JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta pemerintah daerah untuk terus melakukan pendataan terkait dampak gempa bumi di Banten.
Ia mengatakan, pendataan itu mulai dari kerusakan bangunan, jumlah warga terdampak, kebutuhan dasar warga terdampak dan hal lainnya.
Sehingga, percepatan penanganan darurat dapat dilaksanakan secara maksimal dan tepat sasaran.
Baca juga: Kepala BNPB Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Banten
"Segera dari pemerintah daerah mohon terus melaksanakan pendataan lebih lanjut. Apakah dari ribuan rumah ini ada yang belum terlaporkan, kemudian adanya yang luka berat luka ringan ini masih ada atau tidak," kata Suharyanto dalam rapat koordinasi percepatan penanganan gempa bumi M 6,6 Banten di Pendopo Kantor Bupati Pandeglang, Banten, Sabtu (14/1/2022)
Suharyanto mengatakan, saat ini tercatat 1.100 rumah rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,6.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 617 unit rumah rusak ringan, 269 unit rumah rusak sedang dan 214 unit rusak berat.
Baca juga: 6 Dokumen Kependudukan yang Tidak Perlu Lagi Surat Pengantar RT/RW
"Kemudian, 13 gedung sekolah yang mengalami rusak sedan termasuk 14 fasilitas kesehatan, 3 kantor pemerintahan, 4 tempat ibadah dan 1 tempat usaha," ujarnya.
Di samping itu, ia meminta pemerintah daerah untuk membentuk posko darurat bencana.
Melalui posko tersebut, seluruh kegiatan terkait penanganan darurat dapat dilakukan dan dievaluasi setiap hari selama masa tanggap darurat.
Baca juga: Pesawat Jatuh di Bandara London, Saksi Mata Ceritakan Detik-detik Kejadian
Suharyanto menekankan keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam upaya penanganan darurat.
“Terutama segera dirikan posko. Nanti kami akan dampingi terus dari BNPB, posko saya minta setiap hari melaksanakan kegiatan evaluasi. Tujuan utamanya adalah keselamatan masyarakat," ucapnya.
Lebih lanjut, Suharyanto mengatakan, meski sebagian warga sudah kembali ke rumah, pemerintah daerah tetap harus memastikan kebutuhan dasar warga tersebut dapat terpenuhi.
Baca juga: Buntut Pemukulan Anggota TNI, Terminal Arjosari di Kota Malang Usir 25 Jupang dan Mandor Liar
Ia meminta agar seluruh pihak dan jajaran pemerintah Kabupaten Pandeglang menyisir kebutuhan warga lainnya hingga ke tingkat RT dan RW.
“Yakinkan bahwa kebutuhan dasarnya terpenuhi, tolong dicek betul sampai ke RT-RW,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, gempa berkekuatan 6,6 magnitudo mengguncang wilayah Banten pada Jumat (14/1/2022) pukul 16.05 WIB.
Baca juga: Remaja Joki Strava Raup Rp 300.000 Sekali Lari, Uangnya Buat Jajan dan Ditabung