Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutasi di TNI, Marsda Gustaf Brugman Jabat Wakasau

Kompas.com - 16/09/2021, 15:26 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Personal Panglima TNI Marsda TNI A Gustaf Brugman dipromosikan menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) menggantikan Marsdya Fahru Zaini Isnanto yang segera memasuki masa pensiun.

Keputusan ini merupakan bagian dari mutasi dan promosi 150 Perwira Tinggi (Pati) TNI.

"Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, dari Wakasau menjadi Pati Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun), Marsda TNI A Gustaf Brugman, dari Aspers Panglima TNI menjadi Wakasau," ujar Kepala Bidang Penerangan Umum Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto, dalam keterangan tertulis, Kamis.

Baca juga: DPR Belum Terima Surpres soal Calon Panglima TNI, Dasco: Kita Tunggu Saja

Selain Wakasau, terdapat posisi strategis yang mengalami perubahan kepemimpinan.

Antara lain, Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat (Kapuskesad) Mayjen TNI Budiman dipercaya menjadi Kepala Pusat Kesehatan TNI menggantikan Mayjen TNI Tugas Ratmono yang segera memasuki masa pensiun.

Kemudian, Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI, Mayjen TNI Madsuni menjadi Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat).

Ia menggantikan Letjen TNI Tiopan Aritonang yang dipercaya menjadi Staf Khusus Panglima TNI.

Baca juga: Panglima TNI Mutasi-Promosi 150 Perwira Tinggi, Mayjen Budiman Jadi Kapuskes

Lalu, Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri Kodiklat Angkatan Darat Mayjen TNI Sulaiman Agusto menjadi Pangdam XII/Tangjungpura.

Sedangkan Pangdam XII/Tangjungpura sebelumnya, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menjadi Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kaskostrad).

Ia menggantikan Mayjen TNI Ainurrahman yang ditunjuk menjadi Asisten Operasi KSAD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com