Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Nilai Banyaknya Pintu Perjalanan Luar Negeri Bikin Indonesia Rentan Penularan Covid-19

Kompas.com - 21/11/2021, 10:52 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) MaxinRein Rondonuwu menilai, Indonesia yang memiliki wilayah luas menjadi kerentanan tersendiri dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19.

Sebab, Indonesia memiliki sejumlah pintu perjalanan internasional, baik jalur udara, darat, maupun laut.

Akses perjalanan internasional itu juga memperlebar risiko penyebaran virus Corona varian dari luar negeri.

"Pertama, Indonesia terdapat 35 bandara dengan akses langsung ke luar negeri, yakni Asia, Australia, dan Eropa," kata Maxi dalam keterangannya, Sabtu (20/11/2021).

Baca juga: Meski Covid-19 di Indonesia Melandai, Kemenkes Minta Tetap Waspada Mengingat Peningkatan Kasus Global

Kemudian, terdapat 135 pelabuhan laut dengan akses langsung ke luar negeri.

Indonesia juga memiliki 10 pelintasan lintas darat batas negara (PLBDN) dengan Papua Nugini, Timor Leste, dan Malaysia.

Atas hal tersebut, ia meminta semua pihak waspada meski kasus Covid-19 di Indonesia saat ini diklaim terkendali.

Apalagi, kasus Covid-19 secara global justru mengalami peningkatan.

Saat ini, kata dia, total kasus Covid-19 secara global lebih dari 249 juta dengan kematian lebih 5 juta jiwa.

"Peningkatan kasus terutama di regional Eropa 7 persen peningkatan kasus, 10 persen peningkatan kematian," kata Maxi. 

Baca juga: Kisah Singapura yang Sempat Hadapi Gelombang Covid-19 Keenam

Maxi membeberkan, negara dengan penambahan kasus tertinggi adalah Amerika Serikat, Inggris, Turki, dan Jerman dengan varian delta menjadi yang mendominasi, yaitu 99.64 dari total sekuensing yang dilakukan 60 hari terakhir.

Padahal, kata dia, negara-negara tersebut angka vaksinasinya sudah tinggi.

"Vaksin yang tinggi tidak jaminan, mesti didukung perubahan perilaku terhadap protokol kesehatan," ucap dia.

Meski situasi di Indonesia relatif terkendali, Maxi meminta kewaspadaan semua pihak dengan adanya kenaikan kasus di global dan daerah.

Selain itu, adanya subvarian AY 4.2 juga harus menjadi satu kewaspadaan.

Baca juga: Jerman Masukkan 4 Negara Uni Eropa ke Daftar Berisiko Tinggi Covid-19

Dia menegaskan, strategi penanggulangan harus tetap dipertahankan yakni 3M, menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dan 3T, testing, tracing, dan treatment agar situasi pandemi tetap terkendali.

"Mempertahankan testing tetap tinggi melalui active dan passive case finding. Kemudian dengan peningkatan kapasitas pemeriksaan PCR di kabupaten/ kota," ucap dia.

"Percepatan vaksinasi untuk mencapai herd immunity, terutama bagi lansia juga harus terus dilakukan," kata Maxi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
henponnya dijual aja buat beli makan, membalas komentar rasem rasem : adakah yg ikhlas isi kan ovo saya di no 085882836827 buat beli makan mksh.


Terkini Lainnya
Kakak-Adik Gerindra dan PDI-P, Upaya “Balance of Power” Ala Prabowo
Kakak-Adik Gerindra dan PDI-P, Upaya “Balance of Power” Ala Prabowo
Nasional
TNI AL Siap Terlibat Produksi Obat Murah di Bawah Kemenhan
TNI AL Siap Terlibat Produksi Obat Murah di Bawah Kemenhan
Nasional
Kakak-Adik Gerindra dan PDI-P, Upaya “Balance of Power” Ala Prabowo
Kakak-Adik Gerindra dan PDI-P, Upaya “Balance of Power” Ala Prabowo
Nasional
Komitmen Pimpinan Kunci Pelayanan Publik Berdampak
Komitmen Pimpinan Kunci Pelayanan Publik Berdampak
Nasional
Timwas DPR Usul Bentuk Pansus Haji 2025 untuk Evaluasi Menyeluruh
Timwas DPR Usul Bentuk Pansus Haji 2025 untuk Evaluasi Menyeluruh
Nasional
Mahfud MD Curhat Ikut Kena Semprot Buntut MK Putuskan Pemilu Nasional-Daerah Dipisah
Mahfud MD Curhat Ikut Kena Semprot Buntut MK Putuskan Pemilu Nasional-Daerah Dipisah
Nasional
KSAL Tegaskan Eks Marinir Satria Arta Kumbara Sudah Dipecat karena Desersi
KSAL Tegaskan Eks Marinir Satria Arta Kumbara Sudah Dipecat karena Desersi
Nasional
Tb Hasanuddin: Deal Transfer Data Pribadi ke AS Berpotensi Langgar UU
Tb Hasanuddin: Deal Transfer Data Pribadi ke AS Berpotensi Langgar UU
Nasional
Wujudkan 'Zero Fatality' di Tempat Kerja, Pertamina Perkuat Kolaborasi dengan Mitra
Wujudkan "Zero Fatality" di Tempat Kerja, Pertamina Perkuat Kolaborasi dengan Mitra
Nasional
PDI-P Wanti-wanti Pemerintah soal Transfer Data ke AS: Kalau Bocor, Jual Rakyat Namanya
PDI-P Wanti-wanti Pemerintah soal Transfer Data ke AS: Kalau Bocor, Jual Rakyat Namanya
Nasional
Bicara Greenflation, Gibran: Ini Pernah Ramai Saat Debat Pilpres, Ada yang Bingung, Meremehkan
Bicara Greenflation, Gibran: Ini Pernah Ramai Saat Debat Pilpres, Ada yang Bingung, Meremehkan
Nasional
Kejagung Kerahkan Tim Gedung Bundar Jampidsus Selidiki Kasus Beras Oplosan
Kejagung Kerahkan Tim Gedung Bundar Jampidsus Selidiki Kasus Beras Oplosan
Nasional
Pemerintah Bahas Program Nikah Massal untuk WNI di Malaysia
Pemerintah Bahas Program Nikah Massal untuk WNI di Malaysia
Nasional
Arteria Dahlan Digoda Masuk Golkar, tapi Disebut Masih Ragu
Arteria Dahlan Digoda Masuk Golkar, tapi Disebut Masih Ragu
Nasional
Ke Acara Golkar, Arteria Dahlan Dikenalkan sebagai Komisaris PT Petrokimia Gresik
Ke Acara Golkar, Arteria Dahlan Dikenalkan sebagai Komisaris PT Petrokimia Gresik
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau