Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dukung Pengangkatan Guru Honorer Jadi ASN, Wakil Ketua DPR Minta Pemda Usulkan Formasi Guru

Kompas.com - 26/03/2021, 15:18 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) M Azis Syamsuddin mengatakan, pihaknya meminta pemerintah daerah (pemda) aktif mengusulkan formasi guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) kepada pemetinah pusat.

Aziz menegaskan, DPR ingin guru-guru honorer yang telah mengabdi dapat diikutsertakan dalam program rekrutmen satu juta guru.

"Perlu kami tegaskan, DPR tetap berkomitmen mendorong pengangkatan guru honorer menjadi aparatur sipil negara (ASN) tanpa melalui sistem rekrutmen” ujarnya Jumat (26/3/2021).

Dia menyebut, banyak guru honorer di Indonesia yang telah mengabdi hingga puluhan tahun tetapi belum mendapatkan apresiasi yang layak atas pengabdiannya.

Oleh karena itu, dia juga meminta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) memberikan informasi secara transparan dan seluas-luasnya terkait pengadaan calon pegawai negeri sipil dan PPPK.

Baca juga: Berkomitmen Hasilkan UU Aspiratif, DPR Terima Masukan Rakyat secara Terbuka

Dengan transparansi yang disampaikan, dia berharap hal tersebut mampu menjawab keraguan pemda dalam mengusulkan formasi guru PPPK.

Selain itu, Aziz juga berharap, Kemenpan-RB dan BKN memprioritaskan tenaga honorer kategori 2 (THK2) dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2021.

Menurutnya, hal tersebut dapat mewujudkan ketersediaan formasi satu juta guru, termasuk di dalamnya alokasi formasi untuk guru honorer.

"Jelaskan secara gamblang dan transparan. Ini penting, agar tidak menimbulkan kerancuan dan keraguan pemda. Khususnya sistem penggajian guru PPPK,” sebutnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (26/3/2021).

Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Lampung II ini menilai, adanya kepastian tidak akan membuat pemda merasa ragu untuk mengusulkan guru PPPK.

Baca juga: DPR Harap Pemerintah Kesampingkan Ego Sektoral dalam Prolegnas 2021

Dalam formasi tersebut nantinya, lanjut Aziz, DPR juga meminta pemda jeli terhadap kebutuhan guru, khususnya yang berada di daerah terpencil maupun perbatasan wilayah RI.

"Jangan hanya fokus di pusat kota. Kebutuhan utama adalah tenaga pendidi di wilayah terpencil, sehingga ada pemerataan, kesetaraan, dan keseimbangan," ujarnya.

Politisi Partai Golkar itu pun meminta, pemerintah pusat dan daerah meningkatkan layanan posko pengaduan di setiap kementerian atau lembaga serta pemerintah daerah.

Hal itu penting agar masyarakat dapat menerima informasi yang utuh terkait rekrutmen.

"Sekali lagi, informasi rekrutmen ini jangan sampai bias, sebarkan. Sampaikan ke publik secara utuh. Ingat bahwa kebutuhan guru sangat mendesak," tegasnya menyikapi polemik yang muncul.

Baca juga: Saat DPR Desak Pengembangan Vaksin Nusantara Dilanjutkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya
Buka Forum Bakohumas, Cucun Ahmad Tegaskan Pentingnya Partisipasi Publik di DPR
Buka Forum Bakohumas, Cucun Ahmad Tegaskan Pentingnya Partisipasi Publik di DPR
Nasional
Hasto Baca Pledoi, Ungkit PDIP Menang Pemilu 3 Kali Berturut-turut
Hasto Baca Pledoi, Ungkit PDIP Menang Pemilu 3 Kali Berturut-turut
Nasional
Maruarar Akui Ide Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Kurang Tepat: Mohon Maaf, Saya Cabut Ide Itu
Maruarar Akui Ide Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Kurang Tepat: Mohon Maaf, Saya Cabut Ide Itu
Nasional
Pakai Rompi Tahanan dan Tangan Diborgol, Hasto Tiup Kue Ulang Tahun
Pakai Rompi Tahanan dan Tangan Diborgol, Hasto Tiup Kue Ulang Tahun
Nasional
Maruarar Sirait Batalkan Wacana Rumah Subsidi 18 Meter Persegi
Maruarar Sirait Batalkan Wacana Rumah Subsidi 18 Meter Persegi
Nasional
Wakil Ketua KPK Sebut Ridwan Kamil Pernah Dipanggil Terkait Kasus Bank BJB
Wakil Ketua KPK Sebut Ridwan Kamil Pernah Dipanggil Terkait Kasus Bank BJB
Nasional
Kenapa KPK Periksa Khofifah di Jatim sedangkan Eks Ketua DPRD di Jakarta?
Kenapa KPK Periksa Khofifah di Jatim sedangkan Eks Ketua DPRD di Jakarta?
Nasional
Tri Tito Karnavan Apresiasi Kesuksesan Rakernas X PKK, Hasil Rumusan Akan Disampaikan ke Mendagri
Tri Tito Karnavan Apresiasi Kesuksesan Rakernas X PKK, Hasil Rumusan Akan Disampaikan ke Mendagri
Nasional
Hasto: Kepentingan Politik Penguasa Mendaur Ulang Kasus Harun Masiku
Hasto: Kepentingan Politik Penguasa Mendaur Ulang Kasus Harun Masiku
Nasional
Hasto: Proses Hukum yang Saya Alami Akibat Terlalu Kritis pada Putusan MK dan Pemecatan Jokowi
Hasto: Proses Hukum yang Saya Alami Akibat Terlalu Kritis pada Putusan MK dan Pemecatan Jokowi
Nasional
Baca Pledoi, Hasto Ungkit Dirinya Tolak Masa Jabatan Presiden 3 Periode
Baca Pledoi, Hasto Ungkit Dirinya Tolak Masa Jabatan Presiden 3 Periode
Nasional
Menag Sebut Banyak Perusahaan Ajak Kerja Sama Selenggarakan Haji Jalur Laut
Menag Sebut Banyak Perusahaan Ajak Kerja Sama Selenggarakan Haji Jalur Laut
Nasional
Ketua KPK Jawab Peluang Panggil Bobby Nasution di Kasus Korupsi Proyek Jalan Sumut
Ketua KPK Jawab Peluang Panggil Bobby Nasution di Kasus Korupsi Proyek Jalan Sumut
Nasional
Wacana Haji Lewat Jalur Laut, Menag: Kita Sudah Ada Pengalaman Sebelumnya
Wacana Haji Lewat Jalur Laut, Menag: Kita Sudah Ada Pengalaman Sebelumnya
Nasional
Hasto Heran Disalahkan KPK karena Penyidik Gagal Temukan Hp
Hasto Heran Disalahkan KPK karena Penyidik Gagal Temukan Hp
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau