Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sebut PAN Mendekat ke Pemerintah karena Sudah Tak Ada Amien Rais

Kompas.com - 27/08/2021, 06:10 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai saat ini Partai Amanat Nasional (PAN) mendekat ke pemerintah lantaran sudah tak ada lagi sosok sang pendiri, yakni Amien Rais, di dalamnya.

Qodari menilai sedianya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sudah terlihat memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo.

"Jadi Pak Zulkifli itu memang bahkan semenjak 2019 sebelum pilpres sebetulnya, menurut kabar memang merasa dekat dengan Pak Jokowi, tetapi waktu itu ada Pak Amien di internal PAN dan sangat berpengaruh,” ujar Qodari, dikutip dari Tribunnees.com, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Gerindra Tak Mau Beranda-andai Soal Reshuffle Setelah PAN Disebut Masuk Koalisi

Qodari menambahkan, untuk menghindari konflik dengan Amien Rais, Zulkifi mengalah demi menjaga kondusivitas internal partai. Sebab, saat itu tengah dihadapkan dengan pemilu dan dinilai dapat menurunkan semangat para calon anggota legislatif untuk berjuang.

“Demi menghindari konflik di internal PAN, saat yang tidak tepat, karena mau memasuki pemilu dan menurunkan semangat caleg, maka kemudian Pak Zulkifli mengalah,” ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, Kongres V PAN yang diselenggarakan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, kembali memunculkan Zulkifli Hasan sebagai ketua umum terpilih untuk periode 2020-2025.

Zulkifli Hasan kala itu terpilih dan menumbangkan Mulfachri Harahap sebagai calon ketua umum dan Hanafi Rais sebagai calon sekretaris jenderal yang didukung oleh Amien Rais.

Kekalahan itu membuat Amien Rais mundur dari PAN dan mendirikan partai baru bernama Partai Ummat.

Baca juga: Jika Kursi PAN untuk Koalisi Jokowi, Bagaimana Peluang Amendemen Konstitusi?

Qodari menegaskan, ketidakhadiran Amien Rais di dalam struktur PAN membuat Zulkifli Hasan menjadi lebih leluasa dan berani untuk menyatakan sikap mendukung pemerintah.

“Nah, sebetulnya ini menjadi variabel (individu) penjelas ya bahwa sebetulnya PAN itu dari dulu sudah mau bergabung dengan Pak Jokowi karena ada faktor Amien Rais, akhirnya baru terwujud sekarang," papar Qodari.

“Jadi kalau ditanya apa sebabnya kalau mau sangat telak, yaitu penyebabnya adalah karena Pak Amien Rais sudah tidak ada lagi di PAN," lanjut dia.

Seperti diketahui, Zulkifli Hasan hadir dalam pertemuan para pemimpin parpol pendukung pemerintah. 

Para pemimpin partai diterima oleh Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/8/2021).

Kehadiran PAN pun memunculkan pertanyaan lantaran sebelumnya partai tersebut bukan merupakan bagian dari partai koalisi pendukung pemerintah.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PAN Gabung Koalisi Jokowi, Qodari: Karena Sudah Tidak Ada Amien Rais

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
pan itu partai insklusif, partai kader dan partai visioner.yg dijual adalah gagasan partai brdasarkan garis perjuangan partai.jadi pan tdk butuh figur seseorang, mkanya ketika amin keluar dari partai, jajaran partai dari pusat sampe bawah teenang teenang saja bah.. gak ngaruh apapun..


Terkini Lainnya
Warga Miskin dan Miskin Ekstrem Terima Bansos Maksimal 5 Tahun
Warga Miskin dan Miskin Ekstrem Terima Bansos Maksimal 5 Tahun
Nasional
MK Tolak Uji Materi UU MD3 soal DPR Wajib Rapat di Gedung DPR
MK Tolak Uji Materi UU MD3 soal DPR Wajib Rapat di Gedung DPR
Nasional
Wamensos Ajak Pelaku Usaha Kucurkan CSR untuk Program Sekolah Rakyat
Wamensos Ajak Pelaku Usaha Kucurkan CSR untuk Program Sekolah Rakyat
Nasional
Kepala BNN: Angka Penyalahgunaan Narkoba Capai 3,3 Juta Jiwa di RI
Kepala BNN: Angka Penyalahgunaan Narkoba Capai 3,3 Juta Jiwa di RI
Nasional
Hasto Cerita Keributan Saat Diperiksa KPK, Tak Mau Ponsel Disita
Hasto Cerita Keributan Saat Diperiksa KPK, Tak Mau Ponsel Disita
Nasional
Kantor Bank BUMN Digeledah KPK Terkait Pengadaan Mesin EDC
Kantor Bank BUMN Digeledah KPK Terkait Pengadaan Mesin EDC
Nasional
Kepala BNN: Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba adalah Investasi
Kepala BNN: Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba adalah Investasi
Nasional
Sambut MK Soal Pemilu Nasional-Lokal, Perludem Dorong Revisi UU Pemilu
Sambut MK Soal Pemilu Nasional-Lokal, Perludem Dorong Revisi UU Pemilu
Nasional
MoU Penyadapan dengan 4 Provider Disoal, Kejagung Jamin Tak Sembarangan
MoU Penyadapan dengan 4 Provider Disoal, Kejagung Jamin Tak Sembarangan
Nasional
Awali Kepulangan Jemaah Haji Gelombang 2, 18 Kloter Segera Tiba di RI
Awali Kepulangan Jemaah Haji Gelombang 2, 18 Kloter Segera Tiba di RI
Nasional
Hadiri Retret di IPDN, Menteri PANRB Ajak Kepala Daerah Genjot Reformasi Birokrasi
Hadiri Retret di IPDN, Menteri PANRB Ajak Kepala Daerah Genjot Reformasi Birokrasi
Nasional
Diresmikan Prabowo, Pertamina Tingkatkan Produksi Minyak Blok Cepu hingga 30.000 Barel Per Hari
Diresmikan Prabowo, Pertamina Tingkatkan Produksi Minyak Blok Cepu hingga 30.000 Barel Per Hari
Nasional
Hasto: Ada Ancaman agar Saya Mundur dan Tak Depak Jokowi dari PDIP
Hasto: Ada Ancaman agar Saya Mundur dan Tak Depak Jokowi dari PDIP
Nasional
Kejagung Gandeng 'Provider' untuk Penyadapan, Puan Ingatkan Hak Privasi Warga
Kejagung Gandeng "Provider" untuk Penyadapan, Puan Ingatkan Hak Privasi Warga
Nasional
Kemenko PMK: Kita Harus Beralih dari Respons Bencana ke Antisipasi Bencana
Kemenko PMK: Kita Harus Beralih dari Respons Bencana ke Antisipasi Bencana
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau