Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Kasus Covid-19 di Luar Jawa-Bali, Ini Saran Strategi dari Epidemiolog

Kompas.com - 08/08/2021, 15:28 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comEpidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menyarankan sejumlah strategi kepada pemerintah terkait penanganan lonjakan kasus Covid-19 di luar Jawa-Bali dalam dua pekan terakhir.

Menurut Dicky, pemerintah perlu memperkuat testing, pelacakan atau tracing, dan perawatan pasien (3T).

Kemudian, percepatan pelaksanaan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan. Ia mengatakan, masyarakat perlu lebih disiplin dalam menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta membatasi mobilisasi dan interaksi fisik.

Baca juga: 5 Provinsi Luar Jawa-Bali yang Disebut Jokowi Catatkan Lonjakan Covid-19

“Dari saat ini harus diperkuat 3T, 5M, dan vaksinasi. Trias strategi itulah yang harus dilakukan dengan kuat termasuk menyiapkan opsi PPKM serupa darurat ini,” kata Dicky kepada Kompas.com, Minggu (8/8/2021).

Dicky menegaskan, ketiga strategi itu masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Ia mengingatkan, daerah perlu belajar dari situasi lonjakan kasus yang terjadi di Pulau Jawa dan Bali.

Apabila daerah tidak bertindak aktif dalam penanganan pandemi Covid-19, maka, dampak kematian yang besar akan membayangi.

Terlebih, ia menuturkan, masih ada keterbatasan fasilitas kesehatan (faskes) hingga sumber daya manusia di wilayah tersebut.

“Itu berdampak lebih serius karena keterbatasan faskes, sistem kesehatan, SDM, dan sosial ekonomi mereka, dan bisa berpotensi terjadi kasus infeksinya lebih sedikit dan kematiannya lebih banyak,” ungkapnya.

Baca juga: Jokowi: Hati-hati, Lonjakan Covid-19 Bergeser ke Luar Jawa-Bali

Selain itu, Dicky menyarankan, implementasi pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diperpanjang.

Sebab, ia menilai, sedikit banyak PPKM berdampak positif mencegah terjadinya skenario terburuk dari lonjakan Covid-19 di Indonesia.

“Dan kalau bicara PPKM ya sebetulnya untuk Jawa sendiri, setidaknya untuk Jawa kalau bisa lebih satu minggu ditambah lagi itu akan sangat bagus ya,” ucap dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya, khususnya TNI-Polri, merespons lonjakan kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa-Bali dalam dua minggu terakhir.

Jokowi menyoroti lima provinsi dengan kenaikan kasus aktif paling tinggi per tanggal 5 Agustus 2021.

Kelima provinsi itu yakni Kalimantan Timur (22.529 kasus aktif), Sumatera Utara (21.876 kasus aktif), Papua (14.989 kasus aktif), Sumatera Barat (14.496 kasus aktif), dan Riau (13.958 kasus aktif).

"Saya perintahkan kepada Panglima TNI, Kapolri, untuk betul-betul mengingatkan selalu kepada Pangdam, Kapolda, dan Danrem, Dandim, Kapolres, untuk betul-betul secara cepat merespons dari angka-angka yang tadi saya sampaikan," kata Jokowi dalam siaran virtual, Sabtu (7/8/2021).

Baca juga: Jokowi: Stok Vaksin Jangan Dibiarkan Lebih dari 2 Hari, Langsung Suntikkan ke Warga

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ada yang Beda Saat Sidang Pleidoi Hasto, Polisi Sediakan 2 Unit X-Ray di PN Jakpus
Ada yang Beda Saat Sidang Pleidoi Hasto, Polisi Sediakan 2 Unit X-Ray di PN Jakpus
Nasional
LMKN Minta MK Tolak Uji Materi UU Hak Cipta yang Dilayangkan Ariel Dkk
LMKN Minta MK Tolak Uji Materi UU Hak Cipta yang Dilayangkan Ariel Dkk
Nasional
KPK Tahu Lokasi Harun Masiku, Hasto: Kenapa Tidak Ditangkap?
KPK Tahu Lokasi Harun Masiku, Hasto: Kenapa Tidak Ditangkap?
Nasional
Beberkan Rekayasa Hukum, Hasto: Surat Dakwaan dan Tuntutan Harus Batal demi Hukum
Beberkan Rekayasa Hukum, Hasto: Surat Dakwaan dan Tuntutan Harus Batal demi Hukum
Nasional
Lindungi Pemuda Kongo, TNI Bangun Lapangan Bola Standar Internasional
Lindungi Pemuda Kongo, TNI Bangun Lapangan Bola Standar Internasional
Nasional
Hasto: Semua Rencana Suap Dirancang Saeful Bahri, Donny, dan Didukung Harun Masiku
Hasto: Semua Rencana Suap Dirancang Saeful Bahri, Donny, dan Didukung Harun Masiku
Nasional
LMKN Sebut Konflik Penyanyi dan Pencipta Lagu karena Banyak EO Tak Mau Bayar Royalti
LMKN Sebut Konflik Penyanyi dan Pencipta Lagu karena Banyak EO Tak Mau Bayar Royalti
Nasional
Mensos: Jangan Sampai Ada Siswa Titipan Hasil KKN di Sekolah Rakyat
Mensos: Jangan Sampai Ada Siswa Titipan Hasil KKN di Sekolah Rakyat
Nasional
Kejagung Jadwalkan Ulang Pemeriksaan Nadiem Makarim
Kejagung Jadwalkan Ulang Pemeriksaan Nadiem Makarim
Nasional
Ada Panggilan Sayang dari Anak-anak Kongo untuk Prajurit TNI
Ada Panggilan Sayang dari Anak-anak Kongo untuk Prajurit TNI
Nasional
Kemendikdasmen Butuh Rp 183,4 Triliun untuk Gratiskan SD-SMP Seperti Putusan MK
Kemendikdasmen Butuh Rp 183,4 Triliun untuk Gratiskan SD-SMP Seperti Putusan MK
Nasional
Hasto Ungkit Kasus Gamma di Semarang, Sebut Ada Rekayasa Hukum dari Polisi
Hasto Ungkit Kasus Gamma di Semarang, Sebut Ada Rekayasa Hukum dari Polisi
Nasional
Hasto Singgung Rekayasa dan Akrobat Hukum dengan Dihadirkannya Penyidik KPK Jadi Saksi
Hasto Singgung Rekayasa dan Akrobat Hukum dengan Dihadirkannya Penyidik KPK Jadi Saksi
Nasional
Cerita Misi TNI di Kongo: Hubungkan Wilayah Terisolir hingga Gangguan Milisi
Cerita Misi TNI di Kongo: Hubungkan Wilayah Terisolir hingga Gangguan Milisi
Nasional
Zarof Ricar Kembali Jadi Tersangka, Terkait Pengurusan Perkara di PT DKI dan MA
Zarof Ricar Kembali Jadi Tersangka, Terkait Pengurusan Perkara di PT DKI dan MA
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau