Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Data E-HAC Lama Tak Terintegrasi dengan Server Data E-HAC PeduliLindungi

Kompas.com - 31/08/2021, 15:53 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anas Ma'ruf mengatakan, server data yang terdapat di aplikasi Electronic Health Alert (e-HAC) yang lama tidak terintegrasi dengan data e-HAC di aplikasi PeduliLindungi.

"Untuk data e-HAC yang lama tidak terhubung dengan data (e-HAC) yang ada di aplikasi PeduliLindungi," kata Anas dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Kemenkes RI, Selasa (31/8/2021).

Anas mengatakan, data pengguna di aplikasi PeduliLindungi sudah masuk dalam pusat data nasional, sehingga terjamin keamanannya dan didukung oleh Kemenkominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Baca juga: Ini Penjelasan Kemenkes soal Dugaan Kebocoran Data Pengguna E-HAC

Sementara itu, untuk kebocoran data pengguna di aplikasi e-HAC yang lama masih dilakukan investigasi dan membutuhkan audit forensik.

"Sedangkan (e-HAC) yang lama sedang dilakukan investigasi, kita lakukan upaya audit forensik kerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Kemenkes membenarkan adanya dugaan kebocoran data pengguna di aplikasi e-HAC.

Data pengguna yang bocor terjadi di aplikasi e-HAC yang lama dan sudah dinonaktifkan sejak Juli.

Saat ini, pemerintah beralih menggunakan e-HAC yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.


Baca juga: Data 1,3 Juta Pengguna Aplikasi e-HAC Diduga Bocor, Ini Kata Kemenkes

Anas mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah melakukan investigasi terkait kebocoran data pengguna e-HAC yang lama.

Ia menduga kebocoran data pengguna terdapat di pihak mitra dan saat ini tengah dilakukan pencegahan.

"Berikutnya, sebagai langkah mitigasi, maka e-HAC yang lama sudah dinonaktifkan dan saat ini e-HAC tetap dilakukan tetapi berada di dalam aplikasi PeduliLindungi. Sekali lagi e-HAC yang digunakan yang barada di dalam aplikasi PeduliLindungi," ujar Anas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Jika Kapolri Diganti, Prabowo Diharapkan Tunjuk Sosok yang Paham Dinamika Polri
Jika Kapolri Diganti, Prabowo Diharapkan Tunjuk Sosok yang Paham Dinamika Polri
Nasional
Jaksa Tilap Uang Korban Investasi Bodong, Atasan Bantah Tanda Tangan Dokumen Ganda
Jaksa Tilap Uang Korban Investasi Bodong, Atasan Bantah Tanda Tangan Dokumen Ganda
Nasional
Ini Ciri-ciri LSM Pengadu Domba yang Dimaksud Prabowo
Ini Ciri-ciri LSM Pengadu Domba yang Dimaksud Prabowo
Nasional
Dedi Mulyadi Bikin Kebijakan Masuk Sekolah Jam 6 Pagi, Wamen: Sholat Istikharah Dulu
Dedi Mulyadi Bikin Kebijakan Masuk Sekolah Jam 6 Pagi, Wamen: Sholat Istikharah Dulu
Nasional
Ditjen Pas Masih Buru 19 Napi Lapas Nabire yang Kabur
Ditjen Pas Masih Buru 19 Napi Lapas Nabire yang Kabur
Nasional
Rilis 5 Bantuan Tanpa Diskon Tarif Listrik, Istana: Itu Keputusan Pemerintah
Rilis 5 Bantuan Tanpa Diskon Tarif Listrik, Istana: Itu Keputusan Pemerintah
Nasional
Wamenag Ingatkan Petugas Menjelang Petugas Haji: Jaga Keikhlasan Melayani Tamu Allah
Wamenag Ingatkan Petugas Menjelang Petugas Haji: Jaga Keikhlasan Melayani Tamu Allah
Nasional
4 Jenderal Bintang Empat TNI Teken Surat Pemakzulan Gibran ke DPR, Tak Ada Nama Try Sutrisno
4 Jenderal Bintang Empat TNI Teken Surat Pemakzulan Gibran ke DPR, Tak Ada Nama Try Sutrisno
Nasional
Kemendikdasmen Masih Hitung Anggaran Usai MK Putuskan SD-SMP Swasta Gratis
Kemendikdasmen Masih Hitung Anggaran Usai MK Putuskan SD-SMP Swasta Gratis
Nasional
Perdana dalam Sejarah, Indonesia-Kanada Sepakati Kerja Sama Pengiriman PMI Tenaga Medis Jalur G to G
Perdana dalam Sejarah, Indonesia-Kanada Sepakati Kerja Sama Pengiriman PMI Tenaga Medis Jalur G to G
Nasional
Hadapi Kemarau 2025, Mendagri Ajak Pemda Gerak Cepat Wujudkan Swasembada Pangan
Hadapi Kemarau 2025, Mendagri Ajak Pemda Gerak Cepat Wujudkan Swasembada Pangan
Nasional
Profil Fachrul Razi, Eks Wakil Panglima TNI Dorong Pemakzulan Gibran
Profil Fachrul Razi, Eks Wakil Panglima TNI Dorong Pemakzulan Gibran
Nasional
PCO Soal Reshuffle Kabinet Prabowo: Mungkin Saja Terjadi
PCO Soal Reshuffle Kabinet Prabowo: Mungkin Saja Terjadi
Nasional
Kemenkes Catat 7 Kasus Covid-19 di Indonesia pada Mei 2025
Kemenkes Catat 7 Kasus Covid-19 di Indonesia pada Mei 2025
Nasional
Isu Reshuffle, Hasan Nasbi PCO: Prabowo Punya Penilaian
Isu Reshuffle, Hasan Nasbi PCO: Prabowo Punya Penilaian
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau