Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Sebut Asesmen Nasional dan Penyederhanaan Kurikulum Diperlukan untuk Kejar Ketertinggalan Pendidikan

Kompas.com - 31/08/2021, 14:57 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan, Kebudayan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menegaskan asesmen nasional (AN) atau pengganti ujian nasional merupakan cara untuk mencari ketertinggalan Indonesia di sektor pendidikan.

Hal ini disampaikan Nadiem dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (31/8/2021).

“Tentunya Asesmen Nasional adalah bagian daripada kita mengetahui siapa yang paling ketinggalan. Jadi aggaran di situ untuk memastikan kita mengetahui sekolah yang paling ketinggalan,” kata Nadiem.

Lebih lanjut, Nadiem juga menyampaikan, penyempurnaan kurikulum menjadi cara selanjutnya untuk mengejar ketertinggalan yang ada di Tanah Air.

Ia mengatakan, tanpa penyederhanaan kurikulum, maka akan sulit bagi Indonesia untuk mengejar capaian literasi dan numerasi peserta didik.

Baca juga: Ikut AN 2021, Ini Tata Tertib Peserta Asesmen Nasional

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Ia menegaskan, penyederhanaan kurikulum menjadi salah satu fokus utama Kemendikbud Ristek dalam mengejar learning loss akibat pandemi Covid-19.

“Seluruh anggaran yang kita kerahkan untuk melaksanakan penyederhanaan dan penyempurnaan kurikulum, itu tentunya akan menjadi cara terpenting untuk bisa mengejar ketertinggalan kita di tahun depan,” ujarnya.

Selain itu, Nadiem mengatakan, masih banyak program-program terkait pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran hybrid yang akan masuk ke dalam anggaran Kemendikbud Ristek tahun 2022.

Nadiem mencontohkan, Program Kampus Mengajar merupakan salah satu upaya mengejar ketertinggalan.

Kemudian, kebijakan dana operasional sekolah (BOS) yang semakin memberikan fleksibilitas bagi sekolah.

Baca juga: 7 Fakta tentang Asesmen Nasional Pengganti Ujian Nasional 2021

“Jadinya masalah pandemi dan kembali ke sekolah sebenernya sudah dimasukkan dalam berbagai macam butir pendanaan yang sudah ada. Tapi beda-beda direktoratnya karena ada berbagai program,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Komisi X Pastikan Awasi Uji Publik Penulisan Ulang Sejarah
Komisi X Pastikan Awasi Uji Publik Penulisan Ulang Sejarah
Nasional
Koperasi Jadi Perwujudan Ekonomi Kerakyatan, Said Abdullah Dorong Badan Usaha Ini Berkontribusi bagi PDB
Koperasi Jadi Perwujudan Ekonomi Kerakyatan, Said Abdullah Dorong Badan Usaha Ini Berkontribusi bagi PDB
Nasional
Komnas Haji Sebut Ada Potensi Kuota Haji RI Bertambah, Jika Opsi Jalur Laut Dibuka
Komnas Haji Sebut Ada Potensi Kuota Haji RI Bertambah, Jika Opsi Jalur Laut Dibuka
Nasional
Komisi X Dukung Pembentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
Komisi X Dukung Pembentuk Tim Supervisi Penulisan Ulang Sejarah
Nasional
Ini Merek Beras Temuan Satgas Pangan yang Diduga Langgar Aturan Mutu dan Takaran
Ini Merek Beras Temuan Satgas Pangan yang Diduga Langgar Aturan Mutu dan Takaran
Nasional
Diperiksa Bareskrim, Japfa Group: Produksi dan Distribusi Beras Sesuai Standar Mutu dan Regulasi
Diperiksa Bareskrim, Japfa Group: Produksi dan Distribusi Beras Sesuai Standar Mutu dan Regulasi
Nasional
4 Perusahaan Beras Diperiksa Bareskrim, dari Japfa Group hingga Food Station Tjipinang
4 Perusahaan Beras Diperiksa Bareskrim, dari Japfa Group hingga Food Station Tjipinang
Nasional
Wacana Haji Lewat Jalur Laut, Komnas Haji: Banyak Aspek yang Dikaji, Tak Hanya Waktu dan Biaya
Wacana Haji Lewat Jalur Laut, Komnas Haji: Banyak Aspek yang Dikaji, Tak Hanya Waktu dan Biaya
Nasional
Pemerintah Akan Terbitkan Inpres Anti-kekerasan Perempuan dan Anak
Pemerintah Akan Terbitkan Inpres Anti-kekerasan Perempuan dan Anak
Nasional
Bapak dan Anak Jadi Tersangka Korupsi Pertamina, Apa Peran Riza Chalid dan Kerry Andrianto?
Bapak dan Anak Jadi Tersangka Korupsi Pertamina, Apa Peran Riza Chalid dan Kerry Andrianto?
Nasional
Dorong Kemandirian Masyarakat, Pertamina Bangun Kedai Kopi untuk Dikelola Sobat Disabilitas
Dorong Kemandirian Masyarakat, Pertamina Bangun Kedai Kopi untuk Dikelola Sobat Disabilitas
Nasional
BMKG Ungkap Baru 30 Persen Wilayah Indonesia yang Masuk Musim Kemarau
BMKG Ungkap Baru 30 Persen Wilayah Indonesia yang Masuk Musim Kemarau
Nasional
Progres Stasiun Jatake Capai 92,78 Persen, KAI Siap Hadirkan Transportasi Publik Terintegrasi di BSD
Progres Stasiun Jatake Capai 92,78 Persen, KAI Siap Hadirkan Transportasi Publik Terintegrasi di BSD
Nasional
Jalan Labirin Legal dan Ilegal: Sebuah Absurditas
Jalan Labirin Legal dan Ilegal: Sebuah Absurditas
Nasional
BMKG: Musim Kemarau Belum Dominan, Potensi Cuaca Ekstrem Mengintai di Berbagai Wilayah
BMKG: Musim Kemarau Belum Dominan, Potensi Cuaca Ekstrem Mengintai di Berbagai Wilayah
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau