Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah Ajak Semua Pihak Bersatu Hadapi Banyaknya Persoalan Bangsa

Kompas.com - 30/08/2021, 15:40 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir mengajak semua pihak untuk mengelola perbedaan dan bersatu untuk menghadapi permasalahan besar yang dihadapi bangsa Indonesia.

"Pada situasi yang krusial ini, diperlukan refleksi semua pihak bagaimana mengelola perbedaan untuk ditemukan titik temu dalam spirit persatuan Indonesia," ujar Haedar, dalam Pidato Kebangsaan dikutip dari kanal Youtube, TV MU Channel, Senin (30/8/2021).

Haedar mengungkapkan, sejumlah permasalahan yang mendera tubuh bangsa Indonesia saat ini meliputi, suasana keterbelahan sesama anak bangsa, radikalisme dan ekstremisme, serta adanya pro-kontra dalam ragam pandangan dan penyikapan.

Baca juga: PP Muhammadiyah: Covid-19 Bukan Hasil Konspirasi, tetapi Nyata

Kemudian, masalah korupsi, penanganan terhadap koruptor yang dianggap memanjakan, politik demokrasi transaksional, kesenjangan sosial, dan menguatnya oligarki politik dan ekonomi.

Selain itu, Haedar juga menilai, Indonesia saat ini tengah menghadapi permasalahan atas kehadiran media sosial yang memproduksi persoalan-persoalan baru, masalah utang negeri dan investasi asing, serta kehidupan kebangsaan yang cenderung semakin bebas dan liberal setelah 20 tahun reformasi.

Haedar juga menyoroti bahwa pandemi Covid-19 saat ini masih menjadi permasalahan besar yang dihadapi bangsa.

Baca juga: Gelontorkan Rp 1 Triliun untuk Penanganan Covid-19, Sekum Muhammadiyah: Kami Merasa Masih Kurang Berbuat

Menurutnya, pandemi tersebut juga telah menambah masalah kebangsaan semakin berat.

Kendati menaruh perhatian khusus terhadap sederet permasalahan tersebut, pihaknya mengaku tetap memberikan apresiasi atas kemajuan yang ada.

"Narasi masalah bangsa tersebut tentu tidak mengurangi apresiasi kami atas kemajuan yang telah dicapai dalam kehidupan kebangsaan dari periode ke periode," terang Haedar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
KPK Dalami Windy Idol Soal Pencucian Uang Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
KPK Dalami Windy Idol Soal Pencucian Uang Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
Nasional
Hasto Siapkan Pledoi Gunakan Teknologi AI, Klaim Jadi yang Pertama di Indonesia
Hasto Siapkan Pledoi Gunakan Teknologi AI, Klaim Jadi yang Pertama di Indonesia
Nasional
Laporan ICRJ: Kasus Pidana Mati 2024 Meningkat, 562 Tunggu Dieksekusi
Laporan ICRJ: Kasus Pidana Mati 2024 Meningkat, 562 Tunggu Dieksekusi
Nasional
TB Hasanuddin: Dalam Keadaan Perang, TNI Dapat Jadi Petani
TB Hasanuddin: Dalam Keadaan Perang, TNI Dapat Jadi Petani
Nasional
KPK Cecar Staf Ahli Menaker soal Uang Hasil Pemerasan Urus Izin TKA
KPK Cecar Staf Ahli Menaker soal Uang Hasil Pemerasan Urus Izin TKA
Nasional
'Meaningful Participation': Menjawab Ketegangan antara DPR dan MK
"Meaningful Participation": Menjawab Ketegangan antara DPR dan MK
Nasional
Duduk Perkara Konflik Partai Ummat dan Amien Rais: Dari Penundaan Rakernas hingga Perubahan AD/ART Sepihak
Duduk Perkara Konflik Partai Ummat dan Amien Rais: Dari Penundaan Rakernas hingga Perubahan AD/ART Sepihak
Nasional
Akhiri 2024 dengan Manis, Pelita Air Catat Laba dan Kinerja Positif
Akhiri 2024 dengan Manis, Pelita Air Catat Laba dan Kinerja Positif
Nasional
Habiburokhman Jawab Alasan RUU KUHAP Dibahas Cepat: Ini Emergency
Habiburokhman Jawab Alasan RUU KUHAP Dibahas Cepat: Ini Emergency
Nasional
Panglima: TNI Tidak Boleh Berpolitik Praktis, tapi Harus Tahu Politik Negara
Panglima: TNI Tidak Boleh Berpolitik Praktis, tapi Harus Tahu Politik Negara
Nasional
PPIH Siapkan Layanan Hotel hingga Konsumsi Bagi Jemaah yang Berangkat dari Mekkah ke Madinah
PPIH Siapkan Layanan Hotel hingga Konsumsi Bagi Jemaah yang Berangkat dari Mekkah ke Madinah
Nasional
Apa Tugas Satgas Saber Pungli? Dibentuk Jokowi, Dibubarkan Prabowo
Apa Tugas Satgas Saber Pungli? Dibentuk Jokowi, Dibubarkan Prabowo
Nasional
Gus Ipul ke Masyarakat yang Belum Dapat Bansos Tahap 2: Jika Benar, Tolong Disertai Bukti
Gus Ipul ke Masyarakat yang Belum Dapat Bansos Tahap 2: Jika Benar, Tolong Disertai Bukti
Nasional
Akankah Pemerkosaan Massal 1998 Masuk Sejarah Baru Versi Pemerintah?
Akankah Pemerkosaan Massal 1998 Masuk Sejarah Baru Versi Pemerintah?
Nasional
Gus Ipul Sebut Retreat Kepala Sekolah Rakyat Pindah ke Barak TNI Punya Manfaat Besar
Gus Ipul Sebut Retreat Kepala Sekolah Rakyat Pindah ke Barak TNI Punya Manfaat Besar
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau