Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3,83 Juta Kasus Covid-19 di Tanah Air dan Tingginya Angka Kematian

Kompas.com - 15/08/2021, 09:21 WIB
Tsarina Maharani,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama 30 hari berturut-turut, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai lebih dari 1.000 jiwa. Terhitung sejak 16 Juli sampai 14 Agustus 2021, kasus kematian yang dilaporkan pemerintah yaitu 46.174 jiwa.

Sementara itu, secara kumulatif, jumlah kasus kematian hingga 14 Agustus 2021 yaitu 116.366 jiwa setelah ada penambahan 1.270 kasus kematian pada kemarin.

Sebagai perbandingan, data perkembangan Covid-19 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, kematian akibat Covid-19 di Indonesia pada 13 Agustus 2021 merupakan yang tertinggi di dunia.

Kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia pada Jumat (13/8/2021) yaitu 1.432 jiwa. Kemudian, disusul Brasil dengan 975 kematian, Rusia dengan 815 kematian, Meksiko dengan 727 kematian, dan Amerika Serikat dengan 620 kematian.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Melandai, Beban RS dan Nakes Berkurang tapi Ingat Pandemi Belum Berakhir

Selama 30 hari terakhir, kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai puncaknya pada 27 Juli 2021. Pada hari itu, pemerintah melaporkan kasus kematian mencapai 2.069 jiwa.

Dikutip dari Kompas.id, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tingkat kematian karena Covid-19 di Indonesia termasuk sangat tinggi, bahkan melebihi India jika dilihat jumlah populasinya.

Tingkat kematian karena Covid-19 di Indonesia saat ini sudah mencapai 416 per 1 juta penduduk. Adapun tingkat kematian di India sebesar 308 per 1 juta penduduk.

"Pada waktu India sedang tinggi-tingginya kasus, jumlah kematian paling tinggi sekitar 5.000 sehari. Penduduk India empat kali Indonesia. Jadi, kalau jumlah kematian pada 10 Agustus adalah 2.000 orang, kalau dikali 4, angkanya menjadi 8.000," kata Tjandra.

Baca juga: Dalam 30 Hari Terakhir, Kasus Kematian Harian Akibat Covid-19 di Atas 1.000 Jiwa

Epidemiolog Indonesia di Griffith University Dicky Budiman mengatakan, kematian karena Covid-19 merupakan cerminan dari adanya persoalan sejak di level hulu hingga hilir.

Di tingkat hulu, risiko kematian akan meningkat seiring dengan kegagalan tes dan lacak yang menyebabkan kasus membesar dan keterlambatan isolasi atau perawatan.

Sementara di tingkat hilir, menurut Dicky, hal ini juga bisa terjadi karena masalah di dalam perawatan, termasuk keterbatasan obat-obatan, oksigen, dan tenaga kesehatan.

Untuk Covid-19, salah satu yang khas adalah tingginya kebutuhan oksigen dan risiko kematian pasien akan membesar jika terlambat pasokannya.

Baca juga: UPDATE 14 Agustus: 395.577 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

Hingga kemarin, kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 3.833.541 kasus. Total ini didapatkan setelah ada penambahan 28.598 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Kemudian, pasien Covid-19 sembuh bertambah 31.880 orang, sehingga totalnya menjadi 3.321.598 orang.

Pemerintah mencatat, ada 395.577 kasus aktif dan 302.433 kasus suspek Covid-19 di Tanah Air. Kemarin, pemerintah melaporkan memeriksa 222.582 spesimen dari 126.416 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com