Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oktober, Fitur PeduliLindungi Ada di Gojek, Tokopedia, hingga Jaki

Kompas.com - 24/09/2021, 21:09 WIB
Sania Mashabi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji mengatakan, Oktober nanti masyarakat bisa mengakses fitur aplikasi PeduliLindungi melalui platform digital lain.

Hal ini, kata dia, dilakukan untuk mengatasi keluhan masyarakat yang tidak bisa mengunduh aplikasi PeduliLindungi karena memori telepon pintarnya (smartphone) penuh.

"Kami saat ini sudah berkoordinasi, berkolaborasi dengan platform-platform digital seperti Gojek, Grab Tokopedia, Traveloka bahkan dengan Pemerintah Provinsi Jakarta yaitu dengan Jaki," kata Setiaji dalam diskusi daring, Jumat (24/9/2021)

Baca juga: KTP Dinilai Bisa Jadi Alternatif agar Warga Bisa Beraktivitas meski Tak Punya Aplikasi PeduliLindungi

"Jadi tidak harus menggunakan PeduliLindungi, tapi Anda bisa mendapatkan fitur-fitur yang ada di Peduli Lindungi," lanjut dia.

Sementara, Setiaji mengatakan, bagi warga yang tidak memiliki smartphone tetap bisa teridentifikasi statusnya saat ingin melakukan perjalanan dengan pesawat atau kereta api.

Identifikasi diketahui dari NIK saat penumpang memesan tiket. 

"Juga kalau naik kereta api bahkan itu sudah tervalidasi pada saat pesan tiket. Dan juga beberapa pesan tiket lain, kalau masuk tempat-tempat wisata itu sudah masuk datanya di dalam tiketnya," ujarnya.

"Sehingga tanpa menggunakan HP pun itu sudah bisa diidentifikasi bahwa yang bersangkutan sudah bebas ataupun sudah sehat, ataupun sudah memiliki vaksin dan ada hasil tesnya," lanjut dia.

Baca juga: Kemenkes: Hampir 9.000.000 Orang yang Gunakan PeduliLindungi

Sedangkan jika ada tempat yang belum terintegrasi dengan PeduliLindungi, tambah Setiaji, warga bisa melakukan pemeriksaan mandiri (self check) sebelum melakukan perjalanan.

"Sehingga itu tidak mencegah orang untuk melakukan perjalan," ucap Setiaji.

Adapun berdasarkan data dari Setiaji, sebanyak 9 juta orang sudah menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Sebanyak 48 juta orang di antaranya sudah melakukan unggahan dan pengguna bulanannya ada kurang lebih 55 juta orang.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Komentar
mantap.segalanya dipermudah.semoga indonesia sehat selalu.aamin#jernihberkomentar.


Terkini Lainnya
Prabowo Dapat 3 Kali 'Standing Applause' dan Berkali-kali Tepuk Tangan Saat Perdana Pidato Kenegaraan
Prabowo Dapat 3 Kali "Standing Applause" dan Berkali-kali Tepuk Tangan Saat Perdana Pidato Kenegaraan
Nasional
Indonesia Tak Belajar dari Pati: Pemotongan Anggaran Berlanjut di 2026
Indonesia Tak Belajar dari Pati: Pemotongan Anggaran Berlanjut di 2026
Nasional
Penguasaan Kembali Lahan Sawit Harus Disertai Verifikasi Lapangan
Penguasaan Kembali Lahan Sawit Harus Disertai Verifikasi Lapangan
Nasional
Prabowo: Pajak Instrumen untuk Keadilan, yang Kaya Bayar Pajak, yang Tak Mampu Dibantu
Prabowo: Pajak Instrumen untuk Keadilan, yang Kaya Bayar Pajak, yang Tak Mampu Dibantu
Nasional
Ketua DPD soal Ricuh Kasus Bupati Pati: Pejabat Publik Harus Punya Sensitivitas Tinggi
Ketua DPD soal Ricuh Kasus Bupati Pati: Pejabat Publik Harus Punya Sensitivitas Tinggi
Nasional
Hasto Terima Koin Patungan Simpatisan PDI-P Sehari Usai Dilantik Jadi Sekjen
Hasto Terima Koin Patungan Simpatisan PDI-P Sehari Usai Dilantik Jadi Sekjen
Nasional
Puan Sebut Hasto Belum Dapat Tugas Khusus dari Megawati Usai Kembali Jadi Sekjen PDI-P
Puan Sebut Hasto Belum Dapat Tugas Khusus dari Megawati Usai Kembali Jadi Sekjen PDI-P
Nasional
Mensesneg soal Pidato Kenegaraan Perdana Prabowo: Hasil Kinerja Pemerintahan Hampir 300 Hari
Mensesneg soal Pidato Kenegaraan Perdana Prabowo: Hasil Kinerja Pemerintahan Hampir 300 Hari
Nasional
Cak Imin Puji RAPBN Prabowo: Model Terobosan Baru
Cak Imin Puji RAPBN Prabowo: Model Terobosan Baru
Nasional
Mengudara di Langit Monas Saat HUT Ke-80 RI, Gedung Tinggi Jadi Tantangan 'The Jupiters'
Mengudara di Langit Monas Saat HUT Ke-80 RI, Gedung Tinggi Jadi Tantangan "The Jupiters"
Nasional
Istri Munir soal Penulisan Ulang Sejarah dan Legitimasi Gelar Pahlawan Soeharto
Istri Munir soal Penulisan Ulang Sejarah dan Legitimasi Gelar Pahlawan Soeharto
Nasional
Penulisan Ulang Sejarah, Ketua TPGF 98: Pemerintah Jadikan Sebagai 'Alat'
Penulisan Ulang Sejarah, Ketua TPGF 98: Pemerintah Jadikan Sebagai "Alat"
Nasional
Mulan Jameela Puji Pidato Kenegaraan Prabowo, Komprehensif dan Detail
Mulan Jameela Puji Pidato Kenegaraan Prabowo, Komprehensif dan Detail
Nasional
Pertahanan Semesta Prioritas RAPBN 2026, Prabowo: Kita Mau Damai tapi Lebih Cinta Kemerdekaan
Pertahanan Semesta Prioritas RAPBN 2026, Prabowo: Kita Mau Damai tapi Lebih Cinta Kemerdekaan
Nasional
Target RAPBN Tinggi, Said Abdullah: Pemerintah Harus Hati-hati dengan Pajak karena Sensitif
Target RAPBN Tinggi, Said Abdullah: Pemerintah Harus Hati-hati dengan Pajak karena Sensitif
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau