Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tahun Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan dan Misteri Sang Dalang

Kompas.com - 12/04/2021, 11:11 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pada empat tahun lalu, tepatnya 11 April 2017, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tak pernah menyangka akan mengalami pengalaman pahit dalam hidupnya, yakni disiram air keras tepat di wajahnya. Peristiwa tersebut berimbas pada kebutaan di mata kiri Novel.

Di pagi yang tenang itu, mulanya Novel berjalan dengan santai berjalan menuju masjid yang hanya berjarak 50 meter dari rumahnya untuk menunaikan shalat Subuh berjamaah.

Suasana terasa normal, jalanan di sekitar hanya dilalui oleh orang yang ingin pergi ke masjid. Orang yang hadir di masjid terdiri dari warga sekitar yang sebagian diantaranya dikenali Novel.

Baca juga: Novel Baswedan Harap Kasusnya Bisa Diusut Lebih Jauh, Ini Kata Polri

Setelah selesai shalat, Novel langsung kembali ke rumahnya dengan berjalan kaki. Di tengah perjalanan ia mendengar sebuah sepeda motor berjalan dengan sangat lambat.

"Saat di pertigaan saya tidak mendengar suara motor, saat di jalan ke rumah saya, saya mendengar," kata Novel dalam persidangan yang dipantau dari akun YouTube PN Jakarta Utara, Kamis (30/4/2020).

Saat motor mendekat, Novel menolehkan wajahnya ke kanan, sesuai arah datangnya suara. Namun, belum sempat ia menengok dan mengenali wajah si pengendara, muka Novel sudah keburu disiram air keras.

Setelah menyiram wajah Novel, kedua terdakwa langsung meninggalkan lokasi demgan cepat mengendarai sepeda motor matic.

Ketika disiram air keras tersebut, Novel merasakan wajahnya begitu panas seperti terbakar. Pandangan matanya waktu itu juga sangat buram.

Baca juga: Novel Baswedan Berharap Kapolri Baru Bisa Usut Lebih Jauh Kasus Penyiraman Kepadanya

Awalnya ia berusaha mencari sumber air untuk menyiram wajah di sebuah rumah paling dekat di tempat kejadian. Akan tetapi ia mengurungkan niatnya, lalu berputar kearah masjid untuk menjangkau tempat wudhu.

Saking buramnya, Novel sampai menabrak batang pohon lalu terjatuh. Ia pun berteriak kencang karena tak kuasa menahan sakitnya luka bakar yang terasa di wajah.

Mendengar teriakan Novel, warga yang ikut shalat subuh langsung mendatangi dan membantunya kembali ke masjid.

Di sana, Novel berulang kali membasuh wajahnya dengan air untuk membersihkan paparan air keras di wajahnya. Setelah itu, tetangga Novel berinisiatif mengambil mobil dan membawanya ke Rumah Sakit Mitra Keluarga untuk mendapatkan perawatan.

Dirawat di Singapura

Setelah dirawat di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Novel sempat dirujuk ke RS Jakarta Eye Center, Menteng, Jakarta.

Baca juga: Meski Tangkap Menteri, Novel Baswedan: Pelemahan KPK Benar-benar Ada

Namun tak berselang lama, Novel diputuskan untuk menjalani perawatan matanya di Singapura, tepatnya di Singapore General Hospital.

“Hari ini kami sudah konsultasi dengan para dokter, mungkin untuk mendapatkan terapi yang lebih baik kita merujuk Pak Novel ke Singapura. Mohon doanya agar kondisi beliau cepat kembali pulih,” kata Ketua KPK Agus Rahardjo di RS Jakarta Eye Center (12/4/2017).

Halaman:
Komentar
air kerasnya bagus jd mukanya ga sampe rusak


Terkini Lainnya
Merdeka di 2025: Antara Kegelapan Bahasa dan Kecerahan Harapan
Merdeka di 2025: Antara Kegelapan Bahasa dan Kecerahan Harapan
Nasional
Menteri PPPA Usul Pendamping Haji Lansia Teken Perjanjian Tak Tinggalkan Jemaah
Menteri PPPA Usul Pendamping Haji Lansia Teken Perjanjian Tak Tinggalkan Jemaah
Nasional
Gempa M2,3 Guncang Cimahi, BMKG Ingatkan Bahaya Sesar Lembang
Gempa M2,3 Guncang Cimahi, BMKG Ingatkan Bahaya Sesar Lembang
Nasional
Menteri PPPA Minta Fasilitas untuk Jemaah Haji Perempuan Ditambah
Menteri PPPA Minta Fasilitas untuk Jemaah Haji Perempuan Ditambah
Nasional
Peringati HUT Ke-80 RI, Kemendagri Gelar Seminar Nasional Perkuat Kinerja
Peringati HUT Ke-80 RI, Kemendagri Gelar Seminar Nasional Perkuat Kinerja
Nasional
Wakil Ketua DPR: Haji-Umrah dari Dulu Ada Saja Masalahnya
Wakil Ketua DPR: Haji-Umrah dari Dulu Ada Saja Masalahnya
Nasional
Kans BP Haji Diubah Jadi Kementerian Menguat
Kans BP Haji Diubah Jadi Kementerian Menguat
Nasional
Gus Ipul Sebut 165 Sekolah Rakyat Siap Tampung 16.000 Siswa Tahun Ini
Gus Ipul Sebut 165 Sekolah Rakyat Siap Tampung 16.000 Siswa Tahun Ini
Nasional
Soal Roblox, Menko PMK Sorot 'Screen Time' Anak hingga Belasan Jam
Soal Roblox, Menko PMK Sorot "Screen Time" Anak hingga Belasan Jam
Nasional
BGN Ungkap Dua Risiko dalam Program MBG, Keracunan dan Penyalahgunaan Anggaran
BGN Ungkap Dua Risiko dalam Program MBG, Keracunan dan Penyalahgunaan Anggaran
Nasional
Curhat Kepala Sekolah Rakyat di Papua ke Gus Ipul, Ingin OAP Lebih Dilibatkan
Curhat Kepala Sekolah Rakyat di Papua ke Gus Ipul, Ingin OAP Lebih Dilibatkan
Nasional
Dorong Stabilisasi Harga Beras, Sekjen Kemendagri Minta Pemda Dukung Perum Bulog Realisasikan Program SPHP
Dorong Stabilisasi Harga Beras, Sekjen Kemendagri Minta Pemda Dukung Perum Bulog Realisasikan Program SPHP
Nasional
PN Jaksel Tidak Dapat Terima Praperadilan Purnawirawan Leonardi di Kasus Korupsi Satelit Kemhan
PN Jaksel Tidak Dapat Terima Praperadilan Purnawirawan Leonardi di Kasus Korupsi Satelit Kemhan
Nasional
Silfester Matutina Belum Dieksekusi, Sahroni: Tangkap, Penjarain!
Silfester Matutina Belum Dieksekusi, Sahroni: Tangkap, Penjarain!
Nasional
Demokrat Dukung Anggaran MBG Rp 335 Triliun, tetapi Beri Catatan Ini
Demokrat Dukung Anggaran MBG Rp 335 Triliun, tetapi Beri Catatan Ini
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau