Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Tempat Isolasi Terpusat Bentuk Antisipasi Terburuk yang Dialami Pasien Covid-19

Kompas.com - 25/07/2021, 11:43 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut keberadaan tempat isolasi terpusat merupakan bentuk antisipasi apabila terjadi kemungkinan terburuk yang dialami pasien Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Hadi saat meninjau isoter di rumah sakit lapangan khusus Covid-19 Bambanglipuro, Bantul, Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY), Sabtu (24/7/2021).

"Isoter ini untuk mengantisipasi jika terjadi kemungkinan terjelek maka semua sudah siap menampung lonjakan pasien Covid-19," ujar Hadi dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Baca juga: Panglima TNI Sebut Alat Kesehatan Disiapkan di Tempat Isolasi Terpusat Pasien Covid-19

Hadi mengatakan, isoter ini juga bertujuan untuk menampung pasien Covid19 dan memberikan pelayanan terbaik.

Contohnya dengan adanya tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang dilengkapi obat-obatan termasuk tabung oksigen.

Menurut Hadi, adanya tenaga kesehatan yang bertugas setiap hari di isoter akan dapat melayani pasien.

"Jadi selain untuk melayani pasien, isoter ini juga dapat memberikan obat untuk masyarakat yang sedang melaksanakan isolasi," ucapnya.

Baca juga: 3.127.826 Kasus Covid-19 RI dan Menanti Tanggung Jawab Negara atas Tingginya Angka Kematian Isolasi Mandiri...

Hadi berharap dengan adanya lokasi isoter di setiap wilayah dapat membantu pasien Covid-19.

"Selain isoter, TNI-Polri nantinya juga akan membantu pelaksanaan vaksinasi dan tracing secara terus menerus dan masif, sehingga kita bisa menekan angka kasus positif ketingkat paling rendah," kata dia.

Panglima TNI menambahkan bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Antara lain tracing kontak, vaksinasi dan pembagian obat.

"Tracing adalah kunci untuk memutus mata rantai penularan Covid-19," ucap Panglima.

Baca juga: Ribuan Orang Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Tanggung Jawab Negara Dinanti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
pengerahan fasilitas kesehatan oleh tni perlu disambut positif, meski agak terlambat. kasus covid-19 terus naik tajam. #jernihberkomentar.


Terkini Lainnya
Sekretaris Fraksi PDI-P di DPR Yakin Keadilan akan Berpihak pada Hasto 
Sekretaris Fraksi PDI-P di DPR Yakin Keadilan akan Berpihak pada Hasto 
Nasional
Kasus Pemerasan TKA, KPK Bakal Panggil Hanif Dhakiri dan Ida Fauziyah
Kasus Pemerasan TKA, KPK Bakal Panggil Hanif Dhakiri dan Ida Fauziyah
Nasional
PKS Targetkan Penambahan Kursi di DPR pada Pemilu 2029
PKS Targetkan Penambahan Kursi di DPR pada Pemilu 2029
Nasional
Dampingi Presiden, Kapolri Lapor Panen Raya Kuartal II Hasilkan 2,54 Juta Ton Jagung
Dampingi Presiden, Kapolri Lapor Panen Raya Kuartal II Hasilkan 2,54 Juta Ton Jagung
Nasional
Di ILC Ke-113, Wamenaker Paparkan 3 Strategi Konkret Atasi Dominasi Sektor Informal
Di ILC Ke-113, Wamenaker Paparkan 3 Strategi Konkret Atasi Dominasi Sektor Informal
Nasional
Prabowo Bertemu Wakil PM Australia di Kertanegara
Prabowo Bertemu Wakil PM Australia di Kertanegara
Nasional
Prabowo Datang ke GBK, Tonton Langsung Timnas Indonesia Vs China
Prabowo Datang ke GBK, Tonton Langsung Timnas Indonesia Vs China
Nasional
Kasus Korupsi Pertamina, Kejagung Terus Monitor Keberadaan Riza Chalid
Kasus Korupsi Pertamina, Kejagung Terus Monitor Keberadaan Riza Chalid
Nasional
PSE yang Terancam Diblokir Sudah Mulai Lakukan Registrasi Ulang
PSE yang Terancam Diblokir Sudah Mulai Lakukan Registrasi Ulang
Nasional
KPK Sebut Modus Pemerasan Izin TKA di Kemenaker Terjadi Sejak 2012
KPK Sebut Modus Pemerasan Izin TKA di Kemenaker Terjadi Sejak 2012
Nasional
Al Muzzammil Yusuf Bakal Boyong Pengurus Baru PKS Bertemu Prabowo
Al Muzzammil Yusuf Bakal Boyong Pengurus Baru PKS Bertemu Prabowo
Nasional
Soal Surat Usul Pemakzulan Gibran, HNW: Belum Dapat Undangan Membahasnya
Soal Surat Usul Pemakzulan Gibran, HNW: Belum Dapat Undangan Membahasnya
Nasional
Amnesty Desak Dedi Mulyadi Cabut Jam Malam Siswa karena Dinilai Diskriminatif
Amnesty Desak Dedi Mulyadi Cabut Jam Malam Siswa karena Dinilai Diskriminatif
Nasional
125 Jemaah Haji Indonesia Wafat, HNW Soroti Kurangnya Pendamping Haji
125 Jemaah Haji Indonesia Wafat, HNW Soroti Kurangnya Pendamping Haji
Nasional
Kejagung Cekal 3 Eks Stafsus Nadiem Usai Mangkir Diperiksa Kasus Korupsi Pengadaan Laptop
Kejagung Cekal 3 Eks Stafsus Nadiem Usai Mangkir Diperiksa Kasus Korupsi Pengadaan Laptop
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau