Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Melonjak di Eropa, Bagaimana Potensi Ledakan Kasus di Indonesia?

Kompas.com - 20/11/2021, 18:28 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian negara di benua Eropa tengah diamuk lonjakan kasus Covid-19. Beberapa negara, seperti Jerman dan Austria, akan mulai menerapkan kebijakan lockdown.

Lantas, bagaimana potensi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia?

Ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University Dicky Budiman mengatakan, merujuk pada kondisi di Eropa saat ini, bukan tak mungkin lonjakan kasus Covid-19 seperti yang dialami sebagian negara di Eropa dapat terjadi di Indonesia.

"Artinya ada potensinya, ini kaitannya dengan gelombang ketiga, kalau melihat dari yang sudah-sudah, Eropa misalnya November sudah meledak. Kita (Indonesia) 3-4 bulan setelah Eropa, ini memang enggak selalu begitu tapi bisa jadi rujukan," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/11/2021).

Baca juga: Satgas Covid-19 Paparkan 4 Indikator Pemicu Lonjakan Kasus

Dicky mengatakan, potensi munculnya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia cukup besar apabila merujuk pada lonjakan kasus di Eropa.

Padahal, cakupan vaksinasi negara-negara di Eropa lebih tinggi dibandingkan Indonesia.

Oleh karenanya, ia mendorong percepatan laju vaksinasi hingga 90 persen dari total populasi penduduk.

"Target kita harus ditujukan dari setidaknya 80-90 persen, bahkan lebih kalau bisa," ujarnya.

Dicky juga mengingatkan penurunan imunitas setelah 6 bulan seseorang menerima vaksinasi Covid-19.

Oleh karenanya, ia mendukung pemerintah melaksanakan vaksinasi dosis ketiga atau booster vaksin.

Baca juga: Lonjakan Covid-19 di Depok, 84 Kasus Berasal dari Klaster PTM Terbatas

"Dan beberapa negara maju melihat definisi akan merevisi (definisi) vaksinasi penuh akan terdiri dari 3 dosis dan ini akan sangat besar diadopsi secara global," ucapnya.

Lebih lanjut, Dicky menambahkan, untuk mencegah lonjakan kasus, vaksinasi Covid-19 harus bersamaan dengan penguatan pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment) serta protokol kesehatan.

"Kita tahu apa yang menjadi upaya bersama dari 3T dan vaksinasi tidak bisa tidak dikombinasi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Ramai-ramai ART Sampaikan Keluh Kesah ke DPR demi Hak di UU PPRT...
Ramai-ramai ART Sampaikan Keluh Kesah ke DPR demi Hak di UU PPRT...
Nasional
KPK: Gratifikasi Eks Sekjen MPR Terkait Pengadaan Jasa Ekspedisi
KPK: Gratifikasi Eks Sekjen MPR Terkait Pengadaan Jasa Ekspedisi
Nasional
Soroti RUU KUHAP, Ketua KPK: Upaya Paksa Tindak Pidana Korupsi Jangan Dikoordinir Pihak Lain
Soroti RUU KUHAP, Ketua KPK: Upaya Paksa Tindak Pidana Korupsi Jangan Dikoordinir Pihak Lain
Nasional
Ketua KPK Minta Pembahasan RUU KUHAP Dilakukan secara Terbuka dan Partisipatif
Ketua KPK Minta Pembahasan RUU KUHAP Dilakukan secara Terbuka dan Partisipatif
Nasional
Kasus Gratifikasi Katalis Pertamina yang Seret Nama Mantan Suami Olla Ramlan
Kasus Gratifikasi Katalis Pertamina yang Seret Nama Mantan Suami Olla Ramlan
Nasional
Rangkap Jabatan Wakil Menteri: Menabrak Etika, Merusak Tata Kelola
Rangkap Jabatan Wakil Menteri: Menabrak Etika, Merusak Tata Kelola
Nasional
Tom Lembong Hadapi Vonis Kasus Impor Gula Hari Ini
Tom Lembong Hadapi Vonis Kasus Impor Gula Hari Ini
Nasional
Cerita Pegawai BUMN Dipermalukan Dirut Karena Keukeuh Sesuai Aturan
Cerita Pegawai BUMN Dipermalukan Dirut Karena Keukeuh Sesuai Aturan
Nasional
Cerita Pegawai Perusahaan BUMN Disebut Bodoh oleh Atasan karena Susun Daftar Risiko Tinggi
Cerita Pegawai Perusahaan BUMN Disebut Bodoh oleh Atasan karena Susun Daftar Risiko Tinggi
Nasional
KPK Selidiki Dugaan Korupsi Pengadaan Makanan Tambahan Balita dan Ibu Hamil di Kemenkes
KPK Selidiki Dugaan Korupsi Pengadaan Makanan Tambahan Balita dan Ibu Hamil di Kemenkes
Nasional
Riza Chalid Disebut Terbang dari Soetta ke Malaysia Februari 2025, Masuk Singapura Agustus 2024
Riza Chalid Disebut Terbang dari Soetta ke Malaysia Februari 2025, Masuk Singapura Agustus 2024
Nasional
KPK Sita 13 Kendaraan dan 26 Tanah dari Pegawai Kemenaker Tersangka Kasus Pemerasan TKA
KPK Sita 13 Kendaraan dan 26 Tanah dari Pegawai Kemenaker Tersangka Kasus Pemerasan TKA
Nasional
Ketua KPK: RUU KUHAP Berpotensi Kurangi Tugas dan Fungsi Pemberantasan Korupsi
Ketua KPK: RUU KUHAP Berpotensi Kurangi Tugas dan Fungsi Pemberantasan Korupsi
Nasional
KPK Tak Dilibatkan dalam Pembahasan DIM RUU KUHAP Pemerintah
KPK Tak Dilibatkan dalam Pembahasan DIM RUU KUHAP Pemerintah
Nasional
Komisaris Tolak Alasan Dirut BUMN Akuisisi Perusahaan karena Anak Pemiliknya Meninggal
Komisaris Tolak Alasan Dirut BUMN Akuisisi Perusahaan karena Anak Pemiliknya Meninggal
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Israel Gempur Suriah, Warga Druze Nekat Tembus Perbatasan, Netanyahu Suruh Pulang
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau