uji Materi UU Hak Cipta yang Dilayangkan Ariel Dkk
Nasional
KPK Tahu Lokasi Harun Masiku, Hasto: Kenapa Tidak Ditangkap?
KPK Tahu Lokasi Harun Masiku, Hasto: Kenapa Tidak Ditangkap?
Nasional
Beberkan Rekayasa Hukum, Hasto: Surat Dakwaan dan Tuntutan Harus Batal demi Hukum
Beberkan Rekayasa Hukum, Hasto: Surat Dakwaan dan Tuntutan Harus Batal demi Hukum
Nasional
Lindungi Pemuda Kongo, TNI Bangun Lapangan Bola Standar Internasional
Lindungi Pemuda Kongo, TNI Bangun Lapangan Bola Standar Internasional
Nasional
Hasto: Semua Rencana Suap Dirancang Saeful Bahri, Donny, dan Didukung Harun Masiku
Hasto: Semua Rencana Suap Dirancang Saeful Bahri, Donny, dan Didukung Harun Masiku
Nasional
LMKN Sebut Konflik Penyanyi dan Pencipta Lagu karena Banyak EO Tak Mau Bayar Royalti
LMKN Sebut Konflik Penyanyi dan Pencipta Lagu karena Banyak EO Tak Mau Bayar Royalti
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau