Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Asrama Haji Pondok Gede Hanya Terima Pasien Covid-19 dengan Gejala Ringan hingga Sedang

Kompas.com - 12/07/2021, 16:24 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir mengatakan bahwa hanya pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang saja yang dapat dirawat di Rumah Sakit Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur.

Pasien dengan gejala berat atau kritis belum dapat ditangani di RS Asrama Haji lantaran fasilitasnya belum memadai.

"Jadi memang di sana kriterianya adalah sedang. Jadi kalau misalnya masuknya berat atau butuh ICU, di sana alatnya terbatas. Jadi kami cuma menerima pasien ringan-sedang saja. Kalau masuk kritis atau berat enggak bisa masuk ke sana. Karena kita fasilitasnya ya cuma sampai sedang aja," ujar Abdul Kadir saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/7/2021).

Baca juga: Ini Syarat Bagi Pasien Covid-19 yang Ingin Dirawat di RS Asrama Haji Pondok Gede

Dalam situs resmi Kemenag, Abdul Kadir mengatakan, untuk mendapatkan perawatan di RS Asrama Haji Pondok Gede, pasien Covid-19 terlebih dahulu harus mengisi aplikasi Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi Nasional atau Sisrutenas yang hanya dapat diakses oleh rumah sakit atau Puskesmas.

"Melalui aplikasi Sisrutenas yang diisi oleh rumah sakit atau puskesmas masyarakat bisa mendapatkan layanan rawat inap di Rumah Sakit Covid-19 di Asrama Haji Pondok Gede, melalui aplikasi ini nanti akan ada rujukan dan bisa dilihat riwayat dari pasien sehingga ketika dirujuk kesini pasien bisa mendapatkan penanganan yang sesuai," katanya.

Baca juga: Proses Alih Fungsi Asrama Haji Pondok Gede Jadi RS Darurat Covid-19 Berlangsung 5 Hari

Ada lima gedung yang disiapkan oleh RS Asrama Haji sebagai tempat perawatan pasien Covid-19. Di antaranya adalah gedung A, B, C, H, dan D5.

Kelima gedung tersebut dikelola oleh masing-masing manajemen yang merupakan extension atau perpanjangan dari beberapa rumah sakit seperti Gedung A dikelola oleh RS Dharmais.

Lalu gedung B RS Harapan Kita, gedung C Rumah Sakit Kota, gedung D RS Marzoeki Mahdi Bogor, dan gedung D5 RS Ibu dan Anak Bunda.

Baca juga: Kamis Pekan Ini, Jokowi Ingin Asrama Haji Pondok Gede Siap Dipakai untuk RS Darurat Covid-19

Kadir mengatakan, pihaknya mengoptimalkan seluruh gedung di asrama haji agar bisa melayani pasien Covid-19.

"Kita mengoptimalkan semua pelayanan seluruh gedung yang ada di asrama haji, menyiapkan tempat sebanyak-banyaknya, extension (perluasan) rumah sakit di bawah agar kita dapat memonitor secara langsung dan tentunya lebih terkoordinir," jelasnya.

RS Wisma Haji memiliki daya tampung 900 kamar. Rencananya, juga akan dibangun 50 kamar baru, sehingga nanti akan ada 950 tempat tidur tambahan.

Selain itu, di RS Asrama Haji, Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan tenaga kesehatan sebanyak 350 orang yang berasal dari seluruh daerah dengan 78 spesialis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Wakil Menteri PANRB: Keberadaan MPP Bandar Lampung Permudah Layanan untuk Masyarakat
Wakil Menteri PANRB: Keberadaan MPP Bandar Lampung Permudah Layanan untuk Masyarakat
Nasional
Kasus Beras Oplosan, Ini 6 Perusahaan yang Akan Dipanggil Kejagung
Kasus Beras Oplosan, Ini 6 Perusahaan yang Akan Dipanggil Kejagung
Nasional
Anggota DPR Golkar: Danantara Jangan Sampai Hanya Bagus di Awal
Anggota DPR Golkar: Danantara Jangan Sampai Hanya Bagus di Awal
Nasional
KPK Tahan 4 Tersangka Lagi Terkait Kasus Pemerasan Urus Izin TKA
KPK Tahan 4 Tersangka Lagi Terkait Kasus Pemerasan Urus Izin TKA
Nasional
Cerita Corsec Diminta Dirut ASDP Antar Emas ke Pejabat BUMN
Cerita Corsec Diminta Dirut ASDP Antar Emas ke Pejabat BUMN
Nasional
Kakak-Adik Gerindra dan PDI-P, Upaya “Balance of Power” Ala Prabowo
Kakak-Adik Gerindra dan PDI-P, Upaya “Balance of Power” Ala Prabowo
Nasional
TNI AL Siap Terlibat Produksi Obat Murah di Bawah Kemenhan
TNI AL Siap Terlibat Produksi Obat Murah di Bawah Kemenhan
Nasional
Kakak-Adik Gerindra dan PDI-P, Upaya “Balance of Power” Ala Prabowo
Kakak-Adik Gerindra dan PDI-P, Upaya “Balance of Power” Ala Prabowo
Nasional
Komitmen Pimpinan Kunci Pelayanan Publik Berdampak
Komitmen Pimpinan Kunci Pelayanan Publik Berdampak
Nasional
Timwas DPR Usul Bentuk Pansus Haji 2025 untuk Evaluasi Menyeluruh
Timwas DPR Usul Bentuk Pansus Haji 2025 untuk Evaluasi Menyeluruh
Nasional
Mahfud MD Curhat Ikut Kena Semprot Buntut MK Putuskan Pemilu Nasional-Daerah Dipisah
Mahfud MD Curhat Ikut Kena Semprot Buntut MK Putuskan Pemilu Nasional-Daerah Dipisah
Nasional
KSAL Tegaskan Eks Marinir Satria Arta Kumbara Sudah Dipecat karena Desersi
KSAL Tegaskan Eks Marinir Satria Arta Kumbara Sudah Dipecat karena Desersi
Nasional
Tb Hasanuddin: Deal Transfer Data Pribadi ke AS Berpotensi Langgar UU
Tb Hasanuddin: Deal Transfer Data Pribadi ke AS Berpotensi Langgar UU
Nasional
Wujudkan 'Zero Fatality' di Tempat Kerja, Pertamina Perkuat Kolaborasi dengan Mitra
Wujudkan "Zero Fatality" di Tempat Kerja, Pertamina Perkuat Kolaborasi dengan Mitra
Nasional
PDI-P Wanti-wanti Pemerintah soal Transfer Data ke AS: Kalau Bocor, Jual Rakyat Namanya
PDI-P Wanti-wanti Pemerintah soal Transfer Data ke AS: Kalau Bocor, Jual Rakyat Namanya
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau