Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Jenderal Andika Jadi Calon Panglima TNI, dari Hendropriyono ke Istana hingga Antar Jokowi

Kompas.com - 03/11/2021, 13:14 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menjatuhkan pilihannya kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa untuk menjadi panglima TNI berikutnya.

Hal itu diketahui setelah Jokowi mengirim surat presiden (surpres) kepada DPR, Rabu (3/11/2021). Surpres ini berisikan nama Andika sebagai pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Surpres ini dikirimkan melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno yang diterima langsung Ketua DPR Puan Maharani.

"Karena itu, pada hari ini melalui Pak Mensesneg, Presiden telah menyampaikan surat presiden mengenai usulan calon panglima TNI kepada DPR RI atas nama Jenderal TNI Andika Prakasa," kata Puan, Rabu.

Hendropriyono dan kode antar Jokowi

Jauh sebelum surpres ini keluar, publik telah lama berspekulasi bahwa Andika akan menjadi panglima TNI berikutnya.

Spekulasi itu, misalnya, ketika Jokowi menerima kunjungan ayah mertuanya yang juga mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono di Istana Negara, Jakarta, 7 Mei 2021.

Pertemuan ini diketahui setelah putra Hendropriyono, Diaz Hendropriyono, mengunggah momen pertemuan sang ayah dengan Jokowi di media sosial. Pihak istana mengeklaim pertemuan itu sekadar silaturahmi.

Baca juga: Profil Jenderal Andika Perkasa yang Dipilih Jokowi Jadi Calon Panglima TNI

Akan tetapi, tak sedikit pula pihak yang mengaitkan pertemuan antara Jokowi dan Hendropriyono berkaitan dengan dorongan Andika untuk menjadi panglima TNI berikutnya.

Selain itu, kode yang juga dibahas publik bahwa Jokowi akan menunjuk Andika menjadi panglima TNI ketika momen keduanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (29/11/2021).

Saat itu, Andika mengantarkan Jokowi yang akan mengikuti kegiatan KTT G20 di Roma, Italia.

Momen kebersamaan ini pun dinterpretasikan oleh sejumlah kalangan sebagai sebuah sinyal bahwa Jokowi akan menjatuhkan pilihannya kepada Andika, walaupun pada kenyataannya Hadi memang berhalangan hadir dan menunjuk Andika untuk mengantarkan Jokowi.

Selain itu, sinyal penunjukan Andika jadi panglima TNI juga terjadi ketika dirinya menerima kunjungan Pratikno di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta, pada awal Oktober 2021.

Dalam tayangan video di kanal YouTube TNI AD, keduanya mengaku hanya berbincang mengenai hasil renovasi Markas TNI Angkatan Darat. Terlepas dari isi perbincangan tersebut, pertemuan keduanya juga dikaitkan dengan perjalanan karier kemiliteran Andika ke depan.

Mentereng di era Jokowi

Pria kelahiran Bandung, 21 Desember 1964, ini merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1987. Setelah lulus dari Akmil, Andika langsung bergabung dengan jajaran korps baret merah, Kopassus.

Kariernya dimulai sebagai komandan peleton hingga berangsur-angsur naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991), Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).

Baca juga: Alasan Jokowi Usulkan Andika Perkasa Jadi Panglima TNI Menurut Mensesneg

Halaman:
Komentar
jend.tni andika pensiun di 2022, berarti ada peluang perpanjangan usia pensiun 2 x 1 tahun, utk menjaga stabilitas 2024. penting pula melihat konflik papua yg semakin panas utk menuju papua damai dan tenteram.


Terkini Lainnya
Anggota DPR Minta Penertiban TN Tesso Nilo Tak Tebang Pilih Termasuk ke Sawit
Anggota DPR Minta Penertiban TN Tesso Nilo Tak Tebang Pilih Termasuk ke Sawit
Nasional
5 Pulau Dijual Online, Wamendagri Tegaskan Privatisasi Pulau Hanya 70 Persen
5 Pulau Dijual Online, Wamendagri Tegaskan Privatisasi Pulau Hanya 70 Persen
Nasional
Hakim Efendi Menangis Dilantik Jadi Wakil Ketua PN Jakpus
Hakim Efendi Menangis Dilantik Jadi Wakil Ketua PN Jakpus
Nasional
Megawati dan Puan Temui Istri Hoegeng, Beri Hadiah Ultah 100 Tahun
Megawati dan Puan Temui Istri Hoegeng, Beri Hadiah Ultah 100 Tahun
Nasional
Wamendagri Sebut Ada 43 Pulau di Indonesia yang Masih Dalam Sengketa Batas Wilayah
Wamendagri Sebut Ada 43 Pulau di Indonesia yang Masih Dalam Sengketa Batas Wilayah
Nasional
Klaim Terbukanya 1,5 Juta Lapangan Pekerjaan dari 30.000 Dapur MBG
Klaim Terbukanya 1,5 Juta Lapangan Pekerjaan dari 30.000 Dapur MBG
Nasional
Prabowo Dimbau Manfaatkan Forum Internasional untuk Suarakan Perdamaian Dunia
Prabowo Dimbau Manfaatkan Forum Internasional untuk Suarakan Perdamaian Dunia
Nasional
Panen Raya Tebu di Banyuwangi, Wapres Gibran Serahkan Pompa Air hingga 100 Ton Bibit Tebu
Panen Raya Tebu di Banyuwangi, Wapres Gibran Serahkan Pompa Air hingga 100 Ton Bibit Tebu
Nasional
Serangan AS ke Iran Tambah Kekacauan, Indonesia Didorong Suarakan Perdamaian
Serangan AS ke Iran Tambah Kekacauan, Indonesia Didorong Suarakan Perdamaian
Nasional
Wamendagri Klaim Biaya Retreat Gelombang Kedua Kurang dari Rp 500 Juta
Wamendagri Klaim Biaya Retreat Gelombang Kedua Kurang dari Rp 500 Juta
Nasional
Kaesang Daftar Caketum PSI, Pengamat: Sudah Dipastikan Pemenangnya
Kaesang Daftar Caketum PSI, Pengamat: Sudah Dipastikan Pemenangnya
Nasional
Menteri Hukum: DIM RUU KUHAP Belum Diserahkan ke DPR, Baru Diparaf Hari Ini
Menteri Hukum: DIM RUU KUHAP Belum Diserahkan ke DPR, Baru Diparaf Hari Ini
Nasional
BUMDes Bisa Untung Rp Miliar Per Tahun, Wakil Ketua DPR Ajak Desa Manfaatkan Koperasi Merah Putih
BUMDes Bisa Untung Rp Miliar Per Tahun, Wakil Ketua DPR Ajak Desa Manfaatkan Koperasi Merah Putih
Nasional
DPR-Pemerintah Kompak Sebut UU TNI Sudah Sesuai UUD 1945
DPR-Pemerintah Kompak Sebut UU TNI Sudah Sesuai UUD 1945
Nasional
Eks Menpan-RB : Polisi yang Punya Rekam Jejak Buruk Jangan Diberi Jabatan Strategis
Eks Menpan-RB : Polisi yang Punya Rekam Jejak Buruk Jangan Diberi Jabatan Strategis
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau