Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19 Ingatkan Konsekuensi Aksi May Day, KSPI Siap Ikuti Protokol Kesehatan

Kompas.com - 30/04/2021, 15:23 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Saiq Iqbal mengatakan, aksi May Day pada Sabtu (1/5/2021) akan dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan.

Iqbal memastikan setiap peserta buruh telah siap untuk melakukan rapid test antigen Covid-19, memakai masker, menjaga jarak, dan membawa hand sanitizer.

“Prinsipnya, aksi buruh akan dilakukan dengan mengikuti protokol Kesehatan,” kata Iqbal kepada Kompas.com, Jumat (30/4/2021).

Baca juga: Jelang May Day, Satgas Covid-19 Ingatkan Konsekuensi jika Terjadi Kerumunan

Terkait dengan potensi kerumunan dalam aksi May Day, Iqbal mengatakan kegiatan aksi akan dilakukan dengan jumlah massa yang terbatas dengan tetap menjaga jarak.

Menurut Iqbal, aksi May Day di masa pandemi ini akan berbeda dengan aksi tahun-tahun sebelumnya di mana massa aksi berkumpul dalam satu titik lokasi.

"Untuk menghindari kerumunan, aksi akan dilakukan dengan jumlah massa terbatas dan jaga jarak," ucapnya.

Tak hanya itu, Iqbal juga menyebut waktu kegiatan aksi May Day akan dibatasi hanya setengah hari.

Baca juga: Ini Dua Tuntutan Massa Buruh yang Bakal Gelar Aksi May Day

Ia mengatakan bahwa aksi hanya akan berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 13.00 WIB.

"Dari pukul 09.00 hingga kurang lebih 13.00 (WIB)," ujar dia.

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pun meminta masyarakat yang hendak melakukan aktivitas di Hari Buruh Internasional, Sabtu (1/5/2021), mempertimbangkan segala konsekuensi.

Ia mengingatkan bahwa kegiatan kerumunan di situasi pandemi berpotensi menularkan virus corona.

"Saya meminta kepada siapa pun yang ingin melakukan aktivitas Hari Buruh Internasional untuk betul-betul mempertimbangkan berbagai konsekuensi yang terjadi seperti potensi penularan Covid-19 yang dapat terjadi," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/4/2021).

Baca juga: Jelang Hari Buruh, Satgas dan Pemda Antisipasi Kerumunan

Wiku juga mengingatkan, kegiatan kerumunan yang melanggar aturan akan ditindak tegas oleh aparat keamanan. Apalagi, saat ini diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro yang membatasi sejumlah kegiatan.

Kendati demikian, Wiku menyebut, pihaknya bakal mengantisipasi kerumunan yang mungkin terjadi. Sejumlah fasilitas layanan kesehatan akan disiapkan untuk mencegah terjadinya penularan virus corona.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Komentar
gini dong.. dibolehin asal mematuhi prokes. btw, mudik kenapa tetep ngga boleh walau mematuhi prokes ya?


Terkini Lainnya
Ketika Gibran Menunduk untuk Jabat Tangan Try Sutrisno...
Ketika Gibran Menunduk untuk Jabat Tangan Try Sutrisno...
Nasional
Gibran Sowan ke Kediaman Try Sutrisno Jelang HUT Ke-80 RI
Gibran Sowan ke Kediaman Try Sutrisno Jelang HUT Ke-80 RI
Nasional
BPKN Minta LMKN Transparan soal Royalti Musik
BPKN Minta LMKN Transparan soal Royalti Musik
Nasional
Kemenhan Sebut Israel Buka Blokir untuk Pengiriman Bantuan ke Gaza
Kemenhan Sebut Israel Buka Blokir untuk Pengiriman Bantuan ke Gaza
Nasional
Sidang PK Silfester Matutina Digelar 20 Agustus, Kejagung: Eksekusi Tetap Jalan
Sidang PK Silfester Matutina Digelar 20 Agustus, Kejagung: Eksekusi Tetap Jalan
Nasional
Anggota DPR Usul Sejarah dan Sastra Jadi Mata Pelajaran Wajib di Sekolah
Anggota DPR Usul Sejarah dan Sastra Jadi Mata Pelajaran Wajib di Sekolah
Nasional
Kemhan RI Jamin Keamanan Airdrop Bantuan Gaza: Tak Akan Ada Warga Ketiban
Kemhan RI Jamin Keamanan Airdrop Bantuan Gaza: Tak Akan Ada Warga Ketiban
Nasional
Perintah Prabowo Bereskan Birokrasi Usai Dirut Agrinas Mundur akibat Rumitnya Birokrasi
Perintah Prabowo Bereskan Birokrasi Usai Dirut Agrinas Mundur akibat Rumitnya Birokrasi
Nasional
Indonesia Kirim 800 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Bakal Diterjunkan dari Udara
Indonesia Kirim 800 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Bakal Diterjunkan dari Udara
Nasional
10 Agen Travel Besar Diduga Terlibat Kasus Kuota Haji 2024
10 Agen Travel Besar Diduga Terlibat Kasus Kuota Haji 2024
Nasional
KPK Libatkan Ahli Hukum Usut Aturan Kuota Haji 2024
KPK Libatkan Ahli Hukum Usut Aturan Kuota Haji 2024
Nasional
KPK Duga Ratusan Agen Travel Terlibat di Kasus Kuota Haji
KPK Duga Ratusan Agen Travel Terlibat di Kasus Kuota Haji
Nasional
Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan Rumah di Wamena, Mendagri dan Menteri PKP Dialog dengan Masyarakat Setempat
Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan Rumah di Wamena, Mendagri dan Menteri PKP Dialog dengan Masyarakat Setempat
Nasional
Pertamina Optimalkan Pemanfaatkan Media Digital untuk Edukasi dan Transparansi Energi
Pertamina Optimalkan Pemanfaatkan Media Digital untuk Edukasi dan Transparansi Energi
Nasional
Saat Hakim MK Lihat Paradoks Nasib Guru: Ceboki Murid, Pensiun Lebih Cepat
Saat Hakim MK Lihat Paradoks Nasib Guru: Ceboki Murid, Pensiun Lebih Cepat
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau